Mobile_AP_Rectangle 1
Dia menegaskan, harus ada proses panjang yang dilakukan sebagai langkah antisipasi dan kewaspadaan. Apakah pasien yang diketahui positif itu bisa menjalani isoman atau ikut program isoter milik pemerintah. Selain itu, rumah yang bersangkutan juga harus dicek lebih dulu kelayakannya. “Soalnya, ini menyangkut nyawa. Jadi, harus serius,” jelasnya.
Selanjutnya, dia kembali menegaskan, perangkat kelurahan bisa memaksimalkan RT/RW untuk melakukan pengawasan di tempat yang masih menimbulkan kerumunan. Contohnya, di kafe, kos-kosan, dan tempat terselubung lainnya. Hendy berharap, tidak ada satu pun tempat yang luput dari pengawasan. Apalagi sampai kebobolan.
“Dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki, harus memaksimalkan usaha kita,” tuturnya saat menyampaikan arahan kepada sejumlah pejabat di Aula Pendapa Wahyawibawagraha, kemarin (3/8). Lebih lanjut, dia mengharapkan tidak ada satu pun warga terpapar Covid-19 yang sampai lepas. Pihaknya optimistis, pada 9 Agustus nanti tingkat kerawanan kasus Covid-19 bakal turun menjadi PPKM level 2.
Mobile_AP_Rectangle 2
Reporter : Isnein Purnomo dan Nur Hariri
Fotografer : Dwi Siswanto
Editor : Mahrus Sholih
- Advertisement -
Dia menegaskan, harus ada proses panjang yang dilakukan sebagai langkah antisipasi dan kewaspadaan. Apakah pasien yang diketahui positif itu bisa menjalani isoman atau ikut program isoter milik pemerintah. Selain itu, rumah yang bersangkutan juga harus dicek lebih dulu kelayakannya. “Soalnya, ini menyangkut nyawa. Jadi, harus serius,” jelasnya.
Selanjutnya, dia kembali menegaskan, perangkat kelurahan bisa memaksimalkan RT/RW untuk melakukan pengawasan di tempat yang masih menimbulkan kerumunan. Contohnya, di kafe, kos-kosan, dan tempat terselubung lainnya. Hendy berharap, tidak ada satu pun tempat yang luput dari pengawasan. Apalagi sampai kebobolan.
“Dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki, harus memaksimalkan usaha kita,” tuturnya saat menyampaikan arahan kepada sejumlah pejabat di Aula Pendapa Wahyawibawagraha, kemarin (3/8). Lebih lanjut, dia mengharapkan tidak ada satu pun warga terpapar Covid-19 yang sampai lepas. Pihaknya optimistis, pada 9 Agustus nanti tingkat kerawanan kasus Covid-19 bakal turun menjadi PPKM level 2.
Reporter : Isnein Purnomo dan Nur Hariri
Fotografer : Dwi Siswanto
Editor : Mahrus Sholih
Dia menegaskan, harus ada proses panjang yang dilakukan sebagai langkah antisipasi dan kewaspadaan. Apakah pasien yang diketahui positif itu bisa menjalani isoman atau ikut program isoter milik pemerintah. Selain itu, rumah yang bersangkutan juga harus dicek lebih dulu kelayakannya. “Soalnya, ini menyangkut nyawa. Jadi, harus serius,” jelasnya.
Selanjutnya, dia kembali menegaskan, perangkat kelurahan bisa memaksimalkan RT/RW untuk melakukan pengawasan di tempat yang masih menimbulkan kerumunan. Contohnya, di kafe, kos-kosan, dan tempat terselubung lainnya. Hendy berharap, tidak ada satu pun tempat yang luput dari pengawasan. Apalagi sampai kebobolan.
“Dengan keterbatasan anggaran yang dimiliki, harus memaksimalkan usaha kita,” tuturnya saat menyampaikan arahan kepada sejumlah pejabat di Aula Pendapa Wahyawibawagraha, kemarin (3/8). Lebih lanjut, dia mengharapkan tidak ada satu pun warga terpapar Covid-19 yang sampai lepas. Pihaknya optimistis, pada 9 Agustus nanti tingkat kerawanan kasus Covid-19 bakal turun menjadi PPKM level 2.
Reporter : Isnein Purnomo dan Nur Hariri
Fotografer : Dwi Siswanto
Editor : Mahrus Sholih