Mobile_AP_Rectangle 1
JEMBER, Radar Jember – JUMLAH masyarakat miskin di Jember masih terbilang banyak. Meski telah terjadi penurunan pada tahun 2022. Hal itu membuat Bupati Jember Hendy Siswanto terus berupaya lebih keras lagi menurunkankan kemiskinan pada tahun ini.
Berbagai faktor yang mendasari masih ada masyarakat miskin, karena keterbatasan ekonomi. Termasuk laju inflasi yang bisa melemahkan daya beli. Akhir tahun lalu, Bupati Hendy telah menyampaikan hasil pertemuannya dengan Presiden RI Joko Widodo mengenai penanggulangan kemiskinan ekstrem di berbagai daerah. Inilah yang kemudian membuat Pemkab Jember menyiapkan sebagian besar APBD untuk menanganinya.
Dalam rakornas bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Muhadjir Effendy secara daring pada Rabu (1/3), juga dibahas terkait hal tersebut. Bupati Hendy memaparkan kondisi riil Jember beserta strategi penanganan kemiskinan ekstrem. “Kami sampaikan semuanya, kami juga berharap ada perhatian dari pemerintah pusat,” ucapnya usai rakor di Pendapa Wahyawibawagraha.
Mobile_AP_Rectangle 2
Dia menyampaikan, pihak kementerian akan memberikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk Pemkab Jember. Hal itu menjadi kabar baik sebagai salah satu langkah dan pandangan untuk mengetahui warga Jember yang membutuhkan bantuan. Terlepas dari kepemilikan data yang ada di Dinas Sosial (Dinsos) Jember sendiri.
Bupati Hendy mengatakan, pihaknya juga bakal dibantu Menko PMK RI dalam memberikan bantuan sosial (bansos) kepada warga kurang mampu. Dalam kata lain, jumlah penerima bantuan di Jember akan semakin banyak terakomodasi. Dana APBD untuk bansos juga akan terbantu dengan adanya APBN yang dialokasikan untuk pemkab berupa bansos.
Bansos yang akan diberikan bukan berarti setiap warga kurang mampu mendapatkan jatah dua kali lipat. Dia menerangkan, hak yang akan diberikan tetap sekali. Hanya saja, bansos yang berasal dari pemerintah pusat akan menambah jumlah penerima. “Jadi akan semakin banyak yang terbantu,” kata Bupati Hendy. (sil/dwi)
- Advertisement -
JEMBER, Radar Jember – JUMLAH masyarakat miskin di Jember masih terbilang banyak. Meski telah terjadi penurunan pada tahun 2022. Hal itu membuat Bupati Jember Hendy Siswanto terus berupaya lebih keras lagi menurunkankan kemiskinan pada tahun ini.
Berbagai faktor yang mendasari masih ada masyarakat miskin, karena keterbatasan ekonomi. Termasuk laju inflasi yang bisa melemahkan daya beli. Akhir tahun lalu, Bupati Hendy telah menyampaikan hasil pertemuannya dengan Presiden RI Joko Widodo mengenai penanggulangan kemiskinan ekstrem di berbagai daerah. Inilah yang kemudian membuat Pemkab Jember menyiapkan sebagian besar APBD untuk menanganinya.
Dalam rakornas bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Muhadjir Effendy secara daring pada Rabu (1/3), juga dibahas terkait hal tersebut. Bupati Hendy memaparkan kondisi riil Jember beserta strategi penanganan kemiskinan ekstrem. “Kami sampaikan semuanya, kami juga berharap ada perhatian dari pemerintah pusat,” ucapnya usai rakor di Pendapa Wahyawibawagraha.
Dia menyampaikan, pihak kementerian akan memberikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk Pemkab Jember. Hal itu menjadi kabar baik sebagai salah satu langkah dan pandangan untuk mengetahui warga Jember yang membutuhkan bantuan. Terlepas dari kepemilikan data yang ada di Dinas Sosial (Dinsos) Jember sendiri.
Bupati Hendy mengatakan, pihaknya juga bakal dibantu Menko PMK RI dalam memberikan bantuan sosial (bansos) kepada warga kurang mampu. Dalam kata lain, jumlah penerima bantuan di Jember akan semakin banyak terakomodasi. Dana APBD untuk bansos juga akan terbantu dengan adanya APBN yang dialokasikan untuk pemkab berupa bansos.
Bansos yang akan diberikan bukan berarti setiap warga kurang mampu mendapatkan jatah dua kali lipat. Dia menerangkan, hak yang akan diberikan tetap sekali. Hanya saja, bansos yang berasal dari pemerintah pusat akan menambah jumlah penerima. “Jadi akan semakin banyak yang terbantu,” kata Bupati Hendy. (sil/dwi)
JEMBER, Radar Jember – JUMLAH masyarakat miskin di Jember masih terbilang banyak. Meski telah terjadi penurunan pada tahun 2022. Hal itu membuat Bupati Jember Hendy Siswanto terus berupaya lebih keras lagi menurunkankan kemiskinan pada tahun ini.
Berbagai faktor yang mendasari masih ada masyarakat miskin, karena keterbatasan ekonomi. Termasuk laju inflasi yang bisa melemahkan daya beli. Akhir tahun lalu, Bupati Hendy telah menyampaikan hasil pertemuannya dengan Presiden RI Joko Widodo mengenai penanggulangan kemiskinan ekstrem di berbagai daerah. Inilah yang kemudian membuat Pemkab Jember menyiapkan sebagian besar APBD untuk menanganinya.
Dalam rakornas bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Muhadjir Effendy secara daring pada Rabu (1/3), juga dibahas terkait hal tersebut. Bupati Hendy memaparkan kondisi riil Jember beserta strategi penanganan kemiskinan ekstrem. “Kami sampaikan semuanya, kami juga berharap ada perhatian dari pemerintah pusat,” ucapnya usai rakor di Pendapa Wahyawibawagraha.
Dia menyampaikan, pihak kementerian akan memberikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk Pemkab Jember. Hal itu menjadi kabar baik sebagai salah satu langkah dan pandangan untuk mengetahui warga Jember yang membutuhkan bantuan. Terlepas dari kepemilikan data yang ada di Dinas Sosial (Dinsos) Jember sendiri.
Bupati Hendy mengatakan, pihaknya juga bakal dibantu Menko PMK RI dalam memberikan bantuan sosial (bansos) kepada warga kurang mampu. Dalam kata lain, jumlah penerima bantuan di Jember akan semakin banyak terakomodasi. Dana APBD untuk bansos juga akan terbantu dengan adanya APBN yang dialokasikan untuk pemkab berupa bansos.
Bansos yang akan diberikan bukan berarti setiap warga kurang mampu mendapatkan jatah dua kali lipat. Dia menerangkan, hak yang akan diberikan tetap sekali. Hanya saja, bansos yang berasal dari pemerintah pusat akan menambah jumlah penerima. “Jadi akan semakin banyak yang terbantu,” kata Bupati Hendy. (sil/dwi)