Mobile_AP_Rectangle 1
SUMBERSARI, Radar Jember – Bupati Hendy Siswanto dikukuhkan menjadi Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Hasto Wardoyo. Dengan adanya penobatan tersebut, Bupati Hendy memiliki tanggung jawab baru dalam penanganan stunting di Jember.
BACA JUGA : Data Kacau, Parameter Stunting di Jember Tak Jelas
Acara pengukuhan tersebut dilaksanakan dalam acara kickoff Training of Fasilitator (TOF) Orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) tingkat Provinsi Jawa Timur, di UPT Balai Diklat KKB Jember, kemarin (31/1). Melalui pelantikan menjadi BAAS tersebut, bupati akan menurunkan program bapak asuh sebanyak-banyaknya. Hal itu agar seluruh masyarakat dapat melakukan kewajiban yang sama seperti Bupati Hendy. “Bapak asuh ini dalam menangani stunting sangat penting bagi kami,” terangnya.
Mobile_AP_Rectangle 2
Menurutnya, dengan adanya bapak asuh anak stunting ini, semakin jelas siapa yang bertanggung jawab. Misalkan yang bertanggung jawab adalah OPD, ini tidak jelas, karena OPD banyak anggotanya. “Menerjemahkan akan susah, kalau bapak asuh ini akan lebih mengerucut, justru ini akan menjadi lebih fokus,” jelas bupati.
Bupati menyadari di Jember problem tentang stunting, AKI, AKB, peningkatan gizi, dan kemiskinan lengkap. Selain itu, bupati menyadari menangani problem stunting dan turunannya tidak sesederhana yang direncanakan. “Dalam dua tahun terakhir kami menjabat, sekarang akhirnya kami tahu bagaimana menangani stunting dan turunannya,” ungkapnya.
- Advertisement -
SUMBERSARI, Radar Jember – Bupati Hendy Siswanto dikukuhkan menjadi Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Hasto Wardoyo. Dengan adanya penobatan tersebut, Bupati Hendy memiliki tanggung jawab baru dalam penanganan stunting di Jember.
BACA JUGA : Data Kacau, Parameter Stunting di Jember Tak Jelas
Acara pengukuhan tersebut dilaksanakan dalam acara kickoff Training of Fasilitator (TOF) Orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) tingkat Provinsi Jawa Timur, di UPT Balai Diklat KKB Jember, kemarin (31/1). Melalui pelantikan menjadi BAAS tersebut, bupati akan menurunkan program bapak asuh sebanyak-banyaknya. Hal itu agar seluruh masyarakat dapat melakukan kewajiban yang sama seperti Bupati Hendy. “Bapak asuh ini dalam menangani stunting sangat penting bagi kami,” terangnya.
Menurutnya, dengan adanya bapak asuh anak stunting ini, semakin jelas siapa yang bertanggung jawab. Misalkan yang bertanggung jawab adalah OPD, ini tidak jelas, karena OPD banyak anggotanya. “Menerjemahkan akan susah, kalau bapak asuh ini akan lebih mengerucut, justru ini akan menjadi lebih fokus,” jelas bupati.
Bupati menyadari di Jember problem tentang stunting, AKI, AKB, peningkatan gizi, dan kemiskinan lengkap. Selain itu, bupati menyadari menangani problem stunting dan turunannya tidak sesederhana yang direncanakan. “Dalam dua tahun terakhir kami menjabat, sekarang akhirnya kami tahu bagaimana menangani stunting dan turunannya,” ungkapnya.
SUMBERSARI, Radar Jember – Bupati Hendy Siswanto dikukuhkan menjadi Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Hasto Wardoyo. Dengan adanya penobatan tersebut, Bupati Hendy memiliki tanggung jawab baru dalam penanganan stunting di Jember.
BACA JUGA : Data Kacau, Parameter Stunting di Jember Tak Jelas
Acara pengukuhan tersebut dilaksanakan dalam acara kickoff Training of Fasilitator (TOF) Orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) tingkat Provinsi Jawa Timur, di UPT Balai Diklat KKB Jember, kemarin (31/1). Melalui pelantikan menjadi BAAS tersebut, bupati akan menurunkan program bapak asuh sebanyak-banyaknya. Hal itu agar seluruh masyarakat dapat melakukan kewajiban yang sama seperti Bupati Hendy. “Bapak asuh ini dalam menangani stunting sangat penting bagi kami,” terangnya.
Menurutnya, dengan adanya bapak asuh anak stunting ini, semakin jelas siapa yang bertanggung jawab. Misalkan yang bertanggung jawab adalah OPD, ini tidak jelas, karena OPD banyak anggotanya. “Menerjemahkan akan susah, kalau bapak asuh ini akan lebih mengerucut, justru ini akan menjadi lebih fokus,” jelas bupati.
Bupati menyadari di Jember problem tentang stunting, AKI, AKB, peningkatan gizi, dan kemiskinan lengkap. Selain itu, bupati menyadari menangani problem stunting dan turunannya tidak sesederhana yang direncanakan. “Dalam dua tahun terakhir kami menjabat, sekarang akhirnya kami tahu bagaimana menangani stunting dan turunannya,” ungkapnya.