JEMBER LOR, RADARJEMBER.ID – Meningkatnya jumlah pasien yang terpapar Covid-19 pada sejumlah rumah sakit di Kabupaten Jember membuat pemerintah harus memutar otak. Salah satunya dalam mengantisipasi terkait ketersediaan tabung gas oksigen untuk merawat pasien Covid-19.
Seperti diketahui bahwa ketersediaan tabung gas itu sangat dibutuhkan untuk mengatasi para pasien saat mengalami sesak napas. Jika tidak ada, dikhawatirkan bisa mengakibatkan kematian. “Jember tidak kekurangan, tapi hanya terbatas,” papar Bupati Jember Hendy saat ditanya terkait penyebab kematian tiga orang pasien yang diduga meninggal akibat tidak tersedianya tabung oksigen di salah satu rumah sakit di Jember.
Dia menambahkan bahwa keterbatasan itu tidak lantas menjadikan sejumlah pasien meninggal. Bahkan pihaknya sendiri sudah melakukan klarifikasi bahwa pasien meninggal bukan karena tak adanya oksigen.
Dia menyatakan bahwa selama tiga hari ke depan ketersediaan tabung gas oksigen di sejumlah rumah sakit di Jember masih aman. Meski begitu, Hendy langsung mengambil sikap dengan melakukan antisipasi. Bekerja sama dengan berbagai pihak, dia menerangkan bahwa pihaknya selalu melakukan komunikasi dengan Samator Surabaya, setiap hari.
“Saat ini, modelnya dibuat rata-rata per daerah,” jelasnya. Artinya, ketersediaan tabung gas oksigen itu juga dibagi berdasarkan kebutuhan per daerah, termasuk tingkat kasus penambahan setiap hari. Mengingat, persoalan kasus yang tinggi tak hanya di Jember. Atas komunikasi yang intens dilakukan itu, dia menuturkan bahwa ketersediaan tabung gas oksigen di sejumlah rumah sakit Jember bakal teratasi.
Namun, karena kebutuhan di daerah lain juga tinggi, ketersediaan tersebut tidak bisa dalam waktu yang lama. Yakni sekitar tiga sampai empat hari saja. “Karena itu, kami harus terus melakukan komunikasi,” pungkasnya. Tujuannya agar tidak sampai kehabisan tabung oksigen.
Selain itu, untuk mengantisipasi ketersediaan di tiap-tiap rumah sakit, Hendy juga memiliki solusi. “Yakni, antara rumah sakit satu dengan yang lain saling mengisi kekosongan,” paparnya. Artinya, jika rumah sakit A sedang tidak ada pelayanan perawatan pasien atau memiliki tabung gas oksigen yang sisa, bisa dipinjamkan ke rumah sakit B yang memerlukan tabung gas oksigen untuk merawat pasien Covid-19. Dengan begitu, bisa meminimalisasi kematian sehingga bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
Reporter : Isnain Purnomo
Fotografer : Diskominfo for Radar Jember
Editor : Lintang Anis Bena Kinanti