23.5 C
Jember
Saturday, 25 March 2023

Belasan Migran Pulang Kampung

Pemkab Beri Perhatian, Informasinya Tercatat 66 Orang

Mobile_AP_Rectangle 1

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Belasan warga yang menjadi Pekerja Migrant Indonesia Jember (PMIJ) telah pulang kampung. Setidaknya ada 16 orang yang sudah dijemput dari total 66 warga yang akan menginjakkan kaki di Kota Suwar-Suwir tercinta ini. Kepulangan mereka pun menjadi perhatian khusus, mengingat wabah korona belum hilang sampai pertengahan Ramadan tahun ini.

Adanya migrant pulang kampung tersebut menurut Bupati Jember Hendy Siswanto dikawal secara penuh. Mulai dari penjemputan di Surabaya, hingga penanganannya. “(Satgas Penanganan Covid, Red) akan mentresing juga, di kelurahan apa dan di desa apa, kita libatkan RT/RW untuk mengawasi itu,” kata Hendy.

Pengawalan pekerja migrant itu pun terus dilakukan hingga mereka dipastikan aman dari virus korona. “Informasinya ada 66 warga. Hari ini sudah ada yang dating,” papar Bupati Hendy usai melantik sejumlah pegawai di Pendapa Wahyawibawagraha, Jumat (30/4).

Mobile_AP_Rectangle 2

Secara teknis, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jember Habib Salim menyampaikan, migrant yang sudah di Jemput ada 16 orang. Mereka selanjutnya diantarkan ke tempat tujuan masing-maing. “Di Kecamatan Tanggul 7 orang, Rambipuji 3 orang, dan Kaliwates 4 orang. Selebihnya satu orang langsung ke Bondowoso dan satu orang langsung ke Tulung Agung,” paparnya.

Habib menguraikan, migrant yang pulang dikawal dan dipantau langsung oleh petugas Posko Penanganan Covid di desa/kelurahannya masing-masing. Selain itu, RT/RW setempat juga dilibatkan untuk melakukan pengawasan. “Tes Swab akan dilakukan dua kali,” katanya. Jika ada yang diketahuipositif, akan langsung ditangani lebih lanjut. Sejaun ini, menurut Habib tidak ada migrant yang ditemukan positif.

Sekadar di ketahui, Pemerintah pusat melakukan pembatasan wilayah dan larangan mudik. Kabupaten Jember sejatinya telah ada kecamatan yang masuk kategori zona hijau. Beberapa diantaranya masih masuk zona kuning. Nah, pada puasa kali ini diharapkan agar wabah korona bisa ditekan dan tidak menyebar lagi. Sementara kedatangan para pekerja migrant merupakan kebijakan khusus pemerintah pusat di luar larangan mudik.

Jurnalis: Nur Hariri
Fotografer: Istimewa

- Advertisement -

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Belasan warga yang menjadi Pekerja Migrant Indonesia Jember (PMIJ) telah pulang kampung. Setidaknya ada 16 orang yang sudah dijemput dari total 66 warga yang akan menginjakkan kaki di Kota Suwar-Suwir tercinta ini. Kepulangan mereka pun menjadi perhatian khusus, mengingat wabah korona belum hilang sampai pertengahan Ramadan tahun ini.

Adanya migrant pulang kampung tersebut menurut Bupati Jember Hendy Siswanto dikawal secara penuh. Mulai dari penjemputan di Surabaya, hingga penanganannya. “(Satgas Penanganan Covid, Red) akan mentresing juga, di kelurahan apa dan di desa apa, kita libatkan RT/RW untuk mengawasi itu,” kata Hendy.

Pengawalan pekerja migrant itu pun terus dilakukan hingga mereka dipastikan aman dari virus korona. “Informasinya ada 66 warga. Hari ini sudah ada yang dating,” papar Bupati Hendy usai melantik sejumlah pegawai di Pendapa Wahyawibawagraha, Jumat (30/4).

Secara teknis, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jember Habib Salim menyampaikan, migrant yang sudah di Jemput ada 16 orang. Mereka selanjutnya diantarkan ke tempat tujuan masing-maing. “Di Kecamatan Tanggul 7 orang, Rambipuji 3 orang, dan Kaliwates 4 orang. Selebihnya satu orang langsung ke Bondowoso dan satu orang langsung ke Tulung Agung,” paparnya.

Habib menguraikan, migrant yang pulang dikawal dan dipantau langsung oleh petugas Posko Penanganan Covid di desa/kelurahannya masing-masing. Selain itu, RT/RW setempat juga dilibatkan untuk melakukan pengawasan. “Tes Swab akan dilakukan dua kali,” katanya. Jika ada yang diketahuipositif, akan langsung ditangani lebih lanjut. Sejaun ini, menurut Habib tidak ada migrant yang ditemukan positif.

Sekadar di ketahui, Pemerintah pusat melakukan pembatasan wilayah dan larangan mudik. Kabupaten Jember sejatinya telah ada kecamatan yang masuk kategori zona hijau. Beberapa diantaranya masih masuk zona kuning. Nah, pada puasa kali ini diharapkan agar wabah korona bisa ditekan dan tidak menyebar lagi. Sementara kedatangan para pekerja migrant merupakan kebijakan khusus pemerintah pusat di luar larangan mudik.

Jurnalis: Nur Hariri
Fotografer: Istimewa

JEMBER, RADARJEMBER.ID – Belasan warga yang menjadi Pekerja Migrant Indonesia Jember (PMIJ) telah pulang kampung. Setidaknya ada 16 orang yang sudah dijemput dari total 66 warga yang akan menginjakkan kaki di Kota Suwar-Suwir tercinta ini. Kepulangan mereka pun menjadi perhatian khusus, mengingat wabah korona belum hilang sampai pertengahan Ramadan tahun ini.

Adanya migrant pulang kampung tersebut menurut Bupati Jember Hendy Siswanto dikawal secara penuh. Mulai dari penjemputan di Surabaya, hingga penanganannya. “(Satgas Penanganan Covid, Red) akan mentresing juga, di kelurahan apa dan di desa apa, kita libatkan RT/RW untuk mengawasi itu,” kata Hendy.

Pengawalan pekerja migrant itu pun terus dilakukan hingga mereka dipastikan aman dari virus korona. “Informasinya ada 66 warga. Hari ini sudah ada yang dating,” papar Bupati Hendy usai melantik sejumlah pegawai di Pendapa Wahyawibawagraha, Jumat (30/4).

Secara teknis, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jember Habib Salim menyampaikan, migrant yang sudah di Jemput ada 16 orang. Mereka selanjutnya diantarkan ke tempat tujuan masing-maing. “Di Kecamatan Tanggul 7 orang, Rambipuji 3 orang, dan Kaliwates 4 orang. Selebihnya satu orang langsung ke Bondowoso dan satu orang langsung ke Tulung Agung,” paparnya.

Habib menguraikan, migrant yang pulang dikawal dan dipantau langsung oleh petugas Posko Penanganan Covid di desa/kelurahannya masing-masing. Selain itu, RT/RW setempat juga dilibatkan untuk melakukan pengawasan. “Tes Swab akan dilakukan dua kali,” katanya. Jika ada yang diketahuipositif, akan langsung ditangani lebih lanjut. Sejaun ini, menurut Habib tidak ada migrant yang ditemukan positif.

Sekadar di ketahui, Pemerintah pusat melakukan pembatasan wilayah dan larangan mudik. Kabupaten Jember sejatinya telah ada kecamatan yang masuk kategori zona hijau. Beberapa diantaranya masih masuk zona kuning. Nah, pada puasa kali ini diharapkan agar wabah korona bisa ditekan dan tidak menyebar lagi. Sementara kedatangan para pekerja migrant merupakan kebijakan khusus pemerintah pusat di luar larangan mudik.

Jurnalis: Nur Hariri
Fotografer: Istimewa

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca