JEMBER, RADARJEMBER.ID – Upaya Pemkab Jember yang menggratiskan tiket masuk wisata ke Papuma dan Watu Ulo boleh disambut baik. Namun, langkah itu dinilai terkesan nanggung. Sebab, selama ini gelagat pemerintah dalam ngopeni pariwisata juga terlihat masih setengah hati.
Baca Juga : Pentingnya Pengelolaan Aset Negara, Kemakmuran Pariwisata untuk Siapa?
Ketua Komisi B DPRD Jember Siswono mengakui, secara umum dia mengapresiasi semangat Bupati Jember dalam menggratiskan tiket di dua lokasi wisata tersebut. Namun, kebijakan itu tentu harus dibarengi dengan kesiapan pemkab menyiapkan perangkat alternatifnya.
Semisal, penyediaan wahana bermain, bersantai (gazebo), wisata kuliner, dan penginapan. Bahkan kalau perlu juga disiapkan semacam pengamanan, yang bakal mengatur sirkulasi kendaraan dan keamanan selama berwisata di pantai. “Jadi, poin penting dari wisata gratis ini, pertama harus tetap berdampak pada PAD (pendapatan asli daerah) dan perputaran ekonomi masyarakat,” pinta Siswono.
Menurut dia, dua poin tersebut menjadi cukup mendasar dan krusial. Pasalnya, percuma Pemkab Jember menggratiskan masuk wisata, namun justru tidak mendapatkan apa-apa dari kebijakan itu. Bahkan merugikan masyarakat di sekitar lokasi wisata. Hal itulah yang diwanti-wanti.
Lebih jauh, legislator Partai Gerindra ini menilai, selama ini kepedulian pemerintah terhadap potensi pariwisata belum begitu tampak. Beberapa lokasi wisata yang menjadi aset pemerintah daerah juga jarang mendapat sentuhan, seperti melibatkan kerja sama dengan pihak ketiga ataupun mendapat penyertaan modal.
Jika berkaca pada pariwisata pantai di daerah lain, seperti Bali, yang kebanyakan digratiskan, namun pemasukan terhadap PAD masih sangat menjanjikan. “Pemerintah juga perlu menyiapkan piranti aturannya, regulasinya, yang mengatur bagaimana potensi wisata terkelola dengan baik dan benar. Kalau itu berjalan, hasilnya sudah pasti menjanjikan,” aku Siswono.
Oleh karena itu, pihaknya merekomendasikan Pemkab Jember agar mulai konsisten mengembangkan potensi pariwisata tersebut. Tidak hanya musiman seperti tiket gratis ke Papuma dan Watu Ulo yang hanya sebulan, namun menyiapkan itu semua untuk tujuan jangka panjang dan berkelanjutan. “Silakan regulasi atau ketentuannya dirumuskan. Namun, sekali lagi, poinnya dua hal, untuk PAD dan ekonomi masyarakat. Ini yang sangat penting,” harapnya. (mau/c2/nur)