JEMBER, RADARJEMBER.ID – Kabupaten Jember bakal melaksanakan seleksi musabaqah tilawatil Quran (MTQ), Juni mendatang. Tepatnya 26-27 Juni 2021. Rencananya, ada beberapa hal yang diperlombakan. Mulai dari tilawah Alquran, hifzh Alquran, khath Alquran, tafsir Alquran, fahm Alquran, syarh Alquran, dan cabang karya tulis ilmiah Alquran.
“Batas usia maksimal terhitung per 1 Juli untuk semua cabang dan golongan,” terang Habib Salim, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pemkab Jember. Untuk tilawah Alquran, dia menjelaskan, terdiri atas delapan golongan mulai usia maksimal 11 tahun hingga 48 tahun. Ketentuan pembatasan usia juga berlaku untuk kategori lain.
Sementara itu, cabang fahm dan syarh Alquran, satu kelompok terdiri atas tiga orang dengan jenjang pendidikan tsanawiyah/SMP atau aliyah/SMA. “Batas usianya adalah 17 tahun kurang sehari,” terangnya.
Terkait dengan cabang karya tulis ilmiah, baik putra maupun putri, dia menambahkan, usia maksimal 22 tahun 11 bulan 29 hari. “Kalau persyaratan, cukup melampirkan fotokopi KTP atau kartu pelajar, akta kelahiran, dan kartu keluarga sebanyak masing-masing satu lembar,” paparnya.
Meski digelar untuk tingkat kabupaten, Habib menerangkan bahwa pelajar dari luar daerah juga boleh ikut selama masih berdomisili Jawa Timur. Asalkan melampirkan surat keterangan domisili dari desa/kelurahan. “Nah, untuk syarat-syarat itu, bisa langsung dikirimkan ke Bagian Kesra Pemkab Jember di Jalan Sudarman nomor 10, Jember,” ulasnya.
Habib menuturkan bahwa perlombaan itu merupakan salah satu wadah yang digunakan Pemkab Jember untuk menjaring para kafilah yang nantiya bakal dikirim berlomba di tingkat provinsi. “Pendaftaran paling akhir hingga 24 Juni,” ungkapnya.
Dia menegaskan bahwa kegiatan itu bakal menjadi ajang dalam membentuk pribadi yang ber-akhlakul karimah. Harapannya, masyarakat Jember antusias dalam mengikuti perlombaan yang sama sekali tidak dipungut biaya tersebut.
Lebih lanjut, dia memaparkan, perlombaan itu juga bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan isi kandungan Alquran. Yang pasti, lanjutnya, untuk melestarikan seni dan budaya qurani bangsa Indonesia.
Jurnalis : Isnein Purnomo
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Mahrus Sholih