24.1 C
Jember
Wednesday, 29 March 2023

Penuhi Alat Ukur demi Tekan Stunting

Mobile_AP_Rectangle 1

SUKORAMBI, Radar Jember – Persoalan stunting hingga tahun ini masih jadi perhatian Pemkab Jember. Target penurunan hingga nol persen merupakan cita-cita yang digaungkan Bupati Jember Hendy Siswanto. Agar penarikan data akurat, alat pengukuran stunting untuk balita menjadi bagian penting yang harus dilengkapi oleh pemkab.

BACA JUGA : Pencarian Dua Pemuda Hanyut, Tim SAR Jember Gunakan Alat Pendeteksi Tubuh

Sejumlah parameter penentu balita stunting perlu dibuktikan secara riil dengan pengukuran berkala. Bahkan sejak bayi baru lahir. Ini dilakukan tidak menggunakan alat ukur biasa seperti orang dewasa umumnya. Baik tinggi atau panjang badan, berat, lingkar kepala, maupun lingkar lengan atas (LiLA).

Mobile_AP_Rectangle 2

Antropometri kit merupakan alat ukur berstandar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang sebenarnya harus digunakan untuk penentuan status gizi balita atau penentuan risiko stunting. Harga alat tersebut terbilang mahal. Sebab, yang dibutuhkan juga sangat banyak untuk memenuhi kebutuhan pengukuran di seluruh posyandu.

Bupati Hendy mengaku, pemkab tidak memiliki anggaran untuk pengadaan antropometri kit. Namun, pemkab akan melayangkan surat kepada Kemenkes untuk pengajuan bantuan alat tersebut. “Kami diminta membuat surat untuk Menteri Kesehatan, lalu akan direkomendasikan oleh BKKBN,” tuturnya seusai rakor rasionalisasi dan penurunan stunting di Taman Botani Sukorambi, Rabu (1/1).

- Advertisement -

SUKORAMBI, Radar Jember – Persoalan stunting hingga tahun ini masih jadi perhatian Pemkab Jember. Target penurunan hingga nol persen merupakan cita-cita yang digaungkan Bupati Jember Hendy Siswanto. Agar penarikan data akurat, alat pengukuran stunting untuk balita menjadi bagian penting yang harus dilengkapi oleh pemkab.

BACA JUGA : Pencarian Dua Pemuda Hanyut, Tim SAR Jember Gunakan Alat Pendeteksi Tubuh

Sejumlah parameter penentu balita stunting perlu dibuktikan secara riil dengan pengukuran berkala. Bahkan sejak bayi baru lahir. Ini dilakukan tidak menggunakan alat ukur biasa seperti orang dewasa umumnya. Baik tinggi atau panjang badan, berat, lingkar kepala, maupun lingkar lengan atas (LiLA).

Antropometri kit merupakan alat ukur berstandar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang sebenarnya harus digunakan untuk penentuan status gizi balita atau penentuan risiko stunting. Harga alat tersebut terbilang mahal. Sebab, yang dibutuhkan juga sangat banyak untuk memenuhi kebutuhan pengukuran di seluruh posyandu.

Bupati Hendy mengaku, pemkab tidak memiliki anggaran untuk pengadaan antropometri kit. Namun, pemkab akan melayangkan surat kepada Kemenkes untuk pengajuan bantuan alat tersebut. “Kami diminta membuat surat untuk Menteri Kesehatan, lalu akan direkomendasikan oleh BKKBN,” tuturnya seusai rakor rasionalisasi dan penurunan stunting di Taman Botani Sukorambi, Rabu (1/1).

SUKORAMBI, Radar Jember – Persoalan stunting hingga tahun ini masih jadi perhatian Pemkab Jember. Target penurunan hingga nol persen merupakan cita-cita yang digaungkan Bupati Jember Hendy Siswanto. Agar penarikan data akurat, alat pengukuran stunting untuk balita menjadi bagian penting yang harus dilengkapi oleh pemkab.

BACA JUGA : Pencarian Dua Pemuda Hanyut, Tim SAR Jember Gunakan Alat Pendeteksi Tubuh

Sejumlah parameter penentu balita stunting perlu dibuktikan secara riil dengan pengukuran berkala. Bahkan sejak bayi baru lahir. Ini dilakukan tidak menggunakan alat ukur biasa seperti orang dewasa umumnya. Baik tinggi atau panjang badan, berat, lingkar kepala, maupun lingkar lengan atas (LiLA).

Antropometri kit merupakan alat ukur berstandar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang sebenarnya harus digunakan untuk penentuan status gizi balita atau penentuan risiko stunting. Harga alat tersebut terbilang mahal. Sebab, yang dibutuhkan juga sangat banyak untuk memenuhi kebutuhan pengukuran di seluruh posyandu.

Bupati Hendy mengaku, pemkab tidak memiliki anggaran untuk pengadaan antropometri kit. Namun, pemkab akan melayangkan surat kepada Kemenkes untuk pengajuan bantuan alat tersebut. “Kami diminta membuat surat untuk Menteri Kesehatan, lalu akan direkomendasikan oleh BKKBN,” tuturnya seusai rakor rasionalisasi dan penurunan stunting di Taman Botani Sukorambi, Rabu (1/1).

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca