27.8 C
Jember
Monday, 27 March 2023

Ingin Miliki Gedung Pelatihan Buruh Migran

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Bupati Jember Hendy Siswanto memiliki impian untuk memiliki gedung pelatihan bagi pekerja migran Indonesia (PMI). Sehingga mereka bekerja di negeri orang tidak sebatas menjadi pembantu rumah tangga. Hal ini dia sampaikan kala menerima rombongan Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur, Selasa (18/5).

“Keberadaan gedung tersebut paling tidak bisa meningkatkan keahlian mereka. Sebelum ke luar negeri, mereka menjalani pelatihan terlebih dahulu. Sehingga pekerja migran ini memiliki klasifikasi khusus, agar tidak sekadar cari uang di luar negeri bekerja sebagai pembantu,” tegas Hendy.

Selain itu, Hendy merasa kaget melihat ribuan orang PMI pulang ke Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Mereka bisa kembali lagi bekerja ke luar negeri setelah hasil swab menunjukkan bahwa mereka tidak terinfeksi virus Covid-19.

Mobile_AP_Rectangle 2

Terpisah, Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur Artono menerangkan, pada 2021 ini tercatat 49 ribuan pekerja di luar negeri pulang ke Indonesia. Dari keseluruhan jumlah buruh migran itu, 14 ribuan di antaranya berasal dari Jawa Timur. Tentunya, kata dia, kepulangan mereka telah diantisipasi oleh Satgas Covid-19.

“Buruh migran dari Provinsi Jawa Timur tidaklah sedikit, mereka pulang saat situasi dunia dilanda Covid-19. Saat mereka kembali ke tanah air tentu prokol kesehatan harus lebih diperketat, agar tidak menimbulkan klaster baru,” kata Artono.

 

Reporter: Winardyasto
Fotografer: Winardyasto
Editor: Lintang Anis Bena Kinant

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Bupati Jember Hendy Siswanto memiliki impian untuk memiliki gedung pelatihan bagi pekerja migran Indonesia (PMI). Sehingga mereka bekerja di negeri orang tidak sebatas menjadi pembantu rumah tangga. Hal ini dia sampaikan kala menerima rombongan Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur, Selasa (18/5).

“Keberadaan gedung tersebut paling tidak bisa meningkatkan keahlian mereka. Sebelum ke luar negeri, mereka menjalani pelatihan terlebih dahulu. Sehingga pekerja migran ini memiliki klasifikasi khusus, agar tidak sekadar cari uang di luar negeri bekerja sebagai pembantu,” tegas Hendy.

Selain itu, Hendy merasa kaget melihat ribuan orang PMI pulang ke Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Mereka bisa kembali lagi bekerja ke luar negeri setelah hasil swab menunjukkan bahwa mereka tidak terinfeksi virus Covid-19.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur Artono menerangkan, pada 2021 ini tercatat 49 ribuan pekerja di luar negeri pulang ke Indonesia. Dari keseluruhan jumlah buruh migran itu, 14 ribuan di antaranya berasal dari Jawa Timur. Tentunya, kata dia, kepulangan mereka telah diantisipasi oleh Satgas Covid-19.

“Buruh migran dari Provinsi Jawa Timur tidaklah sedikit, mereka pulang saat situasi dunia dilanda Covid-19. Saat mereka kembali ke tanah air tentu prokol kesehatan harus lebih diperketat, agar tidak menimbulkan klaster baru,” kata Artono.

 

Reporter: Winardyasto
Fotografer: Winardyasto
Editor: Lintang Anis Bena Kinant

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Bupati Jember Hendy Siswanto memiliki impian untuk memiliki gedung pelatihan bagi pekerja migran Indonesia (PMI). Sehingga mereka bekerja di negeri orang tidak sebatas menjadi pembantu rumah tangga. Hal ini dia sampaikan kala menerima rombongan Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur, Selasa (18/5).

“Keberadaan gedung tersebut paling tidak bisa meningkatkan keahlian mereka. Sebelum ke luar negeri, mereka menjalani pelatihan terlebih dahulu. Sehingga pekerja migran ini memiliki klasifikasi khusus, agar tidak sekadar cari uang di luar negeri bekerja sebagai pembantu,” tegas Hendy.

Selain itu, Hendy merasa kaget melihat ribuan orang PMI pulang ke Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Mereka bisa kembali lagi bekerja ke luar negeri setelah hasil swab menunjukkan bahwa mereka tidak terinfeksi virus Covid-19.

Terpisah, Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur Artono menerangkan, pada 2021 ini tercatat 49 ribuan pekerja di luar negeri pulang ke Indonesia. Dari keseluruhan jumlah buruh migran itu, 14 ribuan di antaranya berasal dari Jawa Timur. Tentunya, kata dia, kepulangan mereka telah diantisipasi oleh Satgas Covid-19.

“Buruh migran dari Provinsi Jawa Timur tidaklah sedikit, mereka pulang saat situasi dunia dilanda Covid-19. Saat mereka kembali ke tanah air tentu prokol kesehatan harus lebih diperketat, agar tidak menimbulkan klaster baru,” kata Artono.

 

Reporter: Winardyasto
Fotografer: Winardyasto
Editor: Lintang Anis Bena Kinant

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca