Mobile_AP_Rectangle 1
Jukir lain, Solihin mengamini hal tersebut. Bahkan, kata dia, pegangan itu terlepas karena seringkali dibuat sandaran pengunjung alun-alun ketika menikmati malam. Pegangan itu tidak bisa menahan beban tubuh sehingga protol.
“Besi pegangan akses difabel itu oleh jukir alun-alun diamankan di pos jaga sebelah timur dan barat agar tidak diambil orang. Kalau bisa segera dipasang kembali agar bisa difungsikan kembali demi kepentingan difabel,” terang Solihin.
Mobile_AP_Rectangle 2
Reporter: Winardyasto
Fotografer: Winardyasto
Editor: Mahrus Sholih
- Advertisement -
Jukir lain, Solihin mengamini hal tersebut. Bahkan, kata dia, pegangan itu terlepas karena seringkali dibuat sandaran pengunjung alun-alun ketika menikmati malam. Pegangan itu tidak bisa menahan beban tubuh sehingga protol.
“Besi pegangan akses difabel itu oleh jukir alun-alun diamankan di pos jaga sebelah timur dan barat agar tidak diambil orang. Kalau bisa segera dipasang kembali agar bisa difungsikan kembali demi kepentingan difabel,” terang Solihin.
Reporter: Winardyasto
Fotografer: Winardyasto
Editor: Mahrus Sholih
Jukir lain, Solihin mengamini hal tersebut. Bahkan, kata dia, pegangan itu terlepas karena seringkali dibuat sandaran pengunjung alun-alun ketika menikmati malam. Pegangan itu tidak bisa menahan beban tubuh sehingga protol.
“Besi pegangan akses difabel itu oleh jukir alun-alun diamankan di pos jaga sebelah timur dan barat agar tidak diambil orang. Kalau bisa segera dipasang kembali agar bisa difungsikan kembali demi kepentingan difabel,” terang Solihin.
Reporter: Winardyasto
Fotografer: Winardyasto
Editor: Mahrus Sholih