22.7 C
Jember
Sunday, 26 March 2023

Siap Tingkatkan Ekspor Pertanian Jember

Resmikan Balai Karantina Pertanian

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID– Pemkab Jember telah resmi memiliki Balai Karantina Pertanian, kemarin (14/3). Adanya balai tersebut bisa mempercepat dan meningkatkan ekspor komoditas pertanian Jember.

Balai Karantina Pertanian tersebut adalah tempat pengecekan dan pengawasan komoditas pertanian sebagai bentuk pencegahan tersebarnya organisme pengganggu tanaman (OPT) di negara lain. Melalui pelayanan tersebut akan dipastikan komoditas yang diekspor memenuhi persyaratan.

Bupati Jember Hendy Siswanto menyebut, komoditas pertanian Jember yang sudah diekspor mulai dari tanaman perkebunan, pangan, hingga hortikultura. Seperti tembakau serta olahannya, kakao, kopi, edamame, jagung, kedelai, hingga tanaman hias. “Kami melakukan sinergi dengan beberapa pihak untuk mendukung peningkatan akselerasi ekspor,” ucapnya seusai melakukan launching pelayanan karantina pertanian di PT Pos Indonesia Kantor Cabang Utama Jember.

JALIN SINERGI: Bupati Jember Hendy Siswanto meresmikan peluncuran Pelayanan Karantina Pertanian Jember di PT Pos Indonesia Kantor Cabang Utama Jember, pagi kemarin (14/3). (PEMKAB JEMBER UNTUK RADAR JEMBER)
Mobile_AP_Rectangle 2

Hal itu merupakan bentuk dukungan pemkab untuk meningkatkan jumlah ekspor di Jember. Sebab, dengan adanya pelayanan tersebut di Jember, maka pengurusan dokumen karantina hanya butuh waktu satu jam saja. Dengan catatan komoditas siap ekspor. Bupati Hendy menggandeng Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya dan PT Pos Indonesia. Peresmian Balai Karantina Pertanian itu dihadiri oleh Kepala BBKP Surabaya drh Cicik Sri Sukarsih dan Executive Vice President Regional 5 Jatim Bali Nusa PT Pos Indonesia Dino Ariyadi.

Bupati Hendy berharap kelanjutan dari peluncuran itu dilakukan sosialisasi oleh BBKP kepada gabungan kelompok tani (gapoktan) dengan misi memberikan edukasi fungsi pelayanan karantina pertanian. “Untuk menggelar sosialisasi dan pendampingan praktis dan cepat agar gapoktan kami dapat mengerti ilmunya,” jelasnya.

Dengan adanya sosialisasi, maka gapoktan bakal memahami tentang karantina pertanian. Khususnya untuk komoditas yang bakal diekspor. Baik tentang persyaratan, untung ruginya, sampai garansi.

Bukan hanya itu, Bupati Hendy juga mengutarakan agar BBKP bisa menjalin kolaborasi dengan Kantor Imigrasi. Ini kaitannya dengan kerja sama pendampingan ekspor dari segi pengemasan. “Tampilan packaging agar sesuai standar yang berlaku, biar dapat harga bagus dan menyejahterakan petani,” imbuhnya.

Senada, Cicik menerangkan, dibukanya BBKP di Jember bisa memberikan kemudahan ekspor/impor bagi para petani maupun pelaku UMKM. Sebab, lebih efisien waktu dan biaya. Dia menyebut, selama tiga bulan terakhir BBKP Surabaya mencatat sudah mengeluarkan sertifikat untuk produk pertanian Jember hingga 321 kali. “Dengan dimulainya pelayanan di Jember, sebagai jawaban tingginya sertifikasi di BBKP Surabaya. Semoga adanya layanan karantina pertanian ini memberi manfaat. Khususnya bagi pengguna jasa yang membutuhkan sertifikasi,” paparnya. (sil/c2/dwi)

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID– Pemkab Jember telah resmi memiliki Balai Karantina Pertanian, kemarin (14/3). Adanya balai tersebut bisa mempercepat dan meningkatkan ekspor komoditas pertanian Jember.

Balai Karantina Pertanian tersebut adalah tempat pengecekan dan pengawasan komoditas pertanian sebagai bentuk pencegahan tersebarnya organisme pengganggu tanaman (OPT) di negara lain. Melalui pelayanan tersebut akan dipastikan komoditas yang diekspor memenuhi persyaratan.

Bupati Jember Hendy Siswanto menyebut, komoditas pertanian Jember yang sudah diekspor mulai dari tanaman perkebunan, pangan, hingga hortikultura. Seperti tembakau serta olahannya, kakao, kopi, edamame, jagung, kedelai, hingga tanaman hias. “Kami melakukan sinergi dengan beberapa pihak untuk mendukung peningkatan akselerasi ekspor,” ucapnya seusai melakukan launching pelayanan karantina pertanian di PT Pos Indonesia Kantor Cabang Utama Jember.

JALIN SINERGI: Bupati Jember Hendy Siswanto meresmikan peluncuran Pelayanan Karantina Pertanian Jember di PT Pos Indonesia Kantor Cabang Utama Jember, pagi kemarin (14/3). (PEMKAB JEMBER UNTUK RADAR JEMBER)

Hal itu merupakan bentuk dukungan pemkab untuk meningkatkan jumlah ekspor di Jember. Sebab, dengan adanya pelayanan tersebut di Jember, maka pengurusan dokumen karantina hanya butuh waktu satu jam saja. Dengan catatan komoditas siap ekspor. Bupati Hendy menggandeng Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya dan PT Pos Indonesia. Peresmian Balai Karantina Pertanian itu dihadiri oleh Kepala BBKP Surabaya drh Cicik Sri Sukarsih dan Executive Vice President Regional 5 Jatim Bali Nusa PT Pos Indonesia Dino Ariyadi.

Bupati Hendy berharap kelanjutan dari peluncuran itu dilakukan sosialisasi oleh BBKP kepada gabungan kelompok tani (gapoktan) dengan misi memberikan edukasi fungsi pelayanan karantina pertanian. “Untuk menggelar sosialisasi dan pendampingan praktis dan cepat agar gapoktan kami dapat mengerti ilmunya,” jelasnya.

Dengan adanya sosialisasi, maka gapoktan bakal memahami tentang karantina pertanian. Khususnya untuk komoditas yang bakal diekspor. Baik tentang persyaratan, untung ruginya, sampai garansi.

Bukan hanya itu, Bupati Hendy juga mengutarakan agar BBKP bisa menjalin kolaborasi dengan Kantor Imigrasi. Ini kaitannya dengan kerja sama pendampingan ekspor dari segi pengemasan. “Tampilan packaging agar sesuai standar yang berlaku, biar dapat harga bagus dan menyejahterakan petani,” imbuhnya.

Senada, Cicik menerangkan, dibukanya BBKP di Jember bisa memberikan kemudahan ekspor/impor bagi para petani maupun pelaku UMKM. Sebab, lebih efisien waktu dan biaya. Dia menyebut, selama tiga bulan terakhir BBKP Surabaya mencatat sudah mengeluarkan sertifikat untuk produk pertanian Jember hingga 321 kali. “Dengan dimulainya pelayanan di Jember, sebagai jawaban tingginya sertifikasi di BBKP Surabaya. Semoga adanya layanan karantina pertanian ini memberi manfaat. Khususnya bagi pengguna jasa yang membutuhkan sertifikasi,” paparnya. (sil/c2/dwi)

JEMBER, RADARJEMBER.ID– Pemkab Jember telah resmi memiliki Balai Karantina Pertanian, kemarin (14/3). Adanya balai tersebut bisa mempercepat dan meningkatkan ekspor komoditas pertanian Jember.

Balai Karantina Pertanian tersebut adalah tempat pengecekan dan pengawasan komoditas pertanian sebagai bentuk pencegahan tersebarnya organisme pengganggu tanaman (OPT) di negara lain. Melalui pelayanan tersebut akan dipastikan komoditas yang diekspor memenuhi persyaratan.

Bupati Jember Hendy Siswanto menyebut, komoditas pertanian Jember yang sudah diekspor mulai dari tanaman perkebunan, pangan, hingga hortikultura. Seperti tembakau serta olahannya, kakao, kopi, edamame, jagung, kedelai, hingga tanaman hias. “Kami melakukan sinergi dengan beberapa pihak untuk mendukung peningkatan akselerasi ekspor,” ucapnya seusai melakukan launching pelayanan karantina pertanian di PT Pos Indonesia Kantor Cabang Utama Jember.

JALIN SINERGI: Bupati Jember Hendy Siswanto meresmikan peluncuran Pelayanan Karantina Pertanian Jember di PT Pos Indonesia Kantor Cabang Utama Jember, pagi kemarin (14/3). (PEMKAB JEMBER UNTUK RADAR JEMBER)

Hal itu merupakan bentuk dukungan pemkab untuk meningkatkan jumlah ekspor di Jember. Sebab, dengan adanya pelayanan tersebut di Jember, maka pengurusan dokumen karantina hanya butuh waktu satu jam saja. Dengan catatan komoditas siap ekspor. Bupati Hendy menggandeng Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Surabaya dan PT Pos Indonesia. Peresmian Balai Karantina Pertanian itu dihadiri oleh Kepala BBKP Surabaya drh Cicik Sri Sukarsih dan Executive Vice President Regional 5 Jatim Bali Nusa PT Pos Indonesia Dino Ariyadi.

Bupati Hendy berharap kelanjutan dari peluncuran itu dilakukan sosialisasi oleh BBKP kepada gabungan kelompok tani (gapoktan) dengan misi memberikan edukasi fungsi pelayanan karantina pertanian. “Untuk menggelar sosialisasi dan pendampingan praktis dan cepat agar gapoktan kami dapat mengerti ilmunya,” jelasnya.

Dengan adanya sosialisasi, maka gapoktan bakal memahami tentang karantina pertanian. Khususnya untuk komoditas yang bakal diekspor. Baik tentang persyaratan, untung ruginya, sampai garansi.

Bukan hanya itu, Bupati Hendy juga mengutarakan agar BBKP bisa menjalin kolaborasi dengan Kantor Imigrasi. Ini kaitannya dengan kerja sama pendampingan ekspor dari segi pengemasan. “Tampilan packaging agar sesuai standar yang berlaku, biar dapat harga bagus dan menyejahterakan petani,” imbuhnya.

Senada, Cicik menerangkan, dibukanya BBKP di Jember bisa memberikan kemudahan ekspor/impor bagi para petani maupun pelaku UMKM. Sebab, lebih efisien waktu dan biaya. Dia menyebut, selama tiga bulan terakhir BBKP Surabaya mencatat sudah mengeluarkan sertifikat untuk produk pertanian Jember hingga 321 kali. “Dengan dimulainya pelayanan di Jember, sebagai jawaban tingginya sertifikasi di BBKP Surabaya. Semoga adanya layanan karantina pertanian ini memberi manfaat. Khususnya bagi pengguna jasa yang membutuhkan sertifikasi,” paparnya. (sil/c2/dwi)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca