23.3 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Tanggapi Catatan Merah PMII, Ini Jawaban Bupati Jember

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Setelah mahasiswa melakulan orasi dan teatrikal, akhirnya Bupati Jember Hendy Siswanto menemui mereka. Tepat pukul 11.30, Hendy datang dikawal ketat oleh pasukan keamanan dari Polres Jember.

Hendy menerima semua catatan merah yang diberikan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jember kepadanya. Dirinya juga berterus terang bahwa tidak bisa menyelesaikan permasalahan yang ada di Jember sendirian. “Harus dipikir bersama-sama, termasuk dengan teman-teman mahasiswa PMII,” jelasnya.

Dirinya juga meminta agar mahasiswa PMII terus seperti ini. PMII diminta terus mengoreksi pemerintah untuk kebaikan masyarakat Jember. Tak hanya itu, Hendy juga mengakui banyak kesalahan dan masih banyak kekurangan selama memimpin Jember setahun belakangan.

Mobile_AP_Rectangle 2

Namun, dia menegaskan, dirinya akan berupaya memperbaiki kekurangan itu dengan dibantu oleh Wakil Bupati Jember M Balya Firjaun Barlaman, beserta jajaran aparatur pemerintah. “Tentunya tahun ini, tahun 2022 ini, harus lebih baik lagi kedepannya,” ujarnya.

Suami Kasih Fajarini tersebut juga akan menerima dengan baik apapun sistem yang dikehendaki mahasiswa. Dirinya akan berusaha melaksanakan sesuai regulasi yang ada. “Kami harus selalu ada dalam rel regulasi itu,”pungkasnya.

Sebelumnya, ratusan mahasiswa PMII Cabang Jember melakukan aksi demonstrasi, Selasa (8/3). Aksi tersebut diawali dari Jalan Kalimantan depan kampus Universitas Jember. Selanjutnya mahasiswa long march menuju depan Kantor Pemkab Jember.

Mahasiswa menyuarakan penilaian mereka terkait dengan satu tahun kepemimpinan Bupati Hendy Siswanto dan Wakilnya M Balya Firjaun Barlaman. PMII menilai, setahun kepemimpinan Hendy-Firjaun masih banyak catatan merah selama pasangan tersebut menakhodai pemerintahan di Jember.

Catatan PMII Jember, ada tujuh bidang yang dinilai merah. Mulai dari bidang politik, ekonomi, hukum dan kebijakan, kesehatan, infrastruktur, sosial budaya, serta pendidikan.

Khusus bidang ekonomi, contohnya, PMII menyoroti tentang rencana Pemkab Jember yang akan mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Gunung Sadeng, sebuah perusahaan pelat merah yang akan mengelola potensi gunung gamping di Puger, serta terungkapnya 15 perusahaan tambang di Gunung Sadeng yang menunggak pajak.

Selain itu, untuk bidang ekonomi, PMII juga mengkritisi soal kelangkaan pupuk, pemborosan anggaran untuk pembangunan lapangan golf, serta minimnya respons pemerintah terhadap aduan limbah tambak di wilayah pesisir selatan Jember. Karena, limbah tambah tersebut dinilai mencemari lingkungan dan menurunkan nilai ekonomis pertanian dan perikanan di kawasan setempat. (*)

Reporter: Kharif Saifullah (mg1)

Fotografer: Kharif Saifullah

Editor: Mahrus Sholih

 

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Setelah mahasiswa melakulan orasi dan teatrikal, akhirnya Bupati Jember Hendy Siswanto menemui mereka. Tepat pukul 11.30, Hendy datang dikawal ketat oleh pasukan keamanan dari Polres Jember.

Hendy menerima semua catatan merah yang diberikan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jember kepadanya. Dirinya juga berterus terang bahwa tidak bisa menyelesaikan permasalahan yang ada di Jember sendirian. “Harus dipikir bersama-sama, termasuk dengan teman-teman mahasiswa PMII,” jelasnya.

Dirinya juga meminta agar mahasiswa PMII terus seperti ini. PMII diminta terus mengoreksi pemerintah untuk kebaikan masyarakat Jember. Tak hanya itu, Hendy juga mengakui banyak kesalahan dan masih banyak kekurangan selama memimpin Jember setahun belakangan.

Namun, dia menegaskan, dirinya akan berupaya memperbaiki kekurangan itu dengan dibantu oleh Wakil Bupati Jember M Balya Firjaun Barlaman, beserta jajaran aparatur pemerintah. “Tentunya tahun ini, tahun 2022 ini, harus lebih baik lagi kedepannya,” ujarnya.

Suami Kasih Fajarini tersebut juga akan menerima dengan baik apapun sistem yang dikehendaki mahasiswa. Dirinya akan berusaha melaksanakan sesuai regulasi yang ada. “Kami harus selalu ada dalam rel regulasi itu,”pungkasnya.

Sebelumnya, ratusan mahasiswa PMII Cabang Jember melakukan aksi demonstrasi, Selasa (8/3). Aksi tersebut diawali dari Jalan Kalimantan depan kampus Universitas Jember. Selanjutnya mahasiswa long march menuju depan Kantor Pemkab Jember.

Mahasiswa menyuarakan penilaian mereka terkait dengan satu tahun kepemimpinan Bupati Hendy Siswanto dan Wakilnya M Balya Firjaun Barlaman. PMII menilai, setahun kepemimpinan Hendy-Firjaun masih banyak catatan merah selama pasangan tersebut menakhodai pemerintahan di Jember.

Catatan PMII Jember, ada tujuh bidang yang dinilai merah. Mulai dari bidang politik, ekonomi, hukum dan kebijakan, kesehatan, infrastruktur, sosial budaya, serta pendidikan.

Khusus bidang ekonomi, contohnya, PMII menyoroti tentang rencana Pemkab Jember yang akan mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Gunung Sadeng, sebuah perusahaan pelat merah yang akan mengelola potensi gunung gamping di Puger, serta terungkapnya 15 perusahaan tambang di Gunung Sadeng yang menunggak pajak.

Selain itu, untuk bidang ekonomi, PMII juga mengkritisi soal kelangkaan pupuk, pemborosan anggaran untuk pembangunan lapangan golf, serta minimnya respons pemerintah terhadap aduan limbah tambak di wilayah pesisir selatan Jember. Karena, limbah tambah tersebut dinilai mencemari lingkungan dan menurunkan nilai ekonomis pertanian dan perikanan di kawasan setempat. (*)

Reporter: Kharif Saifullah (mg1)

Fotografer: Kharif Saifullah

Editor: Mahrus Sholih

 

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Setelah mahasiswa melakulan orasi dan teatrikal, akhirnya Bupati Jember Hendy Siswanto menemui mereka. Tepat pukul 11.30, Hendy datang dikawal ketat oleh pasukan keamanan dari Polres Jember.

Hendy menerima semua catatan merah yang diberikan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jember kepadanya. Dirinya juga berterus terang bahwa tidak bisa menyelesaikan permasalahan yang ada di Jember sendirian. “Harus dipikir bersama-sama, termasuk dengan teman-teman mahasiswa PMII,” jelasnya.

Dirinya juga meminta agar mahasiswa PMII terus seperti ini. PMII diminta terus mengoreksi pemerintah untuk kebaikan masyarakat Jember. Tak hanya itu, Hendy juga mengakui banyak kesalahan dan masih banyak kekurangan selama memimpin Jember setahun belakangan.

Namun, dia menegaskan, dirinya akan berupaya memperbaiki kekurangan itu dengan dibantu oleh Wakil Bupati Jember M Balya Firjaun Barlaman, beserta jajaran aparatur pemerintah. “Tentunya tahun ini, tahun 2022 ini, harus lebih baik lagi kedepannya,” ujarnya.

Suami Kasih Fajarini tersebut juga akan menerima dengan baik apapun sistem yang dikehendaki mahasiswa. Dirinya akan berusaha melaksanakan sesuai regulasi yang ada. “Kami harus selalu ada dalam rel regulasi itu,”pungkasnya.

Sebelumnya, ratusan mahasiswa PMII Cabang Jember melakukan aksi demonstrasi, Selasa (8/3). Aksi tersebut diawali dari Jalan Kalimantan depan kampus Universitas Jember. Selanjutnya mahasiswa long march menuju depan Kantor Pemkab Jember.

Mahasiswa menyuarakan penilaian mereka terkait dengan satu tahun kepemimpinan Bupati Hendy Siswanto dan Wakilnya M Balya Firjaun Barlaman. PMII menilai, setahun kepemimpinan Hendy-Firjaun masih banyak catatan merah selama pasangan tersebut menakhodai pemerintahan di Jember.

Catatan PMII Jember, ada tujuh bidang yang dinilai merah. Mulai dari bidang politik, ekonomi, hukum dan kebijakan, kesehatan, infrastruktur, sosial budaya, serta pendidikan.

Khusus bidang ekonomi, contohnya, PMII menyoroti tentang rencana Pemkab Jember yang akan mendirikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Gunung Sadeng, sebuah perusahaan pelat merah yang akan mengelola potensi gunung gamping di Puger, serta terungkapnya 15 perusahaan tambang di Gunung Sadeng yang menunggak pajak.

Selain itu, untuk bidang ekonomi, PMII juga mengkritisi soal kelangkaan pupuk, pemborosan anggaran untuk pembangunan lapangan golf, serta minimnya respons pemerintah terhadap aduan limbah tambak di wilayah pesisir selatan Jember. Karena, limbah tambah tersebut dinilai mencemari lingkungan dan menurunkan nilai ekonomis pertanian dan perikanan di kawasan setempat. (*)

Reporter: Kharif Saifullah (mg1)

Fotografer: Kharif Saifullah

Editor: Mahrus Sholih

 

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca