25 C
Jember
Tuesday, 21 March 2023

Fasilitas Pustu Terbengkalai, Kurang Dimanfaatkan

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pemanfaatan puskesmas pembantu (pustu) di beberapa kecamatan banyak yang kurang maksimal. Pasalnya, bangunan tersebut yang tidak beroperasi bahkan tidak terurus. Seperti yang terjadi pada Pustu Ajung, Panti, Arjasa dan masih banyak lagi yang terbengkalai, kemarin (13/4).

Baca Juga : Keterlaluan Perkosa Anak Tiri Selama 19 Tahun

Menurut Kepala Kepegawaian Puskesmas Ajung Mu’azzim, awalnya pustu untuk mengatasi membeludaknya pasien yang tersebar di kecamatan tersebut. “Jadi, misal di puskesmas ini penuh, nanti bisa diarahkan ke pustu,” katanya.

Mobile_AP_Rectangle 2

Setelah berjalan beberapa waktu, banyak dari tenaga kesehatan (nakes) yang resign dan dipindahtugaskan. Selain itu, hampir 25 persen dari mereka bekerja di lapangan. Seperti di posyandu. “Karena kebijakan dari bupati sebelumnya begitu, jadi yang PNS boleh bekerja dekat dengan keluarga. Jadi, banyak rumah dinas yang tidak dipakai,” paparnya.

Dikatakan, Puskesmas Ajung merupakan yang paling luas jangkauan wilayahnya daripada puskesmas lain. Puskesmas itu meliputi Wirowongso, Sukamakmur, Rowoindah, Mangaran, Pancakarya, Ajung, dan Klompangan. Sedangkan untuk jumlah nakes sama dengan puskesmas lainnya. “Kita wilayahnya 2 kali lipat lebih lebar, kita dapat PNS 4, sedangkan Jenggawah dapat 8,” ungkapnya.

Sementara ini, Pustu Ajung masih ditempati sesuai kebutuhan saja. Seperti pada saat dilakukan program vaksinasi. Selebihnya hanya dilakukan piket kebersihan saja. “Kami sedang melakukan negosiasi dengan salah satu PNS, untuk bisa menempati pustu tersebut,” pungkasnya. Ke depan diharapkan agar pustu bisa beroperasi melayani warga di sekitarnya.

 

Jurnalis : mg6
Fotografer : mg6
Redaktur : Nur Hariri

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pemanfaatan puskesmas pembantu (pustu) di beberapa kecamatan banyak yang kurang maksimal. Pasalnya, bangunan tersebut yang tidak beroperasi bahkan tidak terurus. Seperti yang terjadi pada Pustu Ajung, Panti, Arjasa dan masih banyak lagi yang terbengkalai, kemarin (13/4).

Baca Juga : Keterlaluan Perkosa Anak Tiri Selama 19 Tahun

Menurut Kepala Kepegawaian Puskesmas Ajung Mu’azzim, awalnya pustu untuk mengatasi membeludaknya pasien yang tersebar di kecamatan tersebut. “Jadi, misal di puskesmas ini penuh, nanti bisa diarahkan ke pustu,” katanya.

Setelah berjalan beberapa waktu, banyak dari tenaga kesehatan (nakes) yang resign dan dipindahtugaskan. Selain itu, hampir 25 persen dari mereka bekerja di lapangan. Seperti di posyandu. “Karena kebijakan dari bupati sebelumnya begitu, jadi yang PNS boleh bekerja dekat dengan keluarga. Jadi, banyak rumah dinas yang tidak dipakai,” paparnya.

Dikatakan, Puskesmas Ajung merupakan yang paling luas jangkauan wilayahnya daripada puskesmas lain. Puskesmas itu meliputi Wirowongso, Sukamakmur, Rowoindah, Mangaran, Pancakarya, Ajung, dan Klompangan. Sedangkan untuk jumlah nakes sama dengan puskesmas lainnya. “Kita wilayahnya 2 kali lipat lebih lebar, kita dapat PNS 4, sedangkan Jenggawah dapat 8,” ungkapnya.

Sementara ini, Pustu Ajung masih ditempati sesuai kebutuhan saja. Seperti pada saat dilakukan program vaksinasi. Selebihnya hanya dilakukan piket kebersihan saja. “Kami sedang melakukan negosiasi dengan salah satu PNS, untuk bisa menempati pustu tersebut,” pungkasnya. Ke depan diharapkan agar pustu bisa beroperasi melayani warga di sekitarnya.

 

Jurnalis : mg6
Fotografer : mg6
Redaktur : Nur Hariri

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pemanfaatan puskesmas pembantu (pustu) di beberapa kecamatan banyak yang kurang maksimal. Pasalnya, bangunan tersebut yang tidak beroperasi bahkan tidak terurus. Seperti yang terjadi pada Pustu Ajung, Panti, Arjasa dan masih banyak lagi yang terbengkalai, kemarin (13/4).

Baca Juga : Keterlaluan Perkosa Anak Tiri Selama 19 Tahun

Menurut Kepala Kepegawaian Puskesmas Ajung Mu’azzim, awalnya pustu untuk mengatasi membeludaknya pasien yang tersebar di kecamatan tersebut. “Jadi, misal di puskesmas ini penuh, nanti bisa diarahkan ke pustu,” katanya.

Setelah berjalan beberapa waktu, banyak dari tenaga kesehatan (nakes) yang resign dan dipindahtugaskan. Selain itu, hampir 25 persen dari mereka bekerja di lapangan. Seperti di posyandu. “Karena kebijakan dari bupati sebelumnya begitu, jadi yang PNS boleh bekerja dekat dengan keluarga. Jadi, banyak rumah dinas yang tidak dipakai,” paparnya.

Dikatakan, Puskesmas Ajung merupakan yang paling luas jangkauan wilayahnya daripada puskesmas lain. Puskesmas itu meliputi Wirowongso, Sukamakmur, Rowoindah, Mangaran, Pancakarya, Ajung, dan Klompangan. Sedangkan untuk jumlah nakes sama dengan puskesmas lainnya. “Kita wilayahnya 2 kali lipat lebih lebar, kita dapat PNS 4, sedangkan Jenggawah dapat 8,” ungkapnya.

Sementara ini, Pustu Ajung masih ditempati sesuai kebutuhan saja. Seperti pada saat dilakukan program vaksinasi. Selebihnya hanya dilakukan piket kebersihan saja. “Kami sedang melakukan negosiasi dengan salah satu PNS, untuk bisa menempati pustu tersebut,” pungkasnya. Ke depan diharapkan agar pustu bisa beroperasi melayani warga di sekitarnya.

 

Jurnalis : mg6
Fotografer : mg6
Redaktur : Nur Hariri

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca