25.5 C
Jember
Saturday, 10 June 2023

Program Kolaborasi, Pemerintah Libatkan NGO Atasi Stunting di Jember

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID- Masih tingginya angka stunting di Jember, memantik kepedulian berbagai pihak. Tak hanya pemerintah kabupaten, Non-Governmental Organization (NGO) di Jember juga turut terlibat mengatasi kasus kekurangan gizi kronis tersebut. Kolaborasi multipihak ini melahirkan program bersama yang bertujuan meningkatkan gizi bagi anak.

Program itu dilaksanakan di empat kecamatan meliputi Kecamatan Sumbersari, Silo, Rambipuji dan Kaliwates. Program ini juga merupakan salah satu upaya lanjutan dari program Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Jember.

Kegiatan ini bernama “Mutiara” akronim Meningkatkan Nutrisi dan Akses Kesehatan Bagi Ibu, Anak, dan Remaja. Sesuai namanya, kegiatan ini menyasar para ibu, anak-anak dan remaja. Ketiga elemen tersebut masuk dalam cakupan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB).

Mobile_AP_Rectangle 2

BACA JUGA: Dukung Pencegahan AKI-AKB, Empat Puskesmas di Jember Dapat Fasilitas USG

Penanggung Jawab Bidang Perlindungan Anak DP3AKB Kabupaten Jember J Nugroho menyebut, program ini merupakan kolaborasi yang luar biasa dan disambut dengan antusias. Ini, kata dia, adalah sinergi untuk membangun Jember menjadi lebih baik.

“Salah satu fokusnya untuk mencegah kekerasan, kenakalan, serta pernikahan pada anak. Termasuk AKI, AKB dan stunting yang nantinya menjadi celengan masa depan bagi Jember,” ungkapnya, sore ini (21/9).

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID- Masih tingginya angka stunting di Jember, memantik kepedulian berbagai pihak. Tak hanya pemerintah kabupaten, Non-Governmental Organization (NGO) di Jember juga turut terlibat mengatasi kasus kekurangan gizi kronis tersebut. Kolaborasi multipihak ini melahirkan program bersama yang bertujuan meningkatkan gizi bagi anak.

Program itu dilaksanakan di empat kecamatan meliputi Kecamatan Sumbersari, Silo, Rambipuji dan Kaliwates. Program ini juga merupakan salah satu upaya lanjutan dari program Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Jember.

Kegiatan ini bernama “Mutiara” akronim Meningkatkan Nutrisi dan Akses Kesehatan Bagi Ibu, Anak, dan Remaja. Sesuai namanya, kegiatan ini menyasar para ibu, anak-anak dan remaja. Ketiga elemen tersebut masuk dalam cakupan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB).

BACA JUGA: Dukung Pencegahan AKI-AKB, Empat Puskesmas di Jember Dapat Fasilitas USG

Penanggung Jawab Bidang Perlindungan Anak DP3AKB Kabupaten Jember J Nugroho menyebut, program ini merupakan kolaborasi yang luar biasa dan disambut dengan antusias. Ini, kata dia, adalah sinergi untuk membangun Jember menjadi lebih baik.

“Salah satu fokusnya untuk mencegah kekerasan, kenakalan, serta pernikahan pada anak. Termasuk AKI, AKB dan stunting yang nantinya menjadi celengan masa depan bagi Jember,” ungkapnya, sore ini (21/9).

JEMBER, RADARJEMBER.ID- Masih tingginya angka stunting di Jember, memantik kepedulian berbagai pihak. Tak hanya pemerintah kabupaten, Non-Governmental Organization (NGO) di Jember juga turut terlibat mengatasi kasus kekurangan gizi kronis tersebut. Kolaborasi multipihak ini melahirkan program bersama yang bertujuan meningkatkan gizi bagi anak.

Program itu dilaksanakan di empat kecamatan meliputi Kecamatan Sumbersari, Silo, Rambipuji dan Kaliwates. Program ini juga merupakan salah satu upaya lanjutan dari program Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Jember.

Kegiatan ini bernama “Mutiara” akronim Meningkatkan Nutrisi dan Akses Kesehatan Bagi Ibu, Anak, dan Remaja. Sesuai namanya, kegiatan ini menyasar para ibu, anak-anak dan remaja. Ketiga elemen tersebut masuk dalam cakupan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB).

BACA JUGA: Dukung Pencegahan AKI-AKB, Empat Puskesmas di Jember Dapat Fasilitas USG

Penanggung Jawab Bidang Perlindungan Anak DP3AKB Kabupaten Jember J Nugroho menyebut, program ini merupakan kolaborasi yang luar biasa dan disambut dengan antusias. Ini, kata dia, adalah sinergi untuk membangun Jember menjadi lebih baik.

“Salah satu fokusnya untuk mencegah kekerasan, kenakalan, serta pernikahan pada anak. Termasuk AKI, AKB dan stunting yang nantinya menjadi celengan masa depan bagi Jember,” ungkapnya, sore ini (21/9).

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca