JEMBER, RADARJEMBER.ID – Calon jamaah haji (CJH) Indonesia yang rencananya berangkat tahun ini kembali harus mendapatkan cobaan. Pasalnya, hingga saat ini mereka belum memperoleh kejelasan jadi diberangkatkan atau tidak. Padahal, waktu pelaksanaan ibadah rukun Islam kelima itu sudah semakin dekat.
Sementara itu, persiapan dari pihak Kementerian Agama RI untuk mempersiapkan keberangkatan sudah dilaksanakan sedemikian rupa. Guna memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditetapkan pihak tuan rumah.
Hal ini diungkapkan oleh Kasi Haji Kantor Kementerian Agama Jawa Timur Moh. Ersyad MHI. Menurut dia, sampai saat ini belum ada pemberitahuan resmi, baik dari Pemerintah Arab Saudi maupun dari Kemenag Pusat. “Tentu saja, alasan pokoknya yang tahu adalah Pemerintah Arab Saudi sendiri,” ujar Ersyad seusai acara Pengukuhan Pengurus DPD FK KBIHU Jember di Pendapa Wahya Wibawa Graha, beberapa waktu lalu.
Dalam forum yang dihadiri oleh Pengurus FK KBIHU se-Tapal Kuda itu, yakni Kabupaten Jember, Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso, Ersyad menambahkan, sebagai pelaksana kebijakan pusat, CJH asal Jawa Timur sudah melakukan berbagai langkah sebagai antisipasi jadwal keberangkatan yang mendadak. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan daerah-daerah untuk pengondisian CJH jika informasi keberangkatan datang.
Salah satu yang saat ini dikoordinasikan adalah teknis karantina, yang akan diberlakukan kepada seluruh calon jamaah untuk memastikan bebas dari risiko Covid-19. “Peran pemerintah kabupaten dan kota sangat kami harapkan, terutama berkaitan dengan karantina. Karena kapasitas ruangan yang ada di Embarkasi Haji Sukolilo sangat terbatas,” terangnya.
Kemenag Jawa Timur sudah melakukan penuntasan kebutuhan administrasi CJH yang direncanakan berangkat tahun ini. Selain vaksinasi Covid-19 yang sudah diberikan, Kemenag sebagai penyelenggara kegiatan haji sudah melakukan scan terhadap paspor setiap calon jamaah. Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi jika informasi keberangkatan tiba-tiba datang, sedangkan waktu sudah mepet. “Prinsipnya sebagai pelaksana regulasi, kami sudah menyiapkan diri dan siap memberangkatkan calon jamaah haji tahun 2021 sesuai dengan kuota yang diberikan,” tandasnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Jember mengaku tidak menyiapkan anggaran untuk menindaklanjuti peran yang diharapkan pihak Kemenag. Ketidakpastian keberangkatan calon jamaah haji tahun 2021 itu menyebabkan agenda tersebut tidak terbahas saat perumusan anggaran. “Tetapi, jika memang diperlukan, maka kami akan melakukan perumusan dan pembahasan hal itu nanti saat perubahan anggaran,” ujar Wakil Bupati Jember KH MB Firjaun Barlaman.
Pihaknya memahami kesulitan Kemenag Jawa Timur terkait teknis pemberangkatan CJH di tengah pandemi Covid-19. Peran Pemkab Jember memang menjadi sangat penting, terutama karantina yang membutuhkan waktu lebih dari sepuluh hari. “Tetapi karena jadwal pemberangkatan tidak pasti itu, maka selain karena keterbatasan anggaran, kami juga tidak sempat membahas persoalan ini,” tandas Gus Firjaun menjelaskan.
Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Dokumentasi Radar Jember
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti