29.7 C
Jember
Thursday, 23 March 2023

Angkat UMKM Jember lewat Penguatan Kearifan Lokal

Mobile_AP_Rectangle 1

SUMBERSARI, Radar Jember – Inovasi penggabungan antara peningkatan ekonomi dan pelestarian budaya di Jember dikemas dalam event Djember Tempo Doeloe. Berbagai pertunjukkan seni lokal, busana, hingga kuliner lokal Jember ada di dalamnya.

Event yang digelar sejak 5 hingga 12 Maret nanti berlokasi di Jember Town Square atau Jetos. Bupati Jember Hendy Siswanto mengaku optimistis dengan adanya gelaran tersebut bisa makin membangkitkan perekonomian. “Salah satu program kami, saya dan Gus Firjaun adalah membangkitkan perekonomian warga Jember melalui penyelenggaraan event, kali ini luar biasa Djember Tempo Doeloe digelar atas gotong royong,” tuturnya saat membuka event tersebut, Minggu (5/3).

Tema yang diangkat adalah kearifan lokal Jember. Pentas rakyat dipertunjukkan selama delapan hari event digeber. Masyarakat juga bisa melihat bagaimana kondisi Kota Suwar-Suwir pada zaman dahulu dengan melihat segala pernak-pernik yang menggambarkannya.  Seperti pertunjukkan cosplay baju tempo dulu, peragaan busana, pasar rakyat, dan produk-produk makanan juga minuman. Semuanya bernuansa jadoel.

Mobile_AP_Rectangle 2

Segala macam kuliner atau jajanan tradisional khas Jember bisa ditemukan di Djember Tempoe Doeloe. Konsepnya dibawa ke peradaban Jember pada masa silam ke masa kini. Agar, masyarakat bisa melihat secara langsung dan memiliki referensi secara visual tentang budaya lokal Jember. “Melalui festival Jember Tempoe Doeloe, kita mengenang baik makanan tradisional dan sejarah untuk mencintai, serta mengetahui budaya yang ada di Jember,” terang Bupati Hendy.

Selain itu, produk UMKM juga dibawa masuk untuk berjualan ke lokasi. Hal itui juga yang menjadi tujuan dari diselenggarakannya event.  Lewat memanfaatkan segala potensi yang ada, pemkab ingin mengeksplor UMKM untuk memberikan manfaat itu kepada warga Jember. “Supaya bisa memberi kesejahteraan bagi masyarakat,” sambungnya.

Bupati Hendy menginstruksikan kepada seluruh camat dan lurah atau kades untuk membuat inovasi yang lebih banyak lagi dengan mengadakan event serupa.  Apapun bentuknya, tambah dia, asalkan membawa dampak baik warganya. Selain itu, juga mengangkat potensi kearifan lokal. “Tentunya tetap menjunjung semangat kolaborasi,” katanya.

Dengan gaya busana casual, Bupati Hendy ditemani Ketua TP PKK Jember Kasih Fajarini melihat pertunjukkan yang disuguhkan di Djember Tempoe Doeloe. Mereka juga berjalan menyusuri setiap gang di lokasi event dan merasa takjub, karena mengingatkan dirinya kembali ke masa 1960-an. (sil/dwi)

- Advertisement -

SUMBERSARI, Radar Jember – Inovasi penggabungan antara peningkatan ekonomi dan pelestarian budaya di Jember dikemas dalam event Djember Tempo Doeloe. Berbagai pertunjukkan seni lokal, busana, hingga kuliner lokal Jember ada di dalamnya.

Event yang digelar sejak 5 hingga 12 Maret nanti berlokasi di Jember Town Square atau Jetos. Bupati Jember Hendy Siswanto mengaku optimistis dengan adanya gelaran tersebut bisa makin membangkitkan perekonomian. “Salah satu program kami, saya dan Gus Firjaun adalah membangkitkan perekonomian warga Jember melalui penyelenggaraan event, kali ini luar biasa Djember Tempo Doeloe digelar atas gotong royong,” tuturnya saat membuka event tersebut, Minggu (5/3).

Tema yang diangkat adalah kearifan lokal Jember. Pentas rakyat dipertunjukkan selama delapan hari event digeber. Masyarakat juga bisa melihat bagaimana kondisi Kota Suwar-Suwir pada zaman dahulu dengan melihat segala pernak-pernik yang menggambarkannya.  Seperti pertunjukkan cosplay baju tempo dulu, peragaan busana, pasar rakyat, dan produk-produk makanan juga minuman. Semuanya bernuansa jadoel.

