Mobile_AP_Rectangle 1
Terdapat berbagai hikmah lainnya jika hari budaya benar-benar terwujud di Jember. Bupati Hendy mengatakan, ada bermacam-macam multiplier effect dari adanya hari budaya. Beragam budaya di Jember akan terekspos dan makin eksis di permukaan. Dengan ruang terbuka yang diberikan lebih luas, anak kecil dan kalangan mudah lain yang menjadi sasaran utamanya bisa tahu dengan nilai budaya yang terkandung dan juga sejarahnya.
Dia menyebut, dari banyaknya budaya Jember tersebut seperti ta butaan, macapat, sarwe’en, musik patrol, sedekah bumi, hingga ruwatan. Sementara, untuk sejarah yang tidak boleh dilupakan adalah tentang kerajaan sadeng di Jember. “Dan anak cucu kita harus tau dengan adanya pengetahuan masa lampau ini memberikan motivasi lebih bahwa Jember ini bukan orang tidak sembarangan, karena banyak keturunan raja-raja juga,” ungkap Bupati Hendy.
Kekayaan budaya di Kota Suwar-Suwir memang patut dibanggakan. Hal itu saja juga tidak cukup, tapi juga perlu pengakuan dan rasa memiliki perlu dimunculkan untuk menjaga agar budaya itu tidak luntur begitu saja. Hal seperti itulah yang akan dilakukan Bupati Hendy dengan mengimplementasikannya melalui hari budaya Jember. “Membuat anak cucu kita cinta dengan sejarah di Jember, wes wayahe sejarah Jember keren,” pungkasnya. (sil/dwi)
- Advertisement -
Terdapat berbagai hikmah lainnya jika hari budaya benar-benar terwujud di Jember. Bupati Hendy mengatakan, ada bermacam-macam multiplier effect dari adanya hari budaya. Beragam budaya di Jember akan terekspos dan makin eksis di permukaan. Dengan ruang terbuka yang diberikan lebih luas, anak kecil dan kalangan mudah lain yang menjadi sasaran utamanya bisa tahu dengan nilai budaya yang terkandung dan juga sejarahnya.
Dia menyebut, dari banyaknya budaya Jember tersebut seperti ta butaan, macapat, sarwe’en, musik patrol, sedekah bumi, hingga ruwatan. Sementara, untuk sejarah yang tidak boleh dilupakan adalah tentang kerajaan sadeng di Jember. “Dan anak cucu kita harus tau dengan adanya pengetahuan masa lampau ini memberikan motivasi lebih bahwa Jember ini bukan orang tidak sembarangan, karena banyak keturunan raja-raja juga,” ungkap Bupati Hendy.
Kekayaan budaya di Kota Suwar-Suwir memang patut dibanggakan. Hal itu saja juga tidak cukup, tapi juga perlu pengakuan dan rasa memiliki perlu dimunculkan untuk menjaga agar budaya itu tidak luntur begitu saja. Hal seperti itulah yang akan dilakukan Bupati Hendy dengan mengimplementasikannya melalui hari budaya Jember. “Membuat anak cucu kita cinta dengan sejarah di Jember, wes wayahe sejarah Jember keren,” pungkasnya. (sil/dwi)
Terdapat berbagai hikmah lainnya jika hari budaya benar-benar terwujud di Jember. Bupati Hendy mengatakan, ada bermacam-macam multiplier effect dari adanya hari budaya. Beragam budaya di Jember akan terekspos dan makin eksis di permukaan. Dengan ruang terbuka yang diberikan lebih luas, anak kecil dan kalangan mudah lain yang menjadi sasaran utamanya bisa tahu dengan nilai budaya yang terkandung dan juga sejarahnya.
Dia menyebut, dari banyaknya budaya Jember tersebut seperti ta butaan, macapat, sarwe’en, musik patrol, sedekah bumi, hingga ruwatan. Sementara, untuk sejarah yang tidak boleh dilupakan adalah tentang kerajaan sadeng di Jember. “Dan anak cucu kita harus tau dengan adanya pengetahuan masa lampau ini memberikan motivasi lebih bahwa Jember ini bukan orang tidak sembarangan, karena banyak keturunan raja-raja juga,” ungkap Bupati Hendy.
Kekayaan budaya di Kota Suwar-Suwir memang patut dibanggakan. Hal itu saja juga tidak cukup, tapi juga perlu pengakuan dan rasa memiliki perlu dimunculkan untuk menjaga agar budaya itu tidak luntur begitu saja. Hal seperti itulah yang akan dilakukan Bupati Hendy dengan mengimplementasikannya melalui hari budaya Jember. “Membuat anak cucu kita cinta dengan sejarah di Jember, wes wayahe sejarah Jember keren,” pungkasnya. (sil/dwi)