22.7 C
Jember
Sunday, 26 March 2023

Jadikan Pusat Edukasi Penurunan Stunting

Mobile_AP_Rectangle 1

PATRANG, Radar Jember – Penanganan kasus stunting tahun ini menjadi prioritas Pemkab Jember. Bupati Jember Hendy Siswanto perlahan bakal menjadikan Kota Suwar-Suwir sebagai Pusat Edukasi Penurunan Stunting. Ini sebagai program yang digagas untuk penanganan kasus stunting dari hulu hingga hilir.

BACA JUGA : Klaim Miliki Lahan, Warga Segel Puskesmas Pembantu di Bondowoso

Bupati Hendy menerangkan, penurunan stunting menjadi fokus pemkab di tahun 2023 ini. Ini juga didasarkan pada arahan Presiden RI Joko Widodo. “Penurunan stunting tidak boleh tidak, wajib itu,” tegasnya seusai peresmian Ruang Anthurium di RSD dr Soebandi, Selasa (31/1).

Mobile_AP_Rectangle 2

Dengan sistem kolaborasi, penurunan stunting akan dilakukan lebih dalam lagi. Mulai dari hulu hingga hilir. Bukan hanya penanganan, tapi juga pencegahan kasus baru. Dia menggerakkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) untuk bersama-sama mengatasinya.

Dia menyebut, sebanyak 15 OPD akan berkolaborasi membantu menurunkan stunting sesuai dengan bidang kerjanya masing-masing. Misalnya saja, Dinas Kesehatan (Dinkes) bertugas melakukan penanganan stunting dari segi kesehatannya di hilir. Kemudian, DP3AKB melakukan pencegahan dengan menangani masalah penyebab stunting yang ada di hulu.

Salah satu permasalahan di hulu yang masuk ke dalam program penurunan stunting di Jember adalah perkawinan anak. “Pencegahan perkawinan anak juga termasuk di dalam program pencegahan stunting ini,” jelas Bupati Hendy.

Jember zero stunting ditargetkan pada 2024 mendatang. Usaha keras dilakukan agar tidak ada lagi kasus stunting. Begitu juga penambahan kasus-kasus baru. “Jember Pusat Edukasi Penurunan Stunting akan menjadi program andalan nantinya,” imbuhnya. (sil/c2/nur)

- Advertisement -

PATRANG, Radar Jember – Penanganan kasus stunting tahun ini menjadi prioritas Pemkab Jember. Bupati Jember Hendy Siswanto perlahan bakal menjadikan Kota Suwar-Suwir sebagai Pusat Edukasi Penurunan Stunting. Ini sebagai program yang digagas untuk penanganan kasus stunting dari hulu hingga hilir.

BACA JUGA : Klaim Miliki Lahan, Warga Segel Puskesmas Pembantu di Bondowoso

Bupati Hendy menerangkan, penurunan stunting menjadi fokus pemkab di tahun 2023 ini. Ini juga didasarkan pada arahan Presiden RI Joko Widodo. “Penurunan stunting tidak boleh tidak, wajib itu,” tegasnya seusai peresmian Ruang Anthurium di RSD dr Soebandi, Selasa (31/1).

Dengan sistem kolaborasi, penurunan stunting akan dilakukan lebih dalam lagi. Mulai dari hulu hingga hilir. Bukan hanya penanganan, tapi juga pencegahan kasus baru. Dia menggerakkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) untuk bersama-sama mengatasinya.

Dia menyebut, sebanyak 15 OPD akan berkolaborasi membantu menurunkan stunting sesuai dengan bidang kerjanya masing-masing. Misalnya saja, Dinas Kesehatan (Dinkes) bertugas melakukan penanganan stunting dari segi kesehatannya di hilir. Kemudian, DP3AKB melakukan pencegahan dengan menangani masalah penyebab stunting yang ada di hulu.

Salah satu permasalahan di hulu yang masuk ke dalam program penurunan stunting di Jember adalah perkawinan anak. “Pencegahan perkawinan anak juga termasuk di dalam program pencegahan stunting ini,” jelas Bupati Hendy.

Jember zero stunting ditargetkan pada 2024 mendatang. Usaha keras dilakukan agar tidak ada lagi kasus stunting. Begitu juga penambahan kasus-kasus baru. “Jember Pusat Edukasi Penurunan Stunting akan menjadi program andalan nantinya,” imbuhnya. (sil/c2/nur)

PATRANG, Radar Jember – Penanganan kasus stunting tahun ini menjadi prioritas Pemkab Jember. Bupati Jember Hendy Siswanto perlahan bakal menjadikan Kota Suwar-Suwir sebagai Pusat Edukasi Penurunan Stunting. Ini sebagai program yang digagas untuk penanganan kasus stunting dari hulu hingga hilir.

BACA JUGA : Klaim Miliki Lahan, Warga Segel Puskesmas Pembantu di Bondowoso

Bupati Hendy menerangkan, penurunan stunting menjadi fokus pemkab di tahun 2023 ini. Ini juga didasarkan pada arahan Presiden RI Joko Widodo. “Penurunan stunting tidak boleh tidak, wajib itu,” tegasnya seusai peresmian Ruang Anthurium di RSD dr Soebandi, Selasa (31/1).

Dengan sistem kolaborasi, penurunan stunting akan dilakukan lebih dalam lagi. Mulai dari hulu hingga hilir. Bukan hanya penanganan, tapi juga pencegahan kasus baru. Dia menggerakkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) untuk bersama-sama mengatasinya.

Dia menyebut, sebanyak 15 OPD akan berkolaborasi membantu menurunkan stunting sesuai dengan bidang kerjanya masing-masing. Misalnya saja, Dinas Kesehatan (Dinkes) bertugas melakukan penanganan stunting dari segi kesehatannya di hilir. Kemudian, DP3AKB melakukan pencegahan dengan menangani masalah penyebab stunting yang ada di hulu.

Salah satu permasalahan di hulu yang masuk ke dalam program penurunan stunting di Jember adalah perkawinan anak. “Pencegahan perkawinan anak juga termasuk di dalam program pencegahan stunting ini,” jelas Bupati Hendy.

Jember zero stunting ditargetkan pada 2024 mendatang. Usaha keras dilakukan agar tidak ada lagi kasus stunting. Begitu juga penambahan kasus-kasus baru. “Jember Pusat Edukasi Penurunan Stunting akan menjadi program andalan nantinya,” imbuhnya. (sil/c2/nur)

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca