29.4 C
Jember
Saturday, 1 April 2023

Rajin Blusukan demi Tekan Stunting

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tak kenal lelah, terus blusukan. Itulah yang dilakukan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Jember Dra Hj Kasih Fajarini. Dia terus bersafari ke sejumlah titik di kecamatan, kelurahan, dan desa. Agenda utamanya adalah gerak cepat turunkan angka kematian ibu, angka kematian bayi (AKI/AKB), dan stunting.

“Harus ada akselerasi, biar cepat turun,” katanya, baru-baru ini, saat berkunjung ke Kecamatan Ledokombo. Sebelumnya, Kasih Fajarini dan rombongan mengunjungi sejumlah kecamatan lain. Di antaranya Kecamatan Jenggawah dan Kaliwates.

Di Ledokombo, Kasih Fajarini yang akrab disapa Bu Rien ini mengawali kegiatannya di Dusun Tegalan, Desa Slateng. Di Posyandu Flamboyan 58. Di sana, dia disambut hangat pengurus PKK desa, kecamatan, dan kader posyandu setempat.

Mobile_AP_Rectangle 2

BACA JUGA : Stunting Masih Jadi Problem Klasik

Kasih mengatakan, angka kematian ibu melahirkan dan bayi serta stunting di Jember memang masih tinggi. Karena itu, harus ada komitmen bersama untuk menyelesaikan persoalan ini. Sejumlah program sudah dia geber agar ada akselerasi penyelesaian masalah tersebut.

Bagi dia, masalah ini tak boleh dianggap enteng. Sebab, menyangkut Jember ke depan. Dia mengajak semua elemen masyarakat menyelamatkan masa depan Kabupaten Jember dengan cara menurunkan AKI, AKB, dan stunting.

“Ibu adalah yang melahirkan anak, yang diharapkan jadi generasi penerus Jember di masa depan. Untuk itu, ibu dan anak harus sama-sama sehat lahir batin, sehingga kelak bisa membangun dan memajukan Jember di masa depan,” tegasnya.

Dia juga menyebut, ibu harus dimuliakan. Kesehatannya dijaga, lebih-lebih yang sedang hamil. Sebab, ibu tersebut tengah menyiapkan generasi mendatang. Asupan gizi juga harus terjamin. Dari ibu yang sehat akan lahir anak yang sehat. ”Kata Pak Hendy, ibu itu pintu surga. Maka, ayo kita muliakan para ibu. Dari ibulah lahir anak-anak hebat. Ibu yang pertama mendidik anak-anaknya,” tegasnya.

Untuk mempercepat penurunan stunting serta AKI/AKB, pihaknya akan bergerak cepat menyambangi seluruh kecamatan di Jember. Yakni melalui sosialisasi, pengecekan sarana prasarana, dan mencari solusi persoalan yang ada. “Sebab, antardesa masalahnya bisa jadi tidak sama,” tegas istri orang nomor satu di Jember ini.

Dia juga mengaku akan terus memperkuat posyandu. Di antaranya menyiapkan kader andal di posyandu. Sebab, lewat posyandu inilah gerak cepat atasi stunting dan AKI/AKB bisa efektif. “Ibu harus betul-betul kita jaga. Apalagi ibu hamil. Dia harus sehat agar bisa memberikan kualitas ASI yang bagus, sehingga bayinya cukup gizi dan bisa tumbuh besar serta cerdas, dan punya imunitas prima,” katanya.

 

 

Jurnalis : Isnein Purnomo
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Solikhul Huda

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tak kenal lelah, terus blusukan. Itulah yang dilakukan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Jember Dra Hj Kasih Fajarini. Dia terus bersafari ke sejumlah titik di kecamatan, kelurahan, dan desa. Agenda utamanya adalah gerak cepat turunkan angka kematian ibu, angka kematian bayi (AKI/AKB), dan stunting.

“Harus ada akselerasi, biar cepat turun,” katanya, baru-baru ini, saat berkunjung ke Kecamatan Ledokombo. Sebelumnya, Kasih Fajarini dan rombongan mengunjungi sejumlah kecamatan lain. Di antaranya Kecamatan Jenggawah dan Kaliwates.

Di Ledokombo, Kasih Fajarini yang akrab disapa Bu Rien ini mengawali kegiatannya di Dusun Tegalan, Desa Slateng. Di Posyandu Flamboyan 58. Di sana, dia disambut hangat pengurus PKK desa, kecamatan, dan kader posyandu setempat.

BACA JUGA : Stunting Masih Jadi Problem Klasik

Kasih mengatakan, angka kematian ibu melahirkan dan bayi serta stunting di Jember memang masih tinggi. Karena itu, harus ada komitmen bersama untuk menyelesaikan persoalan ini. Sejumlah program sudah dia geber agar ada akselerasi penyelesaian masalah tersebut.

Bagi dia, masalah ini tak boleh dianggap enteng. Sebab, menyangkut Jember ke depan. Dia mengajak semua elemen masyarakat menyelamatkan masa depan Kabupaten Jember dengan cara menurunkan AKI, AKB, dan stunting.

“Ibu adalah yang melahirkan anak, yang diharapkan jadi generasi penerus Jember di masa depan. Untuk itu, ibu dan anak harus sama-sama sehat lahir batin, sehingga kelak bisa membangun dan memajukan Jember di masa depan,” tegasnya.

Dia juga menyebut, ibu harus dimuliakan. Kesehatannya dijaga, lebih-lebih yang sedang hamil. Sebab, ibu tersebut tengah menyiapkan generasi mendatang. Asupan gizi juga harus terjamin. Dari ibu yang sehat akan lahir anak yang sehat. ”Kata Pak Hendy, ibu itu pintu surga. Maka, ayo kita muliakan para ibu. Dari ibulah lahir anak-anak hebat. Ibu yang pertama mendidik anak-anaknya,” tegasnya.

Untuk mempercepat penurunan stunting serta AKI/AKB, pihaknya akan bergerak cepat menyambangi seluruh kecamatan di Jember. Yakni melalui sosialisasi, pengecekan sarana prasarana, dan mencari solusi persoalan yang ada. “Sebab, antardesa masalahnya bisa jadi tidak sama,” tegas istri orang nomor satu di Jember ini.

Dia juga mengaku akan terus memperkuat posyandu. Di antaranya menyiapkan kader andal di posyandu. Sebab, lewat posyandu inilah gerak cepat atasi stunting dan AKI/AKB bisa efektif. “Ibu harus betul-betul kita jaga. Apalagi ibu hamil. Dia harus sehat agar bisa memberikan kualitas ASI yang bagus, sehingga bayinya cukup gizi dan bisa tumbuh besar serta cerdas, dan punya imunitas prima,” katanya.

 

 

Jurnalis : Isnein Purnomo
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Solikhul Huda

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Tak kenal lelah, terus blusukan. Itulah yang dilakukan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Jember Dra Hj Kasih Fajarini. Dia terus bersafari ke sejumlah titik di kecamatan, kelurahan, dan desa. Agenda utamanya adalah gerak cepat turunkan angka kematian ibu, angka kematian bayi (AKI/AKB), dan stunting.

“Harus ada akselerasi, biar cepat turun,” katanya, baru-baru ini, saat berkunjung ke Kecamatan Ledokombo. Sebelumnya, Kasih Fajarini dan rombongan mengunjungi sejumlah kecamatan lain. Di antaranya Kecamatan Jenggawah dan Kaliwates.

Di Ledokombo, Kasih Fajarini yang akrab disapa Bu Rien ini mengawali kegiatannya di Dusun Tegalan, Desa Slateng. Di Posyandu Flamboyan 58. Di sana, dia disambut hangat pengurus PKK desa, kecamatan, dan kader posyandu setempat.

BACA JUGA : Stunting Masih Jadi Problem Klasik

Kasih mengatakan, angka kematian ibu melahirkan dan bayi serta stunting di Jember memang masih tinggi. Karena itu, harus ada komitmen bersama untuk menyelesaikan persoalan ini. Sejumlah program sudah dia geber agar ada akselerasi penyelesaian masalah tersebut.

Bagi dia, masalah ini tak boleh dianggap enteng. Sebab, menyangkut Jember ke depan. Dia mengajak semua elemen masyarakat menyelamatkan masa depan Kabupaten Jember dengan cara menurunkan AKI, AKB, dan stunting.

“Ibu adalah yang melahirkan anak, yang diharapkan jadi generasi penerus Jember di masa depan. Untuk itu, ibu dan anak harus sama-sama sehat lahir batin, sehingga kelak bisa membangun dan memajukan Jember di masa depan,” tegasnya.

Dia juga menyebut, ibu harus dimuliakan. Kesehatannya dijaga, lebih-lebih yang sedang hamil. Sebab, ibu tersebut tengah menyiapkan generasi mendatang. Asupan gizi juga harus terjamin. Dari ibu yang sehat akan lahir anak yang sehat. ”Kata Pak Hendy, ibu itu pintu surga. Maka, ayo kita muliakan para ibu. Dari ibulah lahir anak-anak hebat. Ibu yang pertama mendidik anak-anaknya,” tegasnya.

Untuk mempercepat penurunan stunting serta AKI/AKB, pihaknya akan bergerak cepat menyambangi seluruh kecamatan di Jember. Yakni melalui sosialisasi, pengecekan sarana prasarana, dan mencari solusi persoalan yang ada. “Sebab, antardesa masalahnya bisa jadi tidak sama,” tegas istri orang nomor satu di Jember ini.

Dia juga mengaku akan terus memperkuat posyandu. Di antaranya menyiapkan kader andal di posyandu. Sebab, lewat posyandu inilah gerak cepat atasi stunting dan AKI/AKB bisa efektif. “Ibu harus betul-betul kita jaga. Apalagi ibu hamil. Dia harus sehat agar bisa memberikan kualitas ASI yang bagus, sehingga bayinya cukup gizi dan bisa tumbuh besar serta cerdas, dan punya imunitas prima,” katanya.

 

 

Jurnalis : Isnein Purnomo
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Solikhul Huda

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca