23.7 C
Jember
Sunday, 26 March 2023

Inisiasi Aktivitas Penguatan Ekonomi

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Salah satu faktor penyebab tingginya AKI, AKB, dan stunting adalah kekurangan gizi yang terjadi pada ibu hamil dalam waktu lama. Selain itu, minimnya pengetahuan ibu tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama kehamilan, menyusui, dan ketika merawat bayi.

Guna mengatasi kekurangan gizi tersebut, Bupati Jember Hendy Siswanto sempat menggalakkan program Budikdamber atau budi daya ikan dalam ember. Warga diajak untuk memelihara ikan di tempat yang sederhana, yakni ember. Setiap rumah bisa membudidayakannya. Bibit bisa disuplai. Ikan tersebut lantas dipanen untuk memenuhi kebutuhan protein keluarga.

“Ini hanya salah satu cara. Tentunya masih banyak alternatif disesuaikan potensi serta kearifan lokal wilayah,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jember Kasih Fajarini.

Mobile_AP_Rectangle 2

BACA JUGA : Gizi Seimbang Cegah Kenaikan Harga Bahan Pokok Tertentu

Dia juga menegaskan akan terus menggandeng semua pihak untuk menekan tingginya AKI/AKB dan stunting. “Kolaborasi ini penting, utamanya dengan Dinas Kesehatan, kader posyandu, tenaga medis, serta seluruh masyarakat,” katanya.

Selain itu, penguatan ekonomi juga terus dilakukan. Sebab, sulit menekan angka stunting serta AKI/AKB jika ekonomi keluarga sangat lemah. Jika masyarakat mandiri secara ekonomi dan sejahtera, kecukupan gizi keluarga akan terjamin. “Ibu hamil bisa membeli makanan bergizi. Kehamilannya sehat, ASI lancar, bayinya juga sehat. Jika demikian, stunting, AKI/AKB bisa dicegah,” kata Kasih Fajarini.

Karena itulah, Tim Penggerak PKK aktif mendukung kegiatan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Mereka didorong agar terus berkembang sehingga bisa menimbulkan multiplier effect. “Ekonomi keluarga dan masyarakat akan tumbuh secara baik,” katanya.

Tak heran jika dalam setiap kali blusukan ke daerah-daerah, Kasih Fajarini dan rombongan menyempatkan mampir ke sentra-sentra kegiatan ekonomi masyarakat. Seperti saat di Ledokombo. Bersama rombongan dia singgah di perajin manik-manik.

Menurutnya, produk dari para perajin ini sangat berkualitas. “Bahkan sudah ekspor ke Eropa dan Timur Tengah,” imbuhnya dengan bangga.

Dia juga menyempatkan mengunjungi kerajinan batik tulis setempat. Selain memberi support, dia berjanji membantu promosi. “Bisa lewat event-event. Bisa juga nanti pameran atau memajang produk unggulan itu di etalase khusus show produk unggulan,” katanya.

 

 

Jurnalis : Isnein Purnomo
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Solikhul Huda

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Salah satu faktor penyebab tingginya AKI, AKB, dan stunting adalah kekurangan gizi yang terjadi pada ibu hamil dalam waktu lama. Selain itu, minimnya pengetahuan ibu tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama kehamilan, menyusui, dan ketika merawat bayi.

Guna mengatasi kekurangan gizi tersebut, Bupati Jember Hendy Siswanto sempat menggalakkan program Budikdamber atau budi daya ikan dalam ember. Warga diajak untuk memelihara ikan di tempat yang sederhana, yakni ember. Setiap rumah bisa membudidayakannya. Bibit bisa disuplai. Ikan tersebut lantas dipanen untuk memenuhi kebutuhan protein keluarga.

“Ini hanya salah satu cara. Tentunya masih banyak alternatif disesuaikan potensi serta kearifan lokal wilayah,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jember Kasih Fajarini.

BACA JUGA : Gizi Seimbang Cegah Kenaikan Harga Bahan Pokok Tertentu

Dia juga menegaskan akan terus menggandeng semua pihak untuk menekan tingginya AKI/AKB dan stunting. “Kolaborasi ini penting, utamanya dengan Dinas Kesehatan, kader posyandu, tenaga medis, serta seluruh masyarakat,” katanya.

Selain itu, penguatan ekonomi juga terus dilakukan. Sebab, sulit menekan angka stunting serta AKI/AKB jika ekonomi keluarga sangat lemah. Jika masyarakat mandiri secara ekonomi dan sejahtera, kecukupan gizi keluarga akan terjamin. “Ibu hamil bisa membeli makanan bergizi. Kehamilannya sehat, ASI lancar, bayinya juga sehat. Jika demikian, stunting, AKI/AKB bisa dicegah,” kata Kasih Fajarini.

Karena itulah, Tim Penggerak PKK aktif mendukung kegiatan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Mereka didorong agar terus berkembang sehingga bisa menimbulkan multiplier effect. “Ekonomi keluarga dan masyarakat akan tumbuh secara baik,” katanya.

Tak heran jika dalam setiap kali blusukan ke daerah-daerah, Kasih Fajarini dan rombongan menyempatkan mampir ke sentra-sentra kegiatan ekonomi masyarakat. Seperti saat di Ledokombo. Bersama rombongan dia singgah di perajin manik-manik.

Menurutnya, produk dari para perajin ini sangat berkualitas. “Bahkan sudah ekspor ke Eropa dan Timur Tengah,” imbuhnya dengan bangga.

Dia juga menyempatkan mengunjungi kerajinan batik tulis setempat. Selain memberi support, dia berjanji membantu promosi. “Bisa lewat event-event. Bisa juga nanti pameran atau memajang produk unggulan itu di etalase khusus show produk unggulan,” katanya.

 

 

Jurnalis : Isnein Purnomo
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Solikhul Huda

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Salah satu faktor penyebab tingginya AKI, AKB, dan stunting adalah kekurangan gizi yang terjadi pada ibu hamil dalam waktu lama. Selain itu, minimnya pengetahuan ibu tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama kehamilan, menyusui, dan ketika merawat bayi.

Guna mengatasi kekurangan gizi tersebut, Bupati Jember Hendy Siswanto sempat menggalakkan program Budikdamber atau budi daya ikan dalam ember. Warga diajak untuk memelihara ikan di tempat yang sederhana, yakni ember. Setiap rumah bisa membudidayakannya. Bibit bisa disuplai. Ikan tersebut lantas dipanen untuk memenuhi kebutuhan protein keluarga.

“Ini hanya salah satu cara. Tentunya masih banyak alternatif disesuaikan potensi serta kearifan lokal wilayah,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jember Kasih Fajarini.

BACA JUGA : Gizi Seimbang Cegah Kenaikan Harga Bahan Pokok Tertentu

Dia juga menegaskan akan terus menggandeng semua pihak untuk menekan tingginya AKI/AKB dan stunting. “Kolaborasi ini penting, utamanya dengan Dinas Kesehatan, kader posyandu, tenaga medis, serta seluruh masyarakat,” katanya.

Selain itu, penguatan ekonomi juga terus dilakukan. Sebab, sulit menekan angka stunting serta AKI/AKB jika ekonomi keluarga sangat lemah. Jika masyarakat mandiri secara ekonomi dan sejahtera, kecukupan gizi keluarga akan terjamin. “Ibu hamil bisa membeli makanan bergizi. Kehamilannya sehat, ASI lancar, bayinya juga sehat. Jika demikian, stunting, AKI/AKB bisa dicegah,” kata Kasih Fajarini.

Karena itulah, Tim Penggerak PKK aktif mendukung kegiatan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Mereka didorong agar terus berkembang sehingga bisa menimbulkan multiplier effect. “Ekonomi keluarga dan masyarakat akan tumbuh secara baik,” katanya.

Tak heran jika dalam setiap kali blusukan ke daerah-daerah, Kasih Fajarini dan rombongan menyempatkan mampir ke sentra-sentra kegiatan ekonomi masyarakat. Seperti saat di Ledokombo. Bersama rombongan dia singgah di perajin manik-manik.

Menurutnya, produk dari para perajin ini sangat berkualitas. “Bahkan sudah ekspor ke Eropa dan Timur Tengah,” imbuhnya dengan bangga.

Dia juga menyempatkan mengunjungi kerajinan batik tulis setempat. Selain memberi support, dia berjanji membantu promosi. “Bisa lewat event-event. Bisa juga nanti pameran atau memajang produk unggulan itu di etalase khusus show produk unggulan,” katanya.

 

 

Jurnalis : Isnein Purnomo
Fotografer : Istimewa
Redaktur : Solikhul Huda

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca