24.1 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Ajak Masyarakat Susun Strategi Bersama

Stunting, AKI, AKB, dan Kemiskinan Ekstrem Masih Jadi Isu Utama

Mobile_AP_Rectangle 1

KEPATIHAN, RADARJEMBER.ID- Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Jember tahun 2024 sudah mulai digelar pada awal tahun ini di aula PB Sudirman, Pemkab Jember, kemarin (13/3). Bupati Jember Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Jember MB Firjaun Barlaman mengundang berbagai unsur masyarakat, termasuk organisasi masyarakat sipil. Isu stunting, angka kematian ibu/bayi (AKI/AKB), kemiskinan ekstrem, hingga pertanian masih menjadi fokus perhatian pada perencanaan APBD.

Bupati Hendy mengingatkan kembali kepada peserta musrenbang bahwa permasalahan stunting, AKI/AKB, dan kemiskinan ekstrem masih menjadi masalah besar di Jember. Dia berharap ada berbagai macam masukan dari seluruh pihak yang hadir untuk menjadi pandangan pemkab merancang program dan APBD ke depan.

Dia juga menginginkan agar seluruhnya bisa menyampaikan aspirasi, baik secara tertulis maupun disampaikan langsung dalam forum tersebut. Pemkab menampung semua yang menjadi usulan masyarakat Jember. Hal itu untuk menjadi bahan pertimbangan sekaligus strategi baru menuju pembangunan Jember yang jauh lebih baik lagi.

Mobile_AP_Rectangle 2

Penekanan tiga masalah tersebut menjadi isu sosial pokok yang menjadi tujuan pembangunan hingga 2024. Penurunan angka stunting, AKI/AKB, hingga kemiskinan ekstrem tetap menjadi komitmen pemkab. “Pada 2023 hingga 2024 angka kemiskinan perlu benar-benar ditekan,” tutur Bupati Hendy.

Hal itu berkaitan pula dengan pengentasan pengangguran. Dia berharap musrenbang menjadi embrio dari Rancangan APBD (RAPBD) yang bisa menggali informasi dan usulan untuk program serta anggaran yang tepat sasaran. Dengan dirembuk bersama banyak pihak, tambahnya, ada solusi yang bisa dirumuskan ke dalam anggaran secara matang. “Dan semua masalah yang ada di tengah masyarakat bisa terkaver,” terangnya.

Tak hanya problem itu, Bupati Hendy menegaskan juga mengembangkan bidang pertanian. Pemkab Jember juga tetap konsisten untuk meningkatkan kemajuan di sektor tersebut. Dia berharap ada masukan program yang bisa menunjang.

Apalagi tahapan rencana pembangunan pabrik pupuk organik sudah semakin dimatangkan oleh pemkab pada tahun ini. Dengan adanya pabrik itu, dia berharap potensi pertanian bisa semakin baik dan Jember bisa mandiri pupuk. “Jember memiliki banyak lahan pertanian yang berpotensi untuk bisa menjadikan Jember daerah mandiri pangan,” terang Bupati Hendy.

Lebih lanjut, Bupati Hendy menuturkan, persoalan infrastruktur yang belum selesai bakal dirampungkan pada tahun 2024. Pada RAPBD nanti akan tetap dialokasikan anggaran untuk perbaikan jalan sampai perbaikan penerangan jalan umum (PJU). Hal itu sebagai bentuk komitmennya terhadap tanggung jawab kepada masyarakat, agar tidak merasakan lagi kesulitan akibat jalan rusak. “Kami akan berupaya pada 2024 seluruh perbaikan jalan di Jember rampung,” tandasnya.

Agenda tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPRD Jember Itqon Syauqi, jajaran forkopimda, pimpinan OPD, para camat, dan sejumlah stakeholder. Selain itu, juga dihadiri Asisten Administrasi dan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jatim Akhmad Jazuli.

Jazuli memberikan apresiasi kepada Bupati Hendy atas pelaksanaan Musrenbang RKPD Jember. Dia menyampaikan apresiasi tentang mesranya hubungan antara eksekutif dan legislatif di Jember. Terutama soal perencanaan penganggaran APBD. “Kami akui itu dan sangat apresiasi,” ungkapnya. (sil/c2/dwi)

- Advertisement -

KEPATIHAN, RADARJEMBER.ID- Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Jember tahun 2024 sudah mulai digelar pada awal tahun ini di aula PB Sudirman, Pemkab Jember, kemarin (13/3). Bupati Jember Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Jember MB Firjaun Barlaman mengundang berbagai unsur masyarakat, termasuk organisasi masyarakat sipil. Isu stunting, angka kematian ibu/bayi (AKI/AKB), kemiskinan ekstrem, hingga pertanian masih menjadi fokus perhatian pada perencanaan APBD.

Bupati Hendy mengingatkan kembali kepada peserta musrenbang bahwa permasalahan stunting, AKI/AKB, dan kemiskinan ekstrem masih menjadi masalah besar di Jember. Dia berharap ada berbagai macam masukan dari seluruh pihak yang hadir untuk menjadi pandangan pemkab merancang program dan APBD ke depan.

Dia juga menginginkan agar seluruhnya bisa menyampaikan aspirasi, baik secara tertulis maupun disampaikan langsung dalam forum tersebut. Pemkab menampung semua yang menjadi usulan masyarakat Jember. Hal itu untuk menjadi bahan pertimbangan sekaligus strategi baru menuju pembangunan Jember yang jauh lebih baik lagi.

Penekanan tiga masalah tersebut menjadi isu sosial pokok yang menjadi tujuan pembangunan hingga 2024. Penurunan angka stunting, AKI/AKB, hingga kemiskinan ekstrem tetap menjadi komitmen pemkab. “Pada 2023 hingga 2024 angka kemiskinan perlu benar-benar ditekan,” tutur Bupati Hendy.

Hal itu berkaitan pula dengan pengentasan pengangguran. Dia berharap musrenbang menjadi embrio dari Rancangan APBD (RAPBD) yang bisa menggali informasi dan usulan untuk program serta anggaran yang tepat sasaran. Dengan dirembuk bersama banyak pihak, tambahnya, ada solusi yang bisa dirumuskan ke dalam anggaran secara matang. “Dan semua masalah yang ada di tengah masyarakat bisa terkaver,” terangnya.

Tak hanya problem itu, Bupati Hendy menegaskan juga mengembangkan bidang pertanian. Pemkab Jember juga tetap konsisten untuk meningkatkan kemajuan di sektor tersebut. Dia berharap ada masukan program yang bisa menunjang.

Apalagi tahapan rencana pembangunan pabrik pupuk organik sudah semakin dimatangkan oleh pemkab pada tahun ini. Dengan adanya pabrik itu, dia berharap potensi pertanian bisa semakin baik dan Jember bisa mandiri pupuk. “Jember memiliki banyak lahan pertanian yang berpotensi untuk bisa menjadikan Jember daerah mandiri pangan,” terang Bupati Hendy.

Lebih lanjut, Bupati Hendy menuturkan, persoalan infrastruktur yang belum selesai bakal dirampungkan pada tahun 2024. Pada RAPBD nanti akan tetap dialokasikan anggaran untuk perbaikan jalan sampai perbaikan penerangan jalan umum (PJU). Hal itu sebagai bentuk komitmennya terhadap tanggung jawab kepada masyarakat, agar tidak merasakan lagi kesulitan akibat jalan rusak. “Kami akan berupaya pada 2024 seluruh perbaikan jalan di Jember rampung,” tandasnya.

Agenda tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPRD Jember Itqon Syauqi, jajaran forkopimda, pimpinan OPD, para camat, dan sejumlah stakeholder. Selain itu, juga dihadiri Asisten Administrasi dan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jatim Akhmad Jazuli.

Jazuli memberikan apresiasi kepada Bupati Hendy atas pelaksanaan Musrenbang RKPD Jember. Dia menyampaikan apresiasi tentang mesranya hubungan antara eksekutif dan legislatif di Jember. Terutama soal perencanaan penganggaran APBD. “Kami akui itu dan sangat apresiasi,” ungkapnya. (sil/c2/dwi)

KEPATIHAN, RADARJEMBER.ID- Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Jember tahun 2024 sudah mulai digelar pada awal tahun ini di aula PB Sudirman, Pemkab Jember, kemarin (13/3). Bupati Jember Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Jember MB Firjaun Barlaman mengundang berbagai unsur masyarakat, termasuk organisasi masyarakat sipil. Isu stunting, angka kematian ibu/bayi (AKI/AKB), kemiskinan ekstrem, hingga pertanian masih menjadi fokus perhatian pada perencanaan APBD.

Bupati Hendy mengingatkan kembali kepada peserta musrenbang bahwa permasalahan stunting, AKI/AKB, dan kemiskinan ekstrem masih menjadi masalah besar di Jember. Dia berharap ada berbagai macam masukan dari seluruh pihak yang hadir untuk menjadi pandangan pemkab merancang program dan APBD ke depan.

Dia juga menginginkan agar seluruhnya bisa menyampaikan aspirasi, baik secara tertulis maupun disampaikan langsung dalam forum tersebut. Pemkab menampung semua yang menjadi usulan masyarakat Jember. Hal itu untuk menjadi bahan pertimbangan sekaligus strategi baru menuju pembangunan Jember yang jauh lebih baik lagi.

Penekanan tiga masalah tersebut menjadi isu sosial pokok yang menjadi tujuan pembangunan hingga 2024. Penurunan angka stunting, AKI/AKB, hingga kemiskinan ekstrem tetap menjadi komitmen pemkab. “Pada 2023 hingga 2024 angka kemiskinan perlu benar-benar ditekan,” tutur Bupati Hendy.

Hal itu berkaitan pula dengan pengentasan pengangguran. Dia berharap musrenbang menjadi embrio dari Rancangan APBD (RAPBD) yang bisa menggali informasi dan usulan untuk program serta anggaran yang tepat sasaran. Dengan dirembuk bersama banyak pihak, tambahnya, ada solusi yang bisa dirumuskan ke dalam anggaran secara matang. “Dan semua masalah yang ada di tengah masyarakat bisa terkaver,” terangnya.

Tak hanya problem itu, Bupati Hendy menegaskan juga mengembangkan bidang pertanian. Pemkab Jember juga tetap konsisten untuk meningkatkan kemajuan di sektor tersebut. Dia berharap ada masukan program yang bisa menunjang.

Apalagi tahapan rencana pembangunan pabrik pupuk organik sudah semakin dimatangkan oleh pemkab pada tahun ini. Dengan adanya pabrik itu, dia berharap potensi pertanian bisa semakin baik dan Jember bisa mandiri pupuk. “Jember memiliki banyak lahan pertanian yang berpotensi untuk bisa menjadikan Jember daerah mandiri pangan,” terang Bupati Hendy.

Lebih lanjut, Bupati Hendy menuturkan, persoalan infrastruktur yang belum selesai bakal dirampungkan pada tahun 2024. Pada RAPBD nanti akan tetap dialokasikan anggaran untuk perbaikan jalan sampai perbaikan penerangan jalan umum (PJU). Hal itu sebagai bentuk komitmennya terhadap tanggung jawab kepada masyarakat, agar tidak merasakan lagi kesulitan akibat jalan rusak. “Kami akan berupaya pada 2024 seluruh perbaikan jalan di Jember rampung,” tandasnya.

Agenda tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPRD Jember Itqon Syauqi, jajaran forkopimda, pimpinan OPD, para camat, dan sejumlah stakeholder. Selain itu, juga dihadiri Asisten Administrasi dan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jatim Akhmad Jazuli.

Jazuli memberikan apresiasi kepada Bupati Hendy atas pelaksanaan Musrenbang RKPD Jember. Dia menyampaikan apresiasi tentang mesranya hubungan antara eksekutif dan legislatif di Jember. Terutama soal perencanaan penganggaran APBD. “Kami akui itu dan sangat apresiasi,” ungkapnya. (sil/c2/dwi)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca

/