Mobile_AP_Rectangle 1
BONDOWOSO RADARJEMBER.ID – Iodine Clock Reaction namanya. Ini adalah jam masa lalu. Ditemukan Hans Heinrich pada 1886. Para pegian sains di MAN Bondowoso membuat pertunjukkan jam klassik ini. Mereka mencampurkan spesies iodin dan reagen redoks. Jadilah jam dengan warna air yang bisa berubah-ubah.
Pertunjukan menarik itu diperlihatkan para pegiat sains dari MAN Bondowoso dalam Science Day, kemarin (31/7). Selain itu ada pertunjukan fire hand yang bisa membakar tangan tanpa panas, ada roket etanol, ada robot AJHA dan lain sebagainya.
Naely Syafiratul, 12 IPA 2 yang menjadi salah satu siswa yang mempertunjukkan fire hand mengatakan, dikelas ia hanya memperoleh teori. Namun dengan praktik, ilmu itu semakin asyik. “Saya lebih mengenal bahan kimia secara langsung, bukan teori,” jelasnya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Misalnya Fire Hand. Ada bahan kimia yang bisa dibuat untuk unjuk sulap. Seseorang seperti membakar tangannya. Namun tanpa panas. Sangat bagus jika diambil gambar.
Selain itu ada kreasi api hijau. Yakni menggunakan boraks yang dipanaskan. Selanjutnya uap yang timbul bisa dibakar dan warna apinya hijau.
Hidayah attamimi, 12 IPA 4 mengungkapkan hal yang sama. Even itu sangat membuatnya ingin bereksperimen. Anak yang awalnya tidak suka kimia, bisa suka dan paham dengan praktik.
Sementara, Ikromil Habibi, guru MAN mengatakan, ada empar peminatan IPA yang membuat inovasi. Mereka dari empat mapel. Matematika kimia, fisika dan biologi. Masing-masing mapel ada pertunjukan. Sesuai dengan keilmuan.
Misalnya matematika ada rumus aljabar. Bisa menghitung kalender jawa. “Ada alat yang seperti jarum, bisa digunakan untuk mengetahui hari lahir,” terangnya. Manfaatnya anak anak tidak jenuh. Sehingga belajar sambil praktik.
- Advertisement -
BONDOWOSO RADARJEMBER.ID – Iodine Clock Reaction namanya. Ini adalah jam masa lalu. Ditemukan Hans Heinrich pada 1886. Para pegian sains di MAN Bondowoso membuat pertunjukkan jam klassik ini. Mereka mencampurkan spesies iodin dan reagen redoks. Jadilah jam dengan warna air yang bisa berubah-ubah.
Pertunjukan menarik itu diperlihatkan para pegiat sains dari MAN Bondowoso dalam Science Day, kemarin (31/7). Selain itu ada pertunjukan fire hand yang bisa membakar tangan tanpa panas, ada roket etanol, ada robot AJHA dan lain sebagainya.
Naely Syafiratul, 12 IPA 2 yang menjadi salah satu siswa yang mempertunjukkan fire hand mengatakan, dikelas ia hanya memperoleh teori. Namun dengan praktik, ilmu itu semakin asyik. “Saya lebih mengenal bahan kimia secara langsung, bukan teori,” jelasnya.
Misalnya Fire Hand. Ada bahan kimia yang bisa dibuat untuk unjuk sulap. Seseorang seperti membakar tangannya. Namun tanpa panas. Sangat bagus jika diambil gambar.
Selain itu ada kreasi api hijau. Yakni menggunakan boraks yang dipanaskan. Selanjutnya uap yang timbul bisa dibakar dan warna apinya hijau.
Hidayah attamimi, 12 IPA 4 mengungkapkan hal yang sama. Even itu sangat membuatnya ingin bereksperimen. Anak yang awalnya tidak suka kimia, bisa suka dan paham dengan praktik.
Sementara, Ikromil Habibi, guru MAN mengatakan, ada empar peminatan IPA yang membuat inovasi. Mereka dari empat mapel. Matematika kimia, fisika dan biologi. Masing-masing mapel ada pertunjukan. Sesuai dengan keilmuan.
Misalnya matematika ada rumus aljabar. Bisa menghitung kalender jawa. “Ada alat yang seperti jarum, bisa digunakan untuk mengetahui hari lahir,” terangnya. Manfaatnya anak anak tidak jenuh. Sehingga belajar sambil praktik.
BONDOWOSO RADARJEMBER.ID – Iodine Clock Reaction namanya. Ini adalah jam masa lalu. Ditemukan Hans Heinrich pada 1886. Para pegian sains di MAN Bondowoso membuat pertunjukkan jam klassik ini. Mereka mencampurkan spesies iodin dan reagen redoks. Jadilah jam dengan warna air yang bisa berubah-ubah.
Pertunjukan menarik itu diperlihatkan para pegiat sains dari MAN Bondowoso dalam Science Day, kemarin (31/7). Selain itu ada pertunjukan fire hand yang bisa membakar tangan tanpa panas, ada roket etanol, ada robot AJHA dan lain sebagainya.
Naely Syafiratul, 12 IPA 2 yang menjadi salah satu siswa yang mempertunjukkan fire hand mengatakan, dikelas ia hanya memperoleh teori. Namun dengan praktik, ilmu itu semakin asyik. “Saya lebih mengenal bahan kimia secara langsung, bukan teori,” jelasnya.
Misalnya Fire Hand. Ada bahan kimia yang bisa dibuat untuk unjuk sulap. Seseorang seperti membakar tangannya. Namun tanpa panas. Sangat bagus jika diambil gambar.
Selain itu ada kreasi api hijau. Yakni menggunakan boraks yang dipanaskan. Selanjutnya uap yang timbul bisa dibakar dan warna apinya hijau.
Hidayah attamimi, 12 IPA 4 mengungkapkan hal yang sama. Even itu sangat membuatnya ingin bereksperimen. Anak yang awalnya tidak suka kimia, bisa suka dan paham dengan praktik.
Sementara, Ikromil Habibi, guru MAN mengatakan, ada empar peminatan IPA yang membuat inovasi. Mereka dari empat mapel. Matematika kimia, fisika dan biologi. Masing-masing mapel ada pertunjukan. Sesuai dengan keilmuan.
Misalnya matematika ada rumus aljabar. Bisa menghitung kalender jawa. “Ada alat yang seperti jarum, bisa digunakan untuk mengetahui hari lahir,” terangnya. Manfaatnya anak anak tidak jenuh. Sehingga belajar sambil praktik.