23 C
Jember
Saturday, 25 March 2023

Dispenduk Kekurangan Tenaga Layanan

Hanya Punya 19 Pegawai PNS

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Dampak tidak ikutnya Jember pada rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun lalu, mengakibatkan kekosongan dan kekurangan sumber daya manusia (SDM) di beberapa dinas. Salah satunya adalah Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil (Dispendukcapil).

Plt Kepala Dispendukcapil Isnaini Dwi Susanti menjelaskan bahwa hingga saat ini dinas tempatnya bekerja hanya memiliki 19 tenaga PNS. Idealnya, untuk mengurusi administrasi penduduk di Jember yang jumlahnya lebih dari 2,5 juta jiwa, minimal ada 60 pegawai. Sehingga, menurutnya, untuk mencapai titik ideal itu, pihaknya membutuhkan sekitar 40 tenaga PNS. “Jika jumlahnya sesuai kebutuhan, yaitu 60 orang, maka pelayanan pencatatan dapat berjalan lebih cepat,” ungkapnya, Selasa (5/4).

Agar pelayanan tidak terganggu, selama ini pihaknya memberdayakan tenaga harian lepas. Jumlahnya kurang lebih 40 orang. Tenaga harian lepas ini tidak hanya membantu untuk entri data. Tapi, juga menjadi petugas pelayanan perekaman di area publik. Misalnya, di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Sukorejo dan beberapa pusat perbelanjaan. “Dari teman-teman yang ada di kantor, ternyata kami bisa jalan. Meski masih kurang tenaganya,” ungkap Santi.

Mobile_AP_Rectangle 2

Dari 38 kabupaten, Santi mengaku, Jember masuk kategori terbaik II se-Indonesia. Menurutnya, jika SDM ditambah, maka pelayanan dapat lebih inovatif dan cepat. “Tidak dimungkiri bahwa masih ada masyarakat yang memilih mengurusi sendiri. Padahal ada perangkat yang bisa membantu. Ini yang harus kerja ekstra,” imbuh mantan kepala Dinas Sosial tersebut.

Hingga saat ini, terhitung sekitar 26 ribu lebih penduduk yang belum melakukan perekaman. Targetnya, dalam satu semester sejak Januari 2021 ini, Dispendukcapil harus merampungkan perekaman penduduk Jember. Adapun daerah dengan jumlah pencatatan data kependudukan terkecil ada di daerah Mayang. Sementara, tanggungan terbesar di Kecamatan Sumberbaru.

Susanti berharap, jika SDM di Dispendukcapil ditambah, maka pencatatan kependudukan dan sosialisasi akan berjalan lebih optimal. “Jika ditambah, maka upaya pencatatan penduduk akan lebih maksimal,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Dian Cahyani
Redaktur : Mahrus Sholih

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Dampak tidak ikutnya Jember pada rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun lalu, mengakibatkan kekosongan dan kekurangan sumber daya manusia (SDM) di beberapa dinas. Salah satunya adalah Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil (Dispendukcapil).

Plt Kepala Dispendukcapil Isnaini Dwi Susanti menjelaskan bahwa hingga saat ini dinas tempatnya bekerja hanya memiliki 19 tenaga PNS. Idealnya, untuk mengurusi administrasi penduduk di Jember yang jumlahnya lebih dari 2,5 juta jiwa, minimal ada 60 pegawai. Sehingga, menurutnya, untuk mencapai titik ideal itu, pihaknya membutuhkan sekitar 40 tenaga PNS. “Jika jumlahnya sesuai kebutuhan, yaitu 60 orang, maka pelayanan pencatatan dapat berjalan lebih cepat,” ungkapnya, Selasa (5/4).

Agar pelayanan tidak terganggu, selama ini pihaknya memberdayakan tenaga harian lepas. Jumlahnya kurang lebih 40 orang. Tenaga harian lepas ini tidak hanya membantu untuk entri data. Tapi, juga menjadi petugas pelayanan perekaman di area publik. Misalnya, di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Sukorejo dan beberapa pusat perbelanjaan. “Dari teman-teman yang ada di kantor, ternyata kami bisa jalan. Meski masih kurang tenaganya,” ungkap Santi.

Dari 38 kabupaten, Santi mengaku, Jember masuk kategori terbaik II se-Indonesia. Menurutnya, jika SDM ditambah, maka pelayanan dapat lebih inovatif dan cepat. “Tidak dimungkiri bahwa masih ada masyarakat yang memilih mengurusi sendiri. Padahal ada perangkat yang bisa membantu. Ini yang harus kerja ekstra,” imbuh mantan kepala Dinas Sosial tersebut.

Hingga saat ini, terhitung sekitar 26 ribu lebih penduduk yang belum melakukan perekaman. Targetnya, dalam satu semester sejak Januari 2021 ini, Dispendukcapil harus merampungkan perekaman penduduk Jember. Adapun daerah dengan jumlah pencatatan data kependudukan terkecil ada di daerah Mayang. Sementara, tanggungan terbesar di Kecamatan Sumberbaru.

Susanti berharap, jika SDM di Dispendukcapil ditambah, maka pencatatan kependudukan dan sosialisasi akan berjalan lebih optimal. “Jika ditambah, maka upaya pencatatan penduduk akan lebih maksimal,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Dian Cahyani
Redaktur : Mahrus Sholih

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Dampak tidak ikutnya Jember pada rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun lalu, mengakibatkan kekosongan dan kekurangan sumber daya manusia (SDM) di beberapa dinas. Salah satunya adalah Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil (Dispendukcapil).

Plt Kepala Dispendukcapil Isnaini Dwi Susanti menjelaskan bahwa hingga saat ini dinas tempatnya bekerja hanya memiliki 19 tenaga PNS. Idealnya, untuk mengurusi administrasi penduduk di Jember yang jumlahnya lebih dari 2,5 juta jiwa, minimal ada 60 pegawai. Sehingga, menurutnya, untuk mencapai titik ideal itu, pihaknya membutuhkan sekitar 40 tenaga PNS. “Jika jumlahnya sesuai kebutuhan, yaitu 60 orang, maka pelayanan pencatatan dapat berjalan lebih cepat,” ungkapnya, Selasa (5/4).

Agar pelayanan tidak terganggu, selama ini pihaknya memberdayakan tenaga harian lepas. Jumlahnya kurang lebih 40 orang. Tenaga harian lepas ini tidak hanya membantu untuk entri data. Tapi, juga menjadi petugas pelayanan perekaman di area publik. Misalnya, di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Sukorejo dan beberapa pusat perbelanjaan. “Dari teman-teman yang ada di kantor, ternyata kami bisa jalan. Meski masih kurang tenaganya,” ungkap Santi.

Dari 38 kabupaten, Santi mengaku, Jember masuk kategori terbaik II se-Indonesia. Menurutnya, jika SDM ditambah, maka pelayanan dapat lebih inovatif dan cepat. “Tidak dimungkiri bahwa masih ada masyarakat yang memilih mengurusi sendiri. Padahal ada perangkat yang bisa membantu. Ini yang harus kerja ekstra,” imbuh mantan kepala Dinas Sosial tersebut.

Hingga saat ini, terhitung sekitar 26 ribu lebih penduduk yang belum melakukan perekaman. Targetnya, dalam satu semester sejak Januari 2021 ini, Dispendukcapil harus merampungkan perekaman penduduk Jember. Adapun daerah dengan jumlah pencatatan data kependudukan terkecil ada di daerah Mayang. Sementara, tanggungan terbesar di Kecamatan Sumberbaru.

Susanti berharap, jika SDM di Dispendukcapil ditambah, maka pencatatan kependudukan dan sosialisasi akan berjalan lebih optimal. “Jika ditambah, maka upaya pencatatan penduduk akan lebih maksimal,” pungkasnya.

 

 

Jurnalis : Dian Cahyani
Fotografer : Dian Cahyani
Redaktur : Mahrus Sholih

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca