22.9 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Diminta Update Sekolah Rusak

Mobile_AP_Rectangle 1

PATRANG, Radar Jember – Dinas Pendidikan (Dispendik) Jember mencatat ada 904 gedung SD. Dari ratusan tersebut, sekolah diminta memperbarui data sekolah rusak lewat Data Pokok Pendidikan (Dapodik) untuk menjadi acuan perbaikan. Kondisi gedung SD yang mengalami rusak berat akan diprioritaskan oleh Dispendik untuk diperbaiki.

Kabag SD Dispendik Jember Endang Sulistyowati menyampaikan, dua tahun terakhir proses perbaikan sekolah rusak dinilai kurang maksimal. Hal ini disebabkan minimnya anggaran perbaikan setelah pemerintah fokus penanganan virus korona. Nantinya, pemerintah akan mengembalikan pandangannya untuk perbaikan sarana pendidikan di Jember. “Saat ini sudah ada sekitar 200 form yang kami data untuk diajukan perbaikan. Nantinya sekolah ini akan mendapat prioritas perbaikan dari pemerintah,” terang Endang.

Menurut dia, sekolah yang mendapat prioritas perbaikan dilihat dari kondisi kerusakan yang dialami. Selain itu, juga dari asas kemanfaatan gedung. “Sekolah yang mengalami rusak sedang dan rusak berat akan jadi prioritas. Selain itu, jumlah siswa yang dimiliki sekolah tersebut juga menentukan prioritas perbaikan,” tambahnya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Pihaknya juga mengatakan, sekolah harus selalu memperbarui data kondisi fasilitas di Dapodik. Sebab, penilaian perbaikan dilihat dari laporan tersebut. “Masalahnya, ketika sekolah tidak update data di Dapodik, otomatis perbaikannya jadi telat dan tidak masuk prioritas. Sementara, yang prioritas saja masih antre lama, karena banyak,” jelas Endang. Artinya, kata dia, pemerintah tetap memperhatikan kondisi sarana pendidikan di Jember dengan perencanaan yang matang.

Sementara itu, yang menjadi dilema bagi Dispendik Jember ketika bangunan sekolah mengalami rusak secara bersamaan. Apalagi dengan kondisi kerusakan yang sama dan memerlukan prioritas yang sama. “Tantangan bagi kami ketika rusaknya barengan dan butuh segera diperbaiki,” imbuhnya.

Namun, berkaitan dengan itu, pihaknya mengabarkan, anggaran perbaikan sekolah rusak juga dari APBD Jember. Hal ini sebagai bentuk komitmen bersama pemerintah dalam mengatasi persoalan sekolah rusak yang menghambat proses pembelajaran. (mg4/c2/)

 

- Advertisement -

PATRANG, Radar Jember – Dinas Pendidikan (Dispendik) Jember mencatat ada 904 gedung SD. Dari ratusan tersebut, sekolah diminta memperbarui data sekolah rusak lewat Data Pokok Pendidikan (Dapodik) untuk menjadi acuan perbaikan. Kondisi gedung SD yang mengalami rusak berat akan diprioritaskan oleh Dispendik untuk diperbaiki.

Kabag SD Dispendik Jember Endang Sulistyowati menyampaikan, dua tahun terakhir proses perbaikan sekolah rusak dinilai kurang maksimal. Hal ini disebabkan minimnya anggaran perbaikan setelah pemerintah fokus penanganan virus korona. Nantinya, pemerintah akan mengembalikan pandangannya untuk perbaikan sarana pendidikan di Jember. “Saat ini sudah ada sekitar 200 form yang kami data untuk diajukan perbaikan. Nantinya sekolah ini akan mendapat prioritas perbaikan dari pemerintah,” terang Endang.

Menurut dia, sekolah yang mendapat prioritas perbaikan dilihat dari kondisi kerusakan yang dialami. Selain itu, juga dari asas kemanfaatan gedung. “Sekolah yang mengalami rusak sedang dan rusak berat akan jadi prioritas. Selain itu, jumlah siswa yang dimiliki sekolah tersebut juga menentukan prioritas perbaikan,” tambahnya.

Pihaknya juga mengatakan, sekolah harus selalu memperbarui data kondisi fasilitas di Dapodik. Sebab, penilaian perbaikan dilihat dari laporan tersebut. “Masalahnya, ketika sekolah tidak update data di Dapodik, otomatis perbaikannya jadi telat dan tidak masuk prioritas. Sementara, yang prioritas saja masih antre lama, karena banyak,” jelas Endang. Artinya, kata dia, pemerintah tetap memperhatikan kondisi sarana pendidikan di Jember dengan perencanaan yang matang.

Sementara itu, yang menjadi dilema bagi Dispendik Jember ketika bangunan sekolah mengalami rusak secara bersamaan. Apalagi dengan kondisi kerusakan yang sama dan memerlukan prioritas yang sama. “Tantangan bagi kami ketika rusaknya barengan dan butuh segera diperbaiki,” imbuhnya.

Namun, berkaitan dengan itu, pihaknya mengabarkan, anggaran perbaikan sekolah rusak juga dari APBD Jember. Hal ini sebagai bentuk komitmen bersama pemerintah dalam mengatasi persoalan sekolah rusak yang menghambat proses pembelajaran. (mg4/c2/)

 

PATRANG, Radar Jember – Dinas Pendidikan (Dispendik) Jember mencatat ada 904 gedung SD. Dari ratusan tersebut, sekolah diminta memperbarui data sekolah rusak lewat Data Pokok Pendidikan (Dapodik) untuk menjadi acuan perbaikan. Kondisi gedung SD yang mengalami rusak berat akan diprioritaskan oleh Dispendik untuk diperbaiki.

Kabag SD Dispendik Jember Endang Sulistyowati menyampaikan, dua tahun terakhir proses perbaikan sekolah rusak dinilai kurang maksimal. Hal ini disebabkan minimnya anggaran perbaikan setelah pemerintah fokus penanganan virus korona. Nantinya, pemerintah akan mengembalikan pandangannya untuk perbaikan sarana pendidikan di Jember. “Saat ini sudah ada sekitar 200 form yang kami data untuk diajukan perbaikan. Nantinya sekolah ini akan mendapat prioritas perbaikan dari pemerintah,” terang Endang.

Menurut dia, sekolah yang mendapat prioritas perbaikan dilihat dari kondisi kerusakan yang dialami. Selain itu, juga dari asas kemanfaatan gedung. “Sekolah yang mengalami rusak sedang dan rusak berat akan jadi prioritas. Selain itu, jumlah siswa yang dimiliki sekolah tersebut juga menentukan prioritas perbaikan,” tambahnya.

Pihaknya juga mengatakan, sekolah harus selalu memperbarui data kondisi fasilitas di Dapodik. Sebab, penilaian perbaikan dilihat dari laporan tersebut. “Masalahnya, ketika sekolah tidak update data di Dapodik, otomatis perbaikannya jadi telat dan tidak masuk prioritas. Sementara, yang prioritas saja masih antre lama, karena banyak,” jelas Endang. Artinya, kata dia, pemerintah tetap memperhatikan kondisi sarana pendidikan di Jember dengan perencanaan yang matang.

Sementara itu, yang menjadi dilema bagi Dispendik Jember ketika bangunan sekolah mengalami rusak secara bersamaan. Apalagi dengan kondisi kerusakan yang sama dan memerlukan prioritas yang sama. “Tantangan bagi kami ketika rusaknya barengan dan butuh segera diperbaiki,” imbuhnya.

Namun, berkaitan dengan itu, pihaknya mengabarkan, anggaran perbaikan sekolah rusak juga dari APBD Jember. Hal ini sebagai bentuk komitmen bersama pemerintah dalam mengatasi persoalan sekolah rusak yang menghambat proses pembelajaran. (mg4/c2/)

 

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca