JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kasus Covid-19 di Kabupaten Jember kian tinggi, akhir-akhir ini. Bahkan peningkatannya tergolong lebih parah dibandingkan sebelumnya. Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kabupaten Jember, penambahan kasusnya di atas angka 20 setiap harinya. Contohnya, terjadi selama sepekan ini. Pada 22 Juni hingga 29 Juni, tercatat ada penambahan hingga 225 kasus.
Belum lagi, sejumlah kamar pada beberapa rumah sakit rujukan pasien Covid-19 sudah hampir penuh. Karena itu, pemerintah harus segera bertindak. Dengan begitu, bisa segera menangani pandemi Covid-19 agar tak menambah jumlah kasus pasien di Kabupaten Jember. Lantas, apa yang bakal dilakukan?
Hal itu menjadi pembahasan dalam rapat lanjutan koordinasi penanganan Covid-19 yang diadakan secara tertutup oleh Bupati Jember Hendy Siswanto bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jember dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di kantor Pemkab Jember, kemarin (28/6). Rapat tersebut membahas mengenai kebijakan apa yang akan diambil Pemkab Jember untuk menekan angka kasus Covid-19.
BACA JUGA : Pemkab Jember Siapkan Tempat Perawatan Tambahan
Hendy menjelaskan bahwa rapat itu salah satunya membahas tentang dana yang bakal digunakan untuk menanggulangi dampak dan mengatasi pandemi Covid-19 di Jember. Yakni dengan refocusing anggaran yang rencananya bakal diambil dari seluruh OPD di Jember. “Langkah penyekatan terbatas di lokasi-lokasi tertentu juga menjadi opsi untuk membatasi persebaran Covid-19,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga berencana membatasi jam kerja di seluruh Jember. Namun, instruksi terkait hal tersebut masih dalam penggodokan. Perencanaan terkait work from home alias bekerja di rumah itu termasuk juga bakal berlaku bagi para aparatur sipil negara (ASN). Setidaknya, 50 persen melakukan WFH. Selain itu, jam operasional pusat perbelanjaan hingga pasar serta tempat-tempat keramaian juga akan lebih diperketat lagi.
Lebih lanjut, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Kabupaten Jember Habib Salim menambahkan bahwa pemerintah juga mulai menyiapkan tempat-tempat untuk mengantisipasi penuhnya rumah sakit rujukan Covid-19. Seperti diketahui, tak ada yang mampu memprediksi jumlah kenaikan kasus Covid-19. Namun, tak merutup kemungkinan hal terburuk bisa terjadi. “Sudah dibahas oleh bupati, wabub, dan forkopimda,” ungkapnya.
Setelah pembahasan, pihaknya langsung meninjau dan mengecek kesiapan Hotel Kebon Agung dan Jember Indah. “Dipersiapkan, tapi mudah-mudahan tidak sampai terisi,” tandasnya.
Jurnalis : Isnein Purnomo
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti