Mobile_AP_Rectangle 1
KRANJINGAN, Radar Jember – Kota Santri adalah julukan yang cocok ditujukan untuk Jember. Karena ada lebih dari 600 pondok pesantren (ponpes) di Jember.
Bupati Jember Hendy Siswanto juga sering datang ke ponpes yang ada di Jember. Baik untuk silaturahmi maupun mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan yang digelar pesantren. Pada Minggu (5/3), dia menghadiri majelis salawat dan zikir di Ponpes Darul Hikmah Al-Ghazaalie, Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari.
Dia mengikuti kegiatan kerohanian tersebut sebagai bagian dari penyeimbang kesibukannya sebagai kepala daerah. Doa, salawat, dan zikir khusyuk dilantunkan Bupati Hendy malam itu. “Mari tingkatkan ketakwaan kepada Allah dan kecintaan kepada Nabi Muhammad, agar Jember semakin diberkahi,” ajaknya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Bupati berharap aktivitas kerohanian yang dilakukannya bisa ditiru oleh masyarakat, meski dengan kepadatan urusan kerja. Kedatangannya juga sekaligus menjadi ajang silaturahmi kepada pihak ponpes dan masyarakat setempat. Selain itu, juga jadi bagian dari pemisah sekat antara kepala daerah dengan warga.
Sebagai muslim, tambahnya, perlu adanya keseriusan dalam beribadah. Termasuk memanjatkan doa dan zikir serta salawat. Bupati Hendy mengajak masyarakat mendekat kepada Allah SWT, karena manusia yang butuh pertolongan dari tuhannya. “Hubungan antara manusia dengan Allah SWT harus bisa seimbang,” ucapnya. (sil/dwi)
- Advertisement -
KRANJINGAN, Radar Jember – Kota Santri adalah julukan yang cocok ditujukan untuk Jember. Karena ada lebih dari 600 pondok pesantren (ponpes) di Jember.
Bupati Jember Hendy Siswanto juga sering datang ke ponpes yang ada di Jember. Baik untuk silaturahmi maupun mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan yang digelar pesantren. Pada Minggu (5/3), dia menghadiri majelis salawat dan zikir di Ponpes Darul Hikmah Al-Ghazaalie, Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari.
Dia mengikuti kegiatan kerohanian tersebut sebagai bagian dari penyeimbang kesibukannya sebagai kepala daerah. Doa, salawat, dan zikir khusyuk dilantunkan Bupati Hendy malam itu. “Mari tingkatkan ketakwaan kepada Allah dan kecintaan kepada Nabi Muhammad, agar Jember semakin diberkahi,” ajaknya.
Bupati berharap aktivitas kerohanian yang dilakukannya bisa ditiru oleh masyarakat, meski dengan kepadatan urusan kerja. Kedatangannya juga sekaligus menjadi ajang silaturahmi kepada pihak ponpes dan masyarakat setempat. Selain itu, juga jadi bagian dari pemisah sekat antara kepala daerah dengan warga.
Sebagai muslim, tambahnya, perlu adanya keseriusan dalam beribadah. Termasuk memanjatkan doa dan zikir serta salawat. Bupati Hendy mengajak masyarakat mendekat kepada Allah SWT, karena manusia yang butuh pertolongan dari tuhannya. “Hubungan antara manusia dengan Allah SWT harus bisa seimbang,” ucapnya. (sil/dwi)
KRANJINGAN, Radar Jember – Kota Santri adalah julukan yang cocok ditujukan untuk Jember. Karena ada lebih dari 600 pondok pesantren (ponpes) di Jember.
Bupati Jember Hendy Siswanto juga sering datang ke ponpes yang ada di Jember. Baik untuk silaturahmi maupun mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan yang digelar pesantren. Pada Minggu (5/3), dia menghadiri majelis salawat dan zikir di Ponpes Darul Hikmah Al-Ghazaalie, Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari.
Dia mengikuti kegiatan kerohanian tersebut sebagai bagian dari penyeimbang kesibukannya sebagai kepala daerah. Doa, salawat, dan zikir khusyuk dilantunkan Bupati Hendy malam itu. “Mari tingkatkan ketakwaan kepada Allah dan kecintaan kepada Nabi Muhammad, agar Jember semakin diberkahi,” ajaknya.
Bupati berharap aktivitas kerohanian yang dilakukannya bisa ditiru oleh masyarakat, meski dengan kepadatan urusan kerja. Kedatangannya juga sekaligus menjadi ajang silaturahmi kepada pihak ponpes dan masyarakat setempat. Selain itu, juga jadi bagian dari pemisah sekat antara kepala daerah dengan warga.
Sebagai muslim, tambahnya, perlu adanya keseriusan dalam beribadah. Termasuk memanjatkan doa dan zikir serta salawat. Bupati Hendy mengajak masyarakat mendekat kepada Allah SWT, karena manusia yang butuh pertolongan dari tuhannya. “Hubungan antara manusia dengan Allah SWT harus bisa seimbang,” ucapnya. (sil/dwi)
