RADAR JEMBER.ID – Masuk SMAN favorit sekarang lebih gampang, karena tidak perlu mendapatkan nilai bagus. Ini bisa terlihat dari daftar pelajar yang diterima dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMAN 1 Jember. Lembaga sekolah yang selama ini difavoritkan tersebut input nilai Ujian Nasional (UN) jeblok. Terendah nilai UN siswa yang diterima tercatat 146,00.
Kepala SMAN 1 Jember Edy Prayitno mengatakan, dalam PPDB tahun ini yang salah satu tujuannya adalah pemerataan kualitas sekolah begitu terasa. Sebab, SMAN 1 yang dulunya dikenal sebagai sekolah favorit dan input nilai UN tinggi, nyatanya untuk PPDB tahun ini tidak. “Tahun ini PPDB di SMAN 1 Jember UN terendah adalah 146,00,” katanya.
Meski ada nilai yang tergolong rendah, tapi di sekolah tersebut ada juga yang masuk dengan nilai UN tinggi. Meski jarak antara UN terendah dengan tertinggi terlalu jauh. Kondisi ini tentu saja membuat Edy khawatir. Sebab, kata dia, SMAN 1 yang memiliki sistem pembelajaran berbeda dengan sekolah lain, yaitu menerapkan satuan kredit semester (SKS).
“Walau belum murni SKS seperti di perguruan tinggi, tapi siswa SMAN 1 telah menerapkan Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM). Yaitu siswa bisa mengunduh sendiri bahan pelajarannya sebagai alat pembelajaran,” katanya.
Budaya motivasi belajar yang sudah diterapkan SMAN 1 Jember tersebut dikhawatirkannya tak bisa diimbangi oleh pelajar dengan UN rendah. “Saya khawatir motivasi belajarnya rendah. Karena sistem pembelajaran semi online, tidak paper seperti sekolah pada umumnya. Memang ini tantangan bagi kami,” katanya.
Dengan input yang berbeda, dia berharap ada unsur pemerataan bagi siswa yang masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN). Bukan pada tahun ini, tapi tiga tahun lagi. Sebab, siswa yang mendaftar tahun ini akan lulus tiga tahun mendatang. Pemerataan masuk PTN tersebut, kata dia, karena ada jalur masuk PTN yang melihat mutu sekolah. “Setiap PTN ada indeks SMAN. Semisal indeks sekolah tersebut bagus, maka tingkatnya juga besar,” paparnya. Karenanya, dia meminta, indeks tersebut diatur ulang tiga tahun depan.
Kepala Humas dan Protokol Universitas Jember (Unej) Agung Purwanto mengakui, jalur untuk masuk PTN yang memakai nilai rapor dan tidak melalui jalur tes tulis memang ada. Biasanya berdasar hasil pengukuran indeks sekolah. “Untuk SMA di Jember indeks tertinggi di Unej adalah SMAN 1 dan disusul SMAN 2,” pungkasnya. (*)