JEMBER, RADARJEMBER.ID – Satu per satu pengendara yang melintas di sebagian jalan di Jember perlu berhati-hati. Baik di sebagian jalan kota maupun di desa. Sebab, banyak jalan yang belum diperbaiki.
Namun, di antara seluruh jalan yang rusak itu, jalan Kota Blater, Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Ambulu, yang paling parah. Tepatnya, di depan Taman Makam Pahlawan Kecamatan Ambulu. Jika cuaca terik, jalanan tersebut penuh debu. Sementara itu, bakal penuh lumpur dan banjir saat musim hujan. Bahkan, jalan tersebut pernah menjadi sorotan lantaran kerusakan tersebut. Banyak yang menamainya menjadi wisata jeglongan sewu alias seribu lubang.
Lalu, bagaimana nasib jalan rusak itu? Bupati Jember Hendy Siswanto menerangkan bahwa kerusakan itu disebabkan tidak adanya drainase. “Nantinya akan ditinggikan sedikit. Kalau ditinggikan sempurna, uangnya nggak cukup,” ungkapnya.
Peningkatan dilakukan secara bertahap dengan memangkas sisi kiri kanan jalan itu sedikit demi sedikit, supaya bisa digunakan sebagai alternatif jalan air. “Kalau bikin saluran lengkap akan menghabiskan banyak biaya. Jadi, sementara itu dulu,” lanjutnya.
Untuk saat ini, Hendy menjelaskan bahwa pihaknya masih menyelesaikan tahap pelelangan. Sambil lalu, beberapa titik sudah dilakukan penambalan jalan.
Ditanya tentang evaluasi janji kerja seribu kilometer jalan, Hendy menerangkan bahwa pihaknya sudah mulai melakukan perbaikan. Jika sebelumnya hanya penambalan sejumlah ruas jalan, kini pihaknya sudah melakukan trial alias uji coba penambalan jalan dengan menggunakan metode asphalt mixing plant (AMP).
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPU BMSDA) Kabupaten Jember Rahman Anda menjelaskan bahwa trial tersebut merupakan bagian dari syarat rekanan untuk bisa mengikuti lelang pengaspalan jalan di Jember.
Rahman menambahkan, untuk total perusahaan AMP yang akan masuk Jember terkait dengan lelang pengaspalan jalan berjumlah 12 calon rekanan. Perinciannya, lima perusahaan asli Jember, sisanya berasal dari luar Jember.
Namun, dari 12 perusahaan itu, lanjutnya, dia menjelaskan hanya 7 rekanan yang siap menjalani trial. “Jadi, AMP (perusahaan, Red) yang mau mengikuti lelang, kami uji coba terhadap produk mereka. Makanya harus melakukan trial ini,” paparnya.
Selanjutnya, dari trial itu nanti bakal dilakukan uji laboratorium oleh lembaga independen. Untuk tahap awal, pihaknya perlu mengetahui apakah aspal yang ada di AMP itu masuk dalam klasifikasi teknis yang dipersyaratkan. Selanjutnya, pihaknya akan melakukan uji laboratorium. Yaitu, uji kaitan dengan kadar aspal seperti kepadatan, uji gradasi, dan uji ketebalan. “Jadi, masing-masing AMP diminta untuk melakukan uji itu,” ujarnya. Terkait trial pengaspalan itu, dia menerangkan bahwa sudah berlangsung sejak Minggu.
Sementara itu, ada empat titik lokasi ruas jalan yang menjadi lokasi trial. Yakni di Jalan Tidar, Kecamatan Sumbersari, (depan markas Yonif Raider 509 Kostrad), dua titik di Jalan Udang Windu, Kecamatan Kaliwates, dan satu di Jalan Teratai, Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang.
Jurnalis : Isnein Purnomo
Fotografer : Jumai
Redaktur : Lintang Anis Bena Kinanti