Mobile_AP_Rectangle 1
JOMBANG, RADARJEMBER.ID– Potensi pertanian dari Kabupaten Jember tidak perlu diragukan lagi. Sebagai daerah lumbung pangan nasional, Kota Suwar-Suwir ini juga punya potensi hortikultura, seperti buah-buahan. Salah satu buah yang memiliki nilai ekonomis adalah kelengkeng. Bahkan, Bupati Jember Hendy Siswanto mendorong tanam kelengkeng dan siap swasembada kelengkeng.
Dalam kunjungannya di kebun kelengkeng Jember Super (Jemsu), Bupati Jember Hendy Siswanto beserta Wakil Bupati Gus Firjaun memetik langsung buah kelengkeng tersebut. Buah bercita rasa manis segar dan mudah dikonsumsi tersebut punya nilai ekonomis.
Bahkan, menurut Hendy, bertani kelengkeng bisa jadi pilihan petani Jember untuk sumber penghasilan ekonomi. “Jadi ada variasi, tidak semua tanam padi,” katanya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Menurut Hendy, bertani kelengkeng Jemsu itu mudah. Tanah apa pun bisa cocok ditanami kelengkeng. Oleh karena itu, lanjut Bupati Hendy, Pemkab Jember menanam kelengkeng sebagai contoh bagi masyarakat bahwa menanam kelengkeng itu pilihan yang menguntungkan. “Maka kami tanam di Rembangan, dan kami berikan contoh karena banyak tanah-tanah (aset, Red) yang terbengkalai,” katanya.
Hal itu dilakukan agar masyarakat Jember yakin bahwa menanam kelengkeng itu sangat menguntungkan. Terlebih lagi, satu sampai dua tahun sudah panen. “Kelengkeng Jemsu ini tidak kalah dengan kelengkeng impor,” tambah Bupati Hendy.
Nantinya kelengkeng Jemsu akan terus dikembangkan. Bibitnya akan dibagikan kepada petani yang bersedia menanam kelengkeng Jemsu. “Dan apabila ini berhasil, kita akan swasembada kelengkeng, dan potensi produk turunannya lebih menguntungkan lagi,” pungkasnya. (c2/dwi)
- Advertisement -
JOMBANG, RADARJEMBER.ID– Potensi pertanian dari Kabupaten Jember tidak perlu diragukan lagi. Sebagai daerah lumbung pangan nasional, Kota Suwar-Suwir ini juga punya potensi hortikultura, seperti buah-buahan. Salah satu buah yang memiliki nilai ekonomis adalah kelengkeng. Bahkan, Bupati Jember Hendy Siswanto mendorong tanam kelengkeng dan siap swasembada kelengkeng.
Dalam kunjungannya di kebun kelengkeng Jember Super (Jemsu), Bupati Jember Hendy Siswanto beserta Wakil Bupati Gus Firjaun memetik langsung buah kelengkeng tersebut. Buah bercita rasa manis segar dan mudah dikonsumsi tersebut punya nilai ekonomis.
Bahkan, menurut Hendy, bertani kelengkeng bisa jadi pilihan petani Jember untuk sumber penghasilan ekonomi. “Jadi ada variasi, tidak semua tanam padi,” katanya.
Menurut Hendy, bertani kelengkeng Jemsu itu mudah. Tanah apa pun bisa cocok ditanami kelengkeng. Oleh karena itu, lanjut Bupati Hendy, Pemkab Jember menanam kelengkeng sebagai contoh bagi masyarakat bahwa menanam kelengkeng itu pilihan yang menguntungkan. “Maka kami tanam di Rembangan, dan kami berikan contoh karena banyak tanah-tanah (aset, Red) yang terbengkalai,” katanya.
Hal itu dilakukan agar masyarakat Jember yakin bahwa menanam kelengkeng itu sangat menguntungkan. Terlebih lagi, satu sampai dua tahun sudah panen. “Kelengkeng Jemsu ini tidak kalah dengan kelengkeng impor,” tambah Bupati Hendy.
Nantinya kelengkeng Jemsu akan terus dikembangkan. Bibitnya akan dibagikan kepada petani yang bersedia menanam kelengkeng Jemsu. “Dan apabila ini berhasil, kita akan swasembada kelengkeng, dan potensi produk turunannya lebih menguntungkan lagi,” pungkasnya. (c2/dwi)
JOMBANG, RADARJEMBER.ID– Potensi pertanian dari Kabupaten Jember tidak perlu diragukan lagi. Sebagai daerah lumbung pangan nasional, Kota Suwar-Suwir ini juga punya potensi hortikultura, seperti buah-buahan. Salah satu buah yang memiliki nilai ekonomis adalah kelengkeng. Bahkan, Bupati Jember Hendy Siswanto mendorong tanam kelengkeng dan siap swasembada kelengkeng.
Dalam kunjungannya di kebun kelengkeng Jember Super (Jemsu), Bupati Jember Hendy Siswanto beserta Wakil Bupati Gus Firjaun memetik langsung buah kelengkeng tersebut. Buah bercita rasa manis segar dan mudah dikonsumsi tersebut punya nilai ekonomis.
Bahkan, menurut Hendy, bertani kelengkeng bisa jadi pilihan petani Jember untuk sumber penghasilan ekonomi. “Jadi ada variasi, tidak semua tanam padi,” katanya.
Menurut Hendy, bertani kelengkeng Jemsu itu mudah. Tanah apa pun bisa cocok ditanami kelengkeng. Oleh karena itu, lanjut Bupati Hendy, Pemkab Jember menanam kelengkeng sebagai contoh bagi masyarakat bahwa menanam kelengkeng itu pilihan yang menguntungkan. “Maka kami tanam di Rembangan, dan kami berikan contoh karena banyak tanah-tanah (aset, Red) yang terbengkalai,” katanya.
Hal itu dilakukan agar masyarakat Jember yakin bahwa menanam kelengkeng itu sangat menguntungkan. Terlebih lagi, satu sampai dua tahun sudah panen. “Kelengkeng Jemsu ini tidak kalah dengan kelengkeng impor,” tambah Bupati Hendy.
Nantinya kelengkeng Jemsu akan terus dikembangkan. Bibitnya akan dibagikan kepada petani yang bersedia menanam kelengkeng Jemsu. “Dan apabila ini berhasil, kita akan swasembada kelengkeng, dan potensi produk turunannya lebih menguntungkan lagi,” pungkasnya. (c2/dwi)