Mobile_AP_Rectangle 1
Bupati Hendy memahami kiprah Muhammadiyah selama ini dalam keikutsertaan membangun bangsa di samping memajukan ormas itu sendiri. Untuk itu, dia berpesan agar Muhammadiyah memilih jalan yang sama dengan pemkab dalam hal pembangunan SDM Jember yang lebih baik lagi ke depannya. Siapa pun pemimpin yang terpilih, dia berharap komunikasi terus terbangun dan perjuangan seiring sejalan bersama pemkab dalam mengatasi permasalahan yang masih ada di Jember.
Menurutnya, kolaborasi perlu dibentuk bersama. “Masih ada 220 ribu KK yang miskin, sebagian mungkin adalah warga Muhammadiyah,” tuturnya. Meski semuanya adalah tanggung jawab bupati, tambahnya, namun kerja sama semua pihak tetap dibutuhkan.
Lebih jauh, Bupati Hendy meminta agar Muhammadiyah memberikan data warga Muhammadiyah yang masuk dalam kategori miskin. Hal itu agar pemkab bisa bergerak dan memberikan bantuan. “Karena sampai saat ini kami belum terima datanya langsung. Kami menunggu datanya,” jelasnya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Apabila tidak ada warga miskin di Muhammadiyah, lanjutnya, hal itu patut disyukuri. Sembari mendoakan agar kemakmuran selalu menyelimuti warga Muhammadiyah dan masyarakat Jember pada umumnya. “Mari bersinergi bersama menyelesaikan persoalan-persoalan Jember hari ini,” ajak Bupati Hendy. (sil/c2/dwi)
- Advertisement -
Bupati Hendy memahami kiprah Muhammadiyah selama ini dalam keikutsertaan membangun bangsa di samping memajukan ormas itu sendiri. Untuk itu, dia berpesan agar Muhammadiyah memilih jalan yang sama dengan pemkab dalam hal pembangunan SDM Jember yang lebih baik lagi ke depannya. Siapa pun pemimpin yang terpilih, dia berharap komunikasi terus terbangun dan perjuangan seiring sejalan bersama pemkab dalam mengatasi permasalahan yang masih ada di Jember.
Menurutnya, kolaborasi perlu dibentuk bersama. “Masih ada 220 ribu KK yang miskin, sebagian mungkin adalah warga Muhammadiyah,” tuturnya. Meski semuanya adalah tanggung jawab bupati, tambahnya, namun kerja sama semua pihak tetap dibutuhkan.
Lebih jauh, Bupati Hendy meminta agar Muhammadiyah memberikan data warga Muhammadiyah yang masuk dalam kategori miskin. Hal itu agar pemkab bisa bergerak dan memberikan bantuan. “Karena sampai saat ini kami belum terima datanya langsung. Kami menunggu datanya,” jelasnya.
Apabila tidak ada warga miskin di Muhammadiyah, lanjutnya, hal itu patut disyukuri. Sembari mendoakan agar kemakmuran selalu menyelimuti warga Muhammadiyah dan masyarakat Jember pada umumnya. “Mari bersinergi bersama menyelesaikan persoalan-persoalan Jember hari ini,” ajak Bupati Hendy. (sil/c2/dwi)
Bupati Hendy memahami kiprah Muhammadiyah selama ini dalam keikutsertaan membangun bangsa di samping memajukan ormas itu sendiri. Untuk itu, dia berpesan agar Muhammadiyah memilih jalan yang sama dengan pemkab dalam hal pembangunan SDM Jember yang lebih baik lagi ke depannya. Siapa pun pemimpin yang terpilih, dia berharap komunikasi terus terbangun dan perjuangan seiring sejalan bersama pemkab dalam mengatasi permasalahan yang masih ada di Jember.
Menurutnya, kolaborasi perlu dibentuk bersama. “Masih ada 220 ribu KK yang miskin, sebagian mungkin adalah warga Muhammadiyah,” tuturnya. Meski semuanya adalah tanggung jawab bupati, tambahnya, namun kerja sama semua pihak tetap dibutuhkan.
Lebih jauh, Bupati Hendy meminta agar Muhammadiyah memberikan data warga Muhammadiyah yang masuk dalam kategori miskin. Hal itu agar pemkab bisa bergerak dan memberikan bantuan. “Karena sampai saat ini kami belum terima datanya langsung. Kami menunggu datanya,” jelasnya.
Apabila tidak ada warga miskin di Muhammadiyah, lanjutnya, hal itu patut disyukuri. Sembari mendoakan agar kemakmuran selalu menyelimuti warga Muhammadiyah dan masyarakat Jember pada umumnya. “Mari bersinergi bersama menyelesaikan persoalan-persoalan Jember hari ini,” ajak Bupati Hendy. (sil/c2/dwi)