30.4 C
Jember
Friday, 24 March 2023

Dewan Minta Tidak Ada Permainan Tender

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Adanya permainan dalam lelang proyek ditengarai bukan sesuatu yang baru lagi, khususnya dalam lingkup birokrasi di Kabupaten Jember. Untuk itu, Pemkab Jember ke depan diharapkan lebih profesional dan mengedepankan transparansi serta keadilan.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto. Menurut dia, pelaksanaan proyek-proyek pembangunan fisik di Jember beberapa tahun terakhir sangat buruk. “Ada bangunan mangkrak, bangunan ditinggal kabur pemborong, bangunan ambruk, dan banyak lagi. Itu terjadi karena pengerjaan dilakukan asal-asalan,” ujarnya.

Asal muasal pembangunan proyek asal jadi, menurut David, terjadi karena ada pengondisian pada saat lelang dilakukan. Menurutnya, hal itu membuat proyek pekerjaan dikerjakan tidak maksimal.

Mobile_AP_Rectangle 2

Oleh sebab itu, David meminta agar Jember ke depan lebih transparan. Jika ada lelang, sebaiknya dibuka untuk umum dan waktu penawaran lebih lama. “Jangan proyek dilelang satu jam. Setelah rekanan masuk, rekaman lain tidak bisa masuk karena sistemnya down atau apalah namanya itu,” katanya.

Kecurangan serta pengondisian dalam sistem lelang, menurut David, bisa menjadi awal buruk bagi pembangunan di Jember. Dengan demikian, membangun sistem yang transparan dan asas keadilan harus dilakukan. “Kalau lelang dilakukan secara jujur, pasti kompetisi penawaran akan banyak dan hasil pembangunan bisa maksimal,” bebernya.

Plt Kepala Bagian Pembangunan Pemkab Jember M Samsu Rizal menyampaikan, sistem lelang sudah diatur. Namun demikian, dia tak menampik jika ke depan sistemnya harus lebih baik lagi. “Lelang untuk umum, tetapi ada sistem yang harus dipatuhi,” ungkapnya.

Kendati ada sistem, semangat untuk melaksanakan lelang proyek secara normal harus dimiliki oleh petugas yang melelang. “Paling tidak, dugaan-dugaan terjadinya pengondisian lelang proyek bisa terhapuskan,” pungkasnya.

 

 

 

Jurnalis : Nur Hariri
Fotografer : Nur Hariri
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Adanya permainan dalam lelang proyek ditengarai bukan sesuatu yang baru lagi, khususnya dalam lingkup birokrasi di Kabupaten Jember. Untuk itu, Pemkab Jember ke depan diharapkan lebih profesional dan mengedepankan transparansi serta keadilan.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto. Menurut dia, pelaksanaan proyek-proyek pembangunan fisik di Jember beberapa tahun terakhir sangat buruk. “Ada bangunan mangkrak, bangunan ditinggal kabur pemborong, bangunan ambruk, dan banyak lagi. Itu terjadi karena pengerjaan dilakukan asal-asalan,” ujarnya.

Asal muasal pembangunan proyek asal jadi, menurut David, terjadi karena ada pengondisian pada saat lelang dilakukan. Menurutnya, hal itu membuat proyek pekerjaan dikerjakan tidak maksimal.

Oleh sebab itu, David meminta agar Jember ke depan lebih transparan. Jika ada lelang, sebaiknya dibuka untuk umum dan waktu penawaran lebih lama. “Jangan proyek dilelang satu jam. Setelah rekanan masuk, rekaman lain tidak bisa masuk karena sistemnya down atau apalah namanya itu,” katanya.

Kecurangan serta pengondisian dalam sistem lelang, menurut David, bisa menjadi awal buruk bagi pembangunan di Jember. Dengan demikian, membangun sistem yang transparan dan asas keadilan harus dilakukan. “Kalau lelang dilakukan secara jujur, pasti kompetisi penawaran akan banyak dan hasil pembangunan bisa maksimal,” bebernya.

Plt Kepala Bagian Pembangunan Pemkab Jember M Samsu Rizal menyampaikan, sistem lelang sudah diatur. Namun demikian, dia tak menampik jika ke depan sistemnya harus lebih baik lagi. “Lelang untuk umum, tetapi ada sistem yang harus dipatuhi,” ungkapnya.

Kendati ada sistem, semangat untuk melaksanakan lelang proyek secara normal harus dimiliki oleh petugas yang melelang. “Paling tidak, dugaan-dugaan terjadinya pengondisian lelang proyek bisa terhapuskan,” pungkasnya.

 

 

 

Jurnalis : Nur Hariri
Fotografer : Nur Hariri
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Adanya permainan dalam lelang proyek ditengarai bukan sesuatu yang baru lagi, khususnya dalam lingkup birokrasi di Kabupaten Jember. Untuk itu, Pemkab Jember ke depan diharapkan lebih profesional dan mengedepankan transparansi serta keadilan.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto. Menurut dia, pelaksanaan proyek-proyek pembangunan fisik di Jember beberapa tahun terakhir sangat buruk. “Ada bangunan mangkrak, bangunan ditinggal kabur pemborong, bangunan ambruk, dan banyak lagi. Itu terjadi karena pengerjaan dilakukan asal-asalan,” ujarnya.

Asal muasal pembangunan proyek asal jadi, menurut David, terjadi karena ada pengondisian pada saat lelang dilakukan. Menurutnya, hal itu membuat proyek pekerjaan dikerjakan tidak maksimal.

Oleh sebab itu, David meminta agar Jember ke depan lebih transparan. Jika ada lelang, sebaiknya dibuka untuk umum dan waktu penawaran lebih lama. “Jangan proyek dilelang satu jam. Setelah rekanan masuk, rekaman lain tidak bisa masuk karena sistemnya down atau apalah namanya itu,” katanya.

Kecurangan serta pengondisian dalam sistem lelang, menurut David, bisa menjadi awal buruk bagi pembangunan di Jember. Dengan demikian, membangun sistem yang transparan dan asas keadilan harus dilakukan. “Kalau lelang dilakukan secara jujur, pasti kompetisi penawaran akan banyak dan hasil pembangunan bisa maksimal,” bebernya.

Plt Kepala Bagian Pembangunan Pemkab Jember M Samsu Rizal menyampaikan, sistem lelang sudah diatur. Namun demikian, dia tak menampik jika ke depan sistemnya harus lebih baik lagi. “Lelang untuk umum, tetapi ada sistem yang harus dipatuhi,” ungkapnya.

Kendati ada sistem, semangat untuk melaksanakan lelang proyek secara normal harus dimiliki oleh petugas yang melelang. “Paling tidak, dugaan-dugaan terjadinya pengondisian lelang proyek bisa terhapuskan,” pungkasnya.

 

 

 

Jurnalis : Nur Hariri
Fotografer : Nur Hariri
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca