23.5 C
Jember
Saturday, 25 March 2023

APBD, Tugas Besar yang Menanti Bupati

Menghitung Hari Jelang Pelantikan Hendy-Firjaun

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pelantikan bupati dan wakil bupati Jember terpilih Hendy Siswanto dan Muhammad Firjaun Barlaman tinggal hitungan hari. Sebelum keduanya benar-benar menduduki kursi jabatannya, Wakil Bupati Jember Abdul Muqit Arief memberikan pesan yang cukup spesial.

Pria yang akrab disapa Kiai Muqit itu menyampaikan harapannya agar Hendy dan Gus Firjaun melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan yang ada. “Harus merangkul semua pihak di Kabupaten Jember. Jadi, selamat tinggal perbedaan-perbedaan pilihan yang kemarin. Siapa pun dari elemen mana pun, masyarakat mana pun, seluruh masyarakat Jember harus meninggalkan perbedaan pilihan,” kata Muqit, belum lama ini.

Menurutnya, seluruh warga di Jember nantinya akan menjadi rakyat dari kepemimpinan Hendy-Gus Firjaun setelah keduanya resmi dilantik. “Saya pun nanti menjadi rakyat dari kedua pimpinan ini. Semuanya diayomi, diajak bersama-sama untuk membangun Jember,” ucap Muqit.

Mobile_AP_Rectangle 2

Selain pesan kepada warga Jember, Muqit juga menyampaikan pesan khusus kepada Hendy-Gus Firjaun. Menurutnya, setelah keduanya dilantik nanti, ada beberapa hal yang cukup mendesak untuk segera dieksekusi. “Cukup mendesak tentang APBD. Tetapi, saya kira nanti akan menjadi gampang. Tinggal komunikasi dengan pemerintah provinsi dan pusat,” jelasnya.

Muqit pun menyebut, internal birokrasi juga akan menjadi bagian penting yang harus terus disempurnakan. Kepemimpinan Faida-Muqit sudah tinggal beberapa hari dan nantinya pasti akan sampai pada masa pemerintahan Hendy-Firjaun. “Itu (internal birokrasi, Red) menjadi salah satu PR beliau. Insyaallah dalam waktu dekat, persoalan-persoalan (pecah kongsi, Red) bisa diselesaikan oleh bupati dan wakil bupati terpilih,” ungkap Muqit.

Sementara itu, ditanya apa yang akan dilakukan Kiai Muqit pasca-purna tugas sebagai Wabup Jember, dia mengaku akan kembali ke kampung halamannya. “Saya akan kembali ke habitat semula. Jadi, saya dengan kegiatan pendidikan dan sosial seperti dulu lagi di pesantren. Dan akan menjadi rakyat jelata lagi yang menemani masyarakat,” ungkapnya.

Meski nantinya tidak menjabat sebagai wabup, Muqit tetap ingin mengabdikan diri untuk Kabupaten Jember. “Semoga saya, walaupun tidak menjadi pohon besar dan menjadi rumput kecil, tetap bisa ikut memperkuat bebatuan di jalan setapak. Bermanfaat lah bagi masyarakat,” urainya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jember Ahmad Halim menyampaikan, pengumuman hasil penetapan calon, pengumuman akhir masa jabatan bupati, dan usulan pelantikan bupati baru kepada Mendagri melalui Gubernur Jatim sudah diparipurnakan. “Teknis pelantikan bupati baru diatur pemerintah provinsi dan dilaksanakan di ibukota provinsi, yaitu di Surabaya,” katanya.

Menurut Halim, habisnya masa jabatan Bupati Faida dan Wabup Muqit akan selesai pada tanggal 17 Februari 2021. “Jadwal pelantikan bupati-wabup terpilih tanggal 17 Februari 2017 juga, tetapi kami tetap menunggu kepastian dari pemprov,” paparnya.

Halim pun menyatakan, banyak harapan warga agar Jember ke depan lebih baik di bawah kepemimpinan Hendy-Firjaun. Salah satunya harapan agar Jember segera punya APBD 2021. “Kalau tidak punya Perda APBD, maka tidak akan bisa mengaspal jalan dan banyak hal lain yang tidak boleh dilakukan. PR APBD ini yang paling mendesak karena menjadi modal pemerintah untuk bergerak,” pungkasnya.

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pelantikan bupati dan wakil bupati Jember terpilih Hendy Siswanto dan Muhammad Firjaun Barlaman tinggal hitungan hari. Sebelum keduanya benar-benar menduduki kursi jabatannya, Wakil Bupati Jember Abdul Muqit Arief memberikan pesan yang cukup spesial.

Pria yang akrab disapa Kiai Muqit itu menyampaikan harapannya agar Hendy dan Gus Firjaun melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan yang ada. “Harus merangkul semua pihak di Kabupaten Jember. Jadi, selamat tinggal perbedaan-perbedaan pilihan yang kemarin. Siapa pun dari elemen mana pun, masyarakat mana pun, seluruh masyarakat Jember harus meninggalkan perbedaan pilihan,” kata Muqit, belum lama ini.

Menurutnya, seluruh warga di Jember nantinya akan menjadi rakyat dari kepemimpinan Hendy-Gus Firjaun setelah keduanya resmi dilantik. “Saya pun nanti menjadi rakyat dari kedua pimpinan ini. Semuanya diayomi, diajak bersama-sama untuk membangun Jember,” ucap Muqit.

Selain pesan kepada warga Jember, Muqit juga menyampaikan pesan khusus kepada Hendy-Gus Firjaun. Menurutnya, setelah keduanya dilantik nanti, ada beberapa hal yang cukup mendesak untuk segera dieksekusi. “Cukup mendesak tentang APBD. Tetapi, saya kira nanti akan menjadi gampang. Tinggal komunikasi dengan pemerintah provinsi dan pusat,” jelasnya.

Muqit pun menyebut, internal birokrasi juga akan menjadi bagian penting yang harus terus disempurnakan. Kepemimpinan Faida-Muqit sudah tinggal beberapa hari dan nantinya pasti akan sampai pada masa pemerintahan Hendy-Firjaun. “Itu (internal birokrasi, Red) menjadi salah satu PR beliau. Insyaallah dalam waktu dekat, persoalan-persoalan (pecah kongsi, Red) bisa diselesaikan oleh bupati dan wakil bupati terpilih,” ungkap Muqit.

Sementara itu, ditanya apa yang akan dilakukan Kiai Muqit pasca-purna tugas sebagai Wabup Jember, dia mengaku akan kembali ke kampung halamannya. “Saya akan kembali ke habitat semula. Jadi, saya dengan kegiatan pendidikan dan sosial seperti dulu lagi di pesantren. Dan akan menjadi rakyat jelata lagi yang menemani masyarakat,” ungkapnya.

Meski nantinya tidak menjabat sebagai wabup, Muqit tetap ingin mengabdikan diri untuk Kabupaten Jember. “Semoga saya, walaupun tidak menjadi pohon besar dan menjadi rumput kecil, tetap bisa ikut memperkuat bebatuan di jalan setapak. Bermanfaat lah bagi masyarakat,” urainya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jember Ahmad Halim menyampaikan, pengumuman hasil penetapan calon, pengumuman akhir masa jabatan bupati, dan usulan pelantikan bupati baru kepada Mendagri melalui Gubernur Jatim sudah diparipurnakan. “Teknis pelantikan bupati baru diatur pemerintah provinsi dan dilaksanakan di ibukota provinsi, yaitu di Surabaya,” katanya.

Menurut Halim, habisnya masa jabatan Bupati Faida dan Wabup Muqit akan selesai pada tanggal 17 Februari 2021. “Jadwal pelantikan bupati-wabup terpilih tanggal 17 Februari 2017 juga, tetapi kami tetap menunggu kepastian dari pemprov,” paparnya.

Halim pun menyatakan, banyak harapan warga agar Jember ke depan lebih baik di bawah kepemimpinan Hendy-Firjaun. Salah satunya harapan agar Jember segera punya APBD 2021. “Kalau tidak punya Perda APBD, maka tidak akan bisa mengaspal jalan dan banyak hal lain yang tidak boleh dilakukan. PR APBD ini yang paling mendesak karena menjadi modal pemerintah untuk bergerak,” pungkasnya.

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Pelantikan bupati dan wakil bupati Jember terpilih Hendy Siswanto dan Muhammad Firjaun Barlaman tinggal hitungan hari. Sebelum keduanya benar-benar menduduki kursi jabatannya, Wakil Bupati Jember Abdul Muqit Arief memberikan pesan yang cukup spesial.

Pria yang akrab disapa Kiai Muqit itu menyampaikan harapannya agar Hendy dan Gus Firjaun melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan yang ada. “Harus merangkul semua pihak di Kabupaten Jember. Jadi, selamat tinggal perbedaan-perbedaan pilihan yang kemarin. Siapa pun dari elemen mana pun, masyarakat mana pun, seluruh masyarakat Jember harus meninggalkan perbedaan pilihan,” kata Muqit, belum lama ini.

Menurutnya, seluruh warga di Jember nantinya akan menjadi rakyat dari kepemimpinan Hendy-Gus Firjaun setelah keduanya resmi dilantik. “Saya pun nanti menjadi rakyat dari kedua pimpinan ini. Semuanya diayomi, diajak bersama-sama untuk membangun Jember,” ucap Muqit.

Selain pesan kepada warga Jember, Muqit juga menyampaikan pesan khusus kepada Hendy-Gus Firjaun. Menurutnya, setelah keduanya dilantik nanti, ada beberapa hal yang cukup mendesak untuk segera dieksekusi. “Cukup mendesak tentang APBD. Tetapi, saya kira nanti akan menjadi gampang. Tinggal komunikasi dengan pemerintah provinsi dan pusat,” jelasnya.

Muqit pun menyebut, internal birokrasi juga akan menjadi bagian penting yang harus terus disempurnakan. Kepemimpinan Faida-Muqit sudah tinggal beberapa hari dan nantinya pasti akan sampai pada masa pemerintahan Hendy-Firjaun. “Itu (internal birokrasi, Red) menjadi salah satu PR beliau. Insyaallah dalam waktu dekat, persoalan-persoalan (pecah kongsi, Red) bisa diselesaikan oleh bupati dan wakil bupati terpilih,” ungkap Muqit.

Sementara itu, ditanya apa yang akan dilakukan Kiai Muqit pasca-purna tugas sebagai Wabup Jember, dia mengaku akan kembali ke kampung halamannya. “Saya akan kembali ke habitat semula. Jadi, saya dengan kegiatan pendidikan dan sosial seperti dulu lagi di pesantren. Dan akan menjadi rakyat jelata lagi yang menemani masyarakat,” ungkapnya.

Meski nantinya tidak menjabat sebagai wabup, Muqit tetap ingin mengabdikan diri untuk Kabupaten Jember. “Semoga saya, walaupun tidak menjadi pohon besar dan menjadi rumput kecil, tetap bisa ikut memperkuat bebatuan di jalan setapak. Bermanfaat lah bagi masyarakat,” urainya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jember Ahmad Halim menyampaikan, pengumuman hasil penetapan calon, pengumuman akhir masa jabatan bupati, dan usulan pelantikan bupati baru kepada Mendagri melalui Gubernur Jatim sudah diparipurnakan. “Teknis pelantikan bupati baru diatur pemerintah provinsi dan dilaksanakan di ibukota provinsi, yaitu di Surabaya,” katanya.

Menurut Halim, habisnya masa jabatan Bupati Faida dan Wabup Muqit akan selesai pada tanggal 17 Februari 2021. “Jadwal pelantikan bupati-wabup terpilih tanggal 17 Februari 2017 juga, tetapi kami tetap menunggu kepastian dari pemprov,” paparnya.

Halim pun menyatakan, banyak harapan warga agar Jember ke depan lebih baik di bawah kepemimpinan Hendy-Firjaun. Salah satunya harapan agar Jember segera punya APBD 2021. “Kalau tidak punya Perda APBD, maka tidak akan bisa mengaspal jalan dan banyak hal lain yang tidak boleh dilakukan. PR APBD ini yang paling mendesak karena menjadi modal pemerintah untuk bergerak,” pungkasnya.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca