JEMBER, RADARJEMBER.ID – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Se-Jember memadati Bundaran DPRD Jember, kemarin sore. Dalam orasinya, mereka menyuarakan empat poin penting. Di antaranya menolak tiga periode presiden dan penundaan Pemilu Tahun 2024 mendatang. Penolakan amandemen UUD 1945, penyelesaian harga minyak goreng yang masih menyesengsarakan masyarakat, serta pertambahan nilai pajak PPN 11 persen juga masuk dalam tuntutannya.
Baca Juga : Akhirnya! DPR RI Sahkan RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual Jadi UU
Massa mulai memadati lokasi sejak pukul 14.15. Penjagaan ketat dari kepolisian pun sudah bersiaga. Perwakilan demonstran, Presiden Mahasiswa UIN KHAS Jember, M. Zakaria Drajat Dahlan, mengawali orasi dengan lantang. “Harapan kami DPR yang dulu dipilih jangan sampai diam atas apa yang kami suarakan bersama,” teriaknya dari atas mobil pikap.
Ratusan massa masih terkontrol kompak menyuarakan aspirasinya. Mengikuti komando kordinator lapangan (korlap) aksi, M. Yayan. “Soal penyelesaian minyak goreng kami sepakat menuntut resufle Menteri Perdagangan,” tutur Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember itu.
Aksi teatrikal pun tak ketinggalan ditampilkan. Seolah-olah menggambarkan sang penguasa dengan mudahnya menaikkan harga-harga kebutuhan masyarakat. Mulai dari BBM, minyak goreng, dan pajak.
Aksi yang berlangsung hingga sore sekitar pukul 16.00 WIB itu tak sampai ricuh. Ketua DPRD Jember Itqon Syauqi menemui para demonstran. DPRD pun sepakat dengan suara mahasiswa. Pihak legislatif menyetujui tuntutan dan bersedia menandatangani pakta integritas. Meskipun sempat menunggu beberapa menit karena ada beberapa fraksi yang belum hadir. Pakta integritas tersebut akhirnya ditandatangani semua fraksi.
Itqon memberi janji bahwa hasil aspirasi tersebut akan disampaikannya ke DPR RI di Senayan, Jakarta. “Nanti malam (kemarin, Red) akan langsung kami rapatkan,” ungkap Itqon.
Pihak mahasiswa pun memberikan batas waktu tiga hari kepada pihak legislatif guna menyampaikan aspirasi tersebut. Itqon menambahkan, setidaknya dua hari setelahnya baru terbang menuju ibu kota. “Paling lambat lusa (besok, Red) kami akan ke Jakarta,” janjinya.
Jurnalis : mg8
Fotografer : mg8
Redaktur : Muchammad Ainul Budi