Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pemanfaatan puskesmas pembantu (pustu) di beberapa kecamatan banyak yang kurang maksimal. Pasalnya, bangunan tersebut yang tidak beroperasi bahkan tidak terurus. Seperti yang terjadi pada Pustu Ajung, Panti, Arjasa dan masih banyak lagi yang terbengkalai, kemarin (13/4).
Baca Juga :Â Keterlaluan Perkosa Anak Tiri Selama 19 Tahun
Menurut Kepala Kepegawaian Puskesmas Ajung Mu’azzim, awalnya pustu untuk mengatasi membeludaknya pasien yang tersebar di kecamatan tersebut. “Jadi, misal di puskesmas ini penuh, nanti bisa diarahkan ke pustu,” katanya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Setelah berjalan beberapa waktu, banyak dari tenaga kesehatan (nakes) yang resign dan dipindahtugaskan. Selain itu, hampir 25 persen dari mereka bekerja di lapangan. Seperti di posyandu. “Karena kebijakan dari bupati sebelumnya begitu, jadi yang PNS boleh bekerja dekat dengan keluarga. Jadi, banyak rumah dinas yang tidak dipakai,” paparnya.
- Advertisement -
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pemanfaatan puskesmas pembantu (pustu) di beberapa kecamatan banyak yang kurang maksimal. Pasalnya, bangunan tersebut yang tidak beroperasi bahkan tidak terurus. Seperti yang terjadi pada Pustu Ajung, Panti, Arjasa dan masih banyak lagi yang terbengkalai, kemarin (13/4).
Baca Juga :Â Keterlaluan Perkosa Anak Tiri Selama 19 Tahun
Menurut Kepala Kepegawaian Puskesmas Ajung Mu’azzim, awalnya pustu untuk mengatasi membeludaknya pasien yang tersebar di kecamatan tersebut. “Jadi, misal di puskesmas ini penuh, nanti bisa diarahkan ke pustu,” katanya.
Setelah berjalan beberapa waktu, banyak dari tenaga kesehatan (nakes) yang resign dan dipindahtugaskan. Selain itu, hampir 25 persen dari mereka bekerja di lapangan. Seperti di posyandu. “Karena kebijakan dari bupati sebelumnya begitu, jadi yang PNS boleh bekerja dekat dengan keluarga. Jadi, banyak rumah dinas yang tidak dipakai,” paparnya.
JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pemanfaatan puskesmas pembantu (pustu) di beberapa kecamatan banyak yang kurang maksimal. Pasalnya, bangunan tersebut yang tidak beroperasi bahkan tidak terurus. Seperti yang terjadi pada Pustu Ajung, Panti, Arjasa dan masih banyak lagi yang terbengkalai, kemarin (13/4).
Baca Juga :Â Keterlaluan Perkosa Anak Tiri Selama 19 Tahun
Menurut Kepala Kepegawaian Puskesmas Ajung Mu’azzim, awalnya pustu untuk mengatasi membeludaknya pasien yang tersebar di kecamatan tersebut. “Jadi, misal di puskesmas ini penuh, nanti bisa diarahkan ke pustu,” katanya.
Setelah berjalan beberapa waktu, banyak dari tenaga kesehatan (nakes) yang resign dan dipindahtugaskan. Selain itu, hampir 25 persen dari mereka bekerja di lapangan. Seperti di posyandu. “Karena kebijakan dari bupati sebelumnya begitu, jadi yang PNS boleh bekerja dekat dengan keluarga. Jadi, banyak rumah dinas yang tidak dipakai,” paparnya.