Segala macam kuliner atau jajanan tradisional khas Jember bisa ditemukan di Djember Tempoe Doeloe. Konsepnya dibawa ke peradaban Jember pada masa silam ke masa kini. Agar, masyarakat bisa melihat secara langsung dan memiliki referensi secara visual tentang budaya lokal Jember. “Melalui festival Jember Tempoe Doeloe, kita mengenang baik makanan tradisional dan sejarah untuk mencintai, serta mengetahui budaya yang ada di Jember,” terang Bupati Hendy.

Selain itu, produk UMKM juga dibawa masuk untuk berjualan ke lokasi. Hal itui juga yang menjadi tujuan dari diselenggarakannya event.  Lewat memanfaatkan segala potensi yang ada, pemkab ingin mengeksplor UMKM untuk memberikan manfaat itu kepada warga Jember. “Supaya bisa memberi kesejahteraan bagi masyarakat,” sambungnya.

Bupati Hendy menginstruksikan kepada seluruh camat dan lurah atau kades untuk membuat inovasi yang lebih banyak lagi dengan mengadakan event serupa.  Apapun bentuknya, tambah dia, asalkan membawa dampak baik warganya. Selain itu, juga mengangkat potensi kearifan lokal. “Tentunya tetap menjunjung semangat kolaborasi,” katanya.

Dengan gaya busana casual, Bupati Hendy ditemani Ketua TP PKK Jember Kasih Fajarini melihat pertunjukkan yang disuguhkan di Djember Tempoe Doeloe. Mereka juga berjalan menyusuri setiap gang di lokasi event dan merasa takjub, karena mengingatkan dirinya kembali ke masa 1960-an. (sil/dwi)

SUMBERSARI, Radar Jember – Inovasi penggabungan antara peningkatan ekonomi dan pelestarian budaya di Jember dikemas dalam event Djember Tempo Doeloe. Berbagai pertunjukkan seni lokal, busana, hingga kuliner lokal Jember ada di dalamnya.

Event yang digelar sejak 5 hingga 12 Maret nanti berlokasi di Jember Town Square atau Jetos. Bupati Jember Hendy Siswanto mengaku optimistis dengan adanya gelaran tersebut bisa makin membangkitkan perekonomian. “Salah satu program kami, saya dan Gus Firjaun adalah membangkitkan perekonomian warga Jember melalui penyelenggaraan event, kali ini luar biasa Djember Tempo Doeloe digelar atas gotong royong,” tuturnya saat membuka event tersebut, Minggu (5/3).

Tema yang diangkat adalah kearifan lokal Jember. Pentas rakyat dipertunjukkan selama delapan hari event digeber. Masyarakat juga bisa melihat bagaimana kondisi Kota Suwar-Suwir pada zaman dahulu dengan melihat segala pernak-pernik yang menggambarkannya.  Seperti pertunjukkan cosplay baju tempo dulu, peragaan busana, pasar rakyat, dan produk-produk makanan juga minuman. Semuanya bernuansa jadoel.

Segala macam kuliner atau jajanan tradisional khas Jember bisa ditemukan di Djember Tempoe Doeloe. Konsepnya dibawa ke peradaban Jember pada masa silam ke masa kini. Agar, masyarakat bisa melihat secara langsung dan memiliki referensi secara visual tentang budaya lokal Jember. “Melalui festival Jember Tempoe Doeloe, kita mengenang baik makanan tradisional dan sejarah untuk mencintai, serta mengetahui budaya yang ada di Jember,” terang Bupati Hendy.

Selain itu, produk UMKM juga dibawa masuk untuk berjualan ke lokasi. Hal itui juga yang menjadi tujuan dari diselenggarakannya event.  Lewat memanfaatkan segala potensi yang ada, pemkab ingin mengeksplor UMKM untuk memberikan manfaat itu kepada warga Jember. “Supaya bisa memberi kesejahteraan bagi masyarakat,” sambungnya.

Bupati Hendy menginstruksikan kepada seluruh camat dan lurah atau kades untuk membuat inovasi yang lebih banyak lagi dengan mengadakan event serupa.  Apapun bentuknya, tambah dia, asalkan membawa dampak baik warganya. Selain itu, juga mengangkat potensi kearifan lokal. “Tentunya tetap menjunjung semangat kolaborasi,” katanya.

Dengan gaya busana casual, Bupati Hendy ditemani Ketua TP PKK Jember Kasih Fajarini melihat pertunjukkan yang disuguhkan di Djember Tempoe Doeloe. Mereka juga berjalan menyusuri setiap gang di lokasi event dan merasa takjub, karena mengingatkan dirinya kembali ke masa 1960-an. (sil/dwi)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca