25.5 C
Jember
Saturday, 10 June 2023

Mendikbud: Di Masa Krisis, Kepedulian Sesama Meningkat

Mobile_AP_Rectangle 1

KALIWATES.RADARJEMBER.ID – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan, ada sisi positif dari pandemi yang mengakibatkan terjadi krisis kesehatan, ekonomi, dan pendidikan di Indonesia. Karena kepedulian masyarakat untuk membantu sesama semakin meningkat. Dan hal itu disebutnya sesuai dengan nilai-nilai dalam Pancasila.

Pernyataan itu disampaikan Nadiem lewat pidatonya memeringati Hari Kesaktian Pancasila, Kamis (1/10). Pidato berdurasi 4 menit tersebut disampaikan melalui kanal YouTube Kemendikbud RI. “Kalau kita lebih peka, kita bisa melihat begitu banyak pahlawan Pancasila yang menyalakan lilin-lilin kemanusiaan di lingkungannya masing-masing,” ungkapnya.

Menurutnya, perjuangan yang dilakukan masyarakat adalah bukti kecintaan pada Pancasila. Seperti pengorbanan tenaga medis dalam menyelamatkan pasien Covid-19, mahasiswa yang menjadi relawan penanganan Covid-29, pemimpin yang tanggap meringankan penderitaan masyarakat, serta pengusaha yang tetap mempekerjakan karyawan meski usahanya sedang lenyap.

Mobile_AP_Rectangle 2

Selain itu, juga para pemimpin agama yang menggalang dana untuk umat yang berbeda keyakinan, para seniman yang masih semangat menggelar pertunjukan secara virtual, guru-guru di daerah terpencil yang mendatangi muridnya agar bisa tetap belajar, hingga orang tua yang masih menyempatkan diri untuk bermain dengan anaknya di rumah setelah lelah mencari nafkah.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, kata dia, mengingatkan masyarakat pada perjuangan nenek moyang dan generasinya terhadap bangsa Indonesia. “Di masa krisis seperti ini, lilin-lilin Pancasila menerangi kegelapan dimana-mana,” imbuhnya.

Nadiem juga mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 ini menguji masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, ia berharap, masyarakat Indonesia tetap menyalakan sila Pancasila dalam setiap perbuatan yang dapat dilakukan untuk sesama. “Pancasila sebagai pusaka harus menyala di hati kita masing-masing. Baik perbuatan kecil maupun besar yang bisa kita lakukan bagi sesama,” pungkasnya. (*)

- Advertisement -

KALIWATES.RADARJEMBER.ID – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan, ada sisi positif dari pandemi yang mengakibatkan terjadi krisis kesehatan, ekonomi, dan pendidikan di Indonesia. Karena kepedulian masyarakat untuk membantu sesama semakin meningkat. Dan hal itu disebutnya sesuai dengan nilai-nilai dalam Pancasila.

Pernyataan itu disampaikan Nadiem lewat pidatonya memeringati Hari Kesaktian Pancasila, Kamis (1/10). Pidato berdurasi 4 menit tersebut disampaikan melalui kanal YouTube Kemendikbud RI. “Kalau kita lebih peka, kita bisa melihat begitu banyak pahlawan Pancasila yang menyalakan lilin-lilin kemanusiaan di lingkungannya masing-masing,” ungkapnya.

Menurutnya, perjuangan yang dilakukan masyarakat adalah bukti kecintaan pada Pancasila. Seperti pengorbanan tenaga medis dalam menyelamatkan pasien Covid-19, mahasiswa yang menjadi relawan penanganan Covid-29, pemimpin yang tanggap meringankan penderitaan masyarakat, serta pengusaha yang tetap mempekerjakan karyawan meski usahanya sedang lenyap.

Selain itu, juga para pemimpin agama yang menggalang dana untuk umat yang berbeda keyakinan, para seniman yang masih semangat menggelar pertunjukan secara virtual, guru-guru di daerah terpencil yang mendatangi muridnya agar bisa tetap belajar, hingga orang tua yang masih menyempatkan diri untuk bermain dengan anaknya di rumah setelah lelah mencari nafkah.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, kata dia, mengingatkan masyarakat pada perjuangan nenek moyang dan generasinya terhadap bangsa Indonesia. “Di masa krisis seperti ini, lilin-lilin Pancasila menerangi kegelapan dimana-mana,” imbuhnya.

Nadiem juga mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 ini menguji masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, ia berharap, masyarakat Indonesia tetap menyalakan sila Pancasila dalam setiap perbuatan yang dapat dilakukan untuk sesama. “Pancasila sebagai pusaka harus menyala di hati kita masing-masing. Baik perbuatan kecil maupun besar yang bisa kita lakukan bagi sesama,” pungkasnya. (*)

KALIWATES.RADARJEMBER.ID – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan, ada sisi positif dari pandemi yang mengakibatkan terjadi krisis kesehatan, ekonomi, dan pendidikan di Indonesia. Karena kepedulian masyarakat untuk membantu sesama semakin meningkat. Dan hal itu disebutnya sesuai dengan nilai-nilai dalam Pancasila.

Pernyataan itu disampaikan Nadiem lewat pidatonya memeringati Hari Kesaktian Pancasila, Kamis (1/10). Pidato berdurasi 4 menit tersebut disampaikan melalui kanal YouTube Kemendikbud RI. “Kalau kita lebih peka, kita bisa melihat begitu banyak pahlawan Pancasila yang menyalakan lilin-lilin kemanusiaan di lingkungannya masing-masing,” ungkapnya.

Menurutnya, perjuangan yang dilakukan masyarakat adalah bukti kecintaan pada Pancasila. Seperti pengorbanan tenaga medis dalam menyelamatkan pasien Covid-19, mahasiswa yang menjadi relawan penanganan Covid-29, pemimpin yang tanggap meringankan penderitaan masyarakat, serta pengusaha yang tetap mempekerjakan karyawan meski usahanya sedang lenyap.

Selain itu, juga para pemimpin agama yang menggalang dana untuk umat yang berbeda keyakinan, para seniman yang masih semangat menggelar pertunjukan secara virtual, guru-guru di daerah terpencil yang mendatangi muridnya agar bisa tetap belajar, hingga orang tua yang masih menyempatkan diri untuk bermain dengan anaknya di rumah setelah lelah mencari nafkah.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, kata dia, mengingatkan masyarakat pada perjuangan nenek moyang dan generasinya terhadap bangsa Indonesia. “Di masa krisis seperti ini, lilin-lilin Pancasila menerangi kegelapan dimana-mana,” imbuhnya.

Nadiem juga mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 ini menguji masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, ia berharap, masyarakat Indonesia tetap menyalakan sila Pancasila dalam setiap perbuatan yang dapat dilakukan untuk sesama. “Pancasila sebagai pusaka harus menyala di hati kita masing-masing. Baik perbuatan kecil maupun besar yang bisa kita lakukan bagi sesama,” pungkasnya. (*)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca