23.8 C
Jember
Friday, 24 March 2023

Lansia Juga Perlu Aerobik

Mobile_AP_Rectangle 1

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Dalam hidup manusia, berbagai hal banyak terjadi. Seperti proses pertumbuhan mulai dari fase anak-anak, remaja, dewasa hingga lanjut usia (lansia). Lanjut usia merupakan tahap perkembangan fase akhir dalam kehidupan seseorang. Proses lanjut usia merupakan peristiwa yang tidak dapat dihindari oleh setiap orang, (Amalia, 2014). Perkembangan tahap akhir mengartikan bahwa tubuh tidak dapat berfungsi secara maksimal seperti awal perkembangan. Dengan demikian akan memengaruhi kerja organ dalam seseorang.

Semakin bertambahnya usia seseorang, fungsi vital dalam tubuh akan mengalami penurunan fungsional. Seperti penglihatan kabur, pendengaran menurun, kekuatan fisik menurun hingga rentannya terkena penyakit. Hal yang juga sering terjadi pada lansia yaitu naiknya tekanan darah, radang sendi, stroke dan diabetes. Terlebih lagi masa pandemi Covid-19 saat ini, lansia perlu mendapatkan perhatian khusus karena akan rentan terpapar virus.

Pandemi Covid-19 memforsir seluruh aktivitas tidak dapat dilakukan dengan maksimal. Baik kegiatan pembelajaran, aktivitas kerja, kegiatan sosial maupun berolahraga. Tidak hanya itu, pandemi Covid-19 juga menuntut seluruh orang supaya menguatkan kesehatan badan.

Mobile_AP_Rectangle 2

Saat lansia kurang olahraga atau tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup maka akan menyebabkan sistem kerja organ tubuh menjadi berat sehingga mengganggu kesehatan. Di masa pandemi Covid-19, olahraga sangat penting dilakukan untuk kesehatan tubuh, seperti memberikan imunitas, serta kebugaran jasmani. Olahraga yang dilakukan dengan tepat dan baik, akan menghasilkan manfaat yang besar bagi tubuh. Seperti meningkatkan imunitas dan meningkatkan kebugaran baik jasmani maupun rohani, bahkan mampu membawa dampak positif baik secara fisiologis maupun psikologis.

Olahraga adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka dan memerlukan pengeluaran energi, (Iswahyuni, 2017). Semua jenis olahraga (aktivitas fisik) yang pada prinsipnya dapat dilakukan oleh lansia, akan tetapi jenis aktivitas fisik seperti olahraga sudah pernah dikerjakannya secara teratur sejak muda. Namun, untuk amannya olahraga yang dianjurkan oleh para ahli adalah olahraga yang sifatnya aerobik yang dinamis dan mengurangi tekanan yang berlebihan terhadap persendian dan tulang. Salah satu olahraga aerobik yang dapat dilakukan untuk memberikan imunitas dan kebugaran jasmani adalah senam aerobik. Banyak manfaat yang dapat diberikan dengan senam aerobik.

Menurut Listyasari (2019), senam aerobik merupakan olahraga yang banyak diminati dan memiliki banyak manfaat. Senam aerobik termasuk dalam aktivitas latihan aerobik. Latihan aerobik dapat memberikan banyak pengaruh yang besar seperti menurunkan kerawanan penyakit jantung, menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi, menurunkan kadar lemak tubuh, menurunkan depresi, dan kecemasan serta mengurasi risiko penyakit tulang.

Manfaat lain dari latihan senam aerobik yaitu mampu meningkatkan efisiensi paru-paru dan kerja jantung. Latihan senam aerobik bermanfaat untuk meningkatkan dan mempertahankan komponen kebugaran. Tercapainya kondisi tersebut melalui aktivitas aerobik mampu mempertahankan fungsi organ-organ tubuh terutama pada jantung. Aktivitas aerobik yaitu latihan yang memiliki tujuan meningkatkan kemampuan paru-paru, jantung, dan peredaran darah, dengan oksigen sebagai pembangkit utama energi pada sel tubuh.

Namun, tidak semua senam aerobik dapat dilakukan oleh lansia karena keterbatasan gerak pada lansia. Karena ada macam aerobik yang dibedakan berdasarkan intensitas atau level kesulitan pada gerakannya maka faktor tersebut juga yang mengakibatkan lansia tidak dapat melakukan senam aerobik. Macam-macam senam aerobik sesuai levelnya yaitu: senam aerobik high impact dan senam aerobik low impact. Senam aerobik high impact merupakan salah satu bentuk latihan dalam senam aerobik. Senam aerobik high impact biasa digunakan pada kelas yang sudah terlatih dengan tujuan untuk meningkatkan intensitas latihan dengan irama musik yang lebih cepat. Sedangkan senam aerobik low impact merupakan suatu bentuk senam yang pertama kali diperkenalkan untuk para pemula. Irama dalam senam ini agak lambat dan bertahap dari ketukan yang lambat sampai ketukan yang agak cepat.

Maka olahraga yang tepat bagi lansia yaitu senam aerobik low impact. Latihan ini sangat cocok untuk peningkatan daya tahan karena intensitasnya rendah sampai sedang sehingga dapat dilakukan dalam durasi yang lebih panjang. Maka dengan ringannya gerakan yang dilakukan. Menurut Engel yang dikutip Kimura & Hozumi (2012) aerobik  low impact direkomendasikan sebagai latihan yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan, terutama pada individu dengan kebugaran rendah atau pada populasi lanjut usia. Namun pelaksanaan senam aerobik harus menyesuaikan setiap individu lansianya, karena setiap individu mengalami keluhan penyakit yang berbeda. Untuk mempermudah dan membuat senam aerobik menjadi efektif sebaiknya harus memenuhi konsep FITT (Frequency, Intensity, Time, Type).

Pada lansia dalam merawat kesehatan tubuh, latihan aerobik yang diberikan sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan tidak melebih denyut jantung maksimal yaitu antara 60-70% dari denyut jantung maksimal.  Latihan aerobik disarankan dengan frekuensi 3 kali seminggu dengan waktu 20-30 menit menyesuaikan kemampuan lansia. Dalam latihan aerobik yang memperhatikan dosis yang ditujukan pada lansia diharapkan mampu memberikan efek yang signifikan terhadap imunitas dan kebugaran jasmani bagi lansia. Dalam situasi pandemi virus Covid-19, termasuk pada lansia yang rentan terpapar virus, melalui senam yang bersifat aerobik diharapkan mampu memberikan efek baik dalam menjaga imunitas dan kebugaran jasmani.

 

*) penulis adalah warga Jember yang kini menempuh pendidikan S-1 di Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang.

- Advertisement -

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Dalam hidup manusia, berbagai hal banyak terjadi. Seperti proses pertumbuhan mulai dari fase anak-anak, remaja, dewasa hingga lanjut usia (lansia). Lanjut usia merupakan tahap perkembangan fase akhir dalam kehidupan seseorang. Proses lanjut usia merupakan peristiwa yang tidak dapat dihindari oleh setiap orang, (Amalia, 2014). Perkembangan tahap akhir mengartikan bahwa tubuh tidak dapat berfungsi secara maksimal seperti awal perkembangan. Dengan demikian akan memengaruhi kerja organ dalam seseorang.

Semakin bertambahnya usia seseorang, fungsi vital dalam tubuh akan mengalami penurunan fungsional. Seperti penglihatan kabur, pendengaran menurun, kekuatan fisik menurun hingga rentannya terkena penyakit. Hal yang juga sering terjadi pada lansia yaitu naiknya tekanan darah, radang sendi, stroke dan diabetes. Terlebih lagi masa pandemi Covid-19 saat ini, lansia perlu mendapatkan perhatian khusus karena akan rentan terpapar virus.

Pandemi Covid-19 memforsir seluruh aktivitas tidak dapat dilakukan dengan maksimal. Baik kegiatan pembelajaran, aktivitas kerja, kegiatan sosial maupun berolahraga. Tidak hanya itu, pandemi Covid-19 juga menuntut seluruh orang supaya menguatkan kesehatan badan.

Saat lansia kurang olahraga atau tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup maka akan menyebabkan sistem kerja organ tubuh menjadi berat sehingga mengganggu kesehatan. Di masa pandemi Covid-19, olahraga sangat penting dilakukan untuk kesehatan tubuh, seperti memberikan imunitas, serta kebugaran jasmani. Olahraga yang dilakukan dengan tepat dan baik, akan menghasilkan manfaat yang besar bagi tubuh. Seperti meningkatkan imunitas dan meningkatkan kebugaran baik jasmani maupun rohani, bahkan mampu membawa dampak positif baik secara fisiologis maupun psikologis.

Olahraga adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka dan memerlukan pengeluaran energi, (Iswahyuni, 2017). Semua jenis olahraga (aktivitas fisik) yang pada prinsipnya dapat dilakukan oleh lansia, akan tetapi jenis aktivitas fisik seperti olahraga sudah pernah dikerjakannya secara teratur sejak muda. Namun, untuk amannya olahraga yang dianjurkan oleh para ahli adalah olahraga yang sifatnya aerobik yang dinamis dan mengurangi tekanan yang berlebihan terhadap persendian dan tulang. Salah satu olahraga aerobik yang dapat dilakukan untuk memberikan imunitas dan kebugaran jasmani adalah senam aerobik. Banyak manfaat yang dapat diberikan dengan senam aerobik.

Menurut Listyasari (2019), senam aerobik merupakan olahraga yang banyak diminati dan memiliki banyak manfaat. Senam aerobik termasuk dalam aktivitas latihan aerobik. Latihan aerobik dapat memberikan banyak pengaruh yang besar seperti menurunkan kerawanan penyakit jantung, menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi, menurunkan kadar lemak tubuh, menurunkan depresi, dan kecemasan serta mengurasi risiko penyakit tulang.

Manfaat lain dari latihan senam aerobik yaitu mampu meningkatkan efisiensi paru-paru dan kerja jantung. Latihan senam aerobik bermanfaat untuk meningkatkan dan mempertahankan komponen kebugaran. Tercapainya kondisi tersebut melalui aktivitas aerobik mampu mempertahankan fungsi organ-organ tubuh terutama pada jantung. Aktivitas aerobik yaitu latihan yang memiliki tujuan meningkatkan kemampuan paru-paru, jantung, dan peredaran darah, dengan oksigen sebagai pembangkit utama energi pada sel tubuh.

Namun, tidak semua senam aerobik dapat dilakukan oleh lansia karena keterbatasan gerak pada lansia. Karena ada macam aerobik yang dibedakan berdasarkan intensitas atau level kesulitan pada gerakannya maka faktor tersebut juga yang mengakibatkan lansia tidak dapat melakukan senam aerobik. Macam-macam senam aerobik sesuai levelnya yaitu: senam aerobik high impact dan senam aerobik low impact. Senam aerobik high impact merupakan salah satu bentuk latihan dalam senam aerobik. Senam aerobik high impact biasa digunakan pada kelas yang sudah terlatih dengan tujuan untuk meningkatkan intensitas latihan dengan irama musik yang lebih cepat. Sedangkan senam aerobik low impact merupakan suatu bentuk senam yang pertama kali diperkenalkan untuk para pemula. Irama dalam senam ini agak lambat dan bertahap dari ketukan yang lambat sampai ketukan yang agak cepat.

Maka olahraga yang tepat bagi lansia yaitu senam aerobik low impact. Latihan ini sangat cocok untuk peningkatan daya tahan karena intensitasnya rendah sampai sedang sehingga dapat dilakukan dalam durasi yang lebih panjang. Maka dengan ringannya gerakan yang dilakukan. Menurut Engel yang dikutip Kimura & Hozumi (2012) aerobik  low impact direkomendasikan sebagai latihan yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan, terutama pada individu dengan kebugaran rendah atau pada populasi lanjut usia. Namun pelaksanaan senam aerobik harus menyesuaikan setiap individu lansianya, karena setiap individu mengalami keluhan penyakit yang berbeda. Untuk mempermudah dan membuat senam aerobik menjadi efektif sebaiknya harus memenuhi konsep FITT (Frequency, Intensity, Time, Type).

Pada lansia dalam merawat kesehatan tubuh, latihan aerobik yang diberikan sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan tidak melebih denyut jantung maksimal yaitu antara 60-70% dari denyut jantung maksimal.  Latihan aerobik disarankan dengan frekuensi 3 kali seminggu dengan waktu 20-30 menit menyesuaikan kemampuan lansia. Dalam latihan aerobik yang memperhatikan dosis yang ditujukan pada lansia diharapkan mampu memberikan efek yang signifikan terhadap imunitas dan kebugaran jasmani bagi lansia. Dalam situasi pandemi virus Covid-19, termasuk pada lansia yang rentan terpapar virus, melalui senam yang bersifat aerobik diharapkan mampu memberikan efek baik dalam menjaga imunitas dan kebugaran jasmani.

 

*) penulis adalah warga Jember yang kini menempuh pendidikan S-1 di Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang.

BONDOWOSO, RADARJEMBER.ID – Dalam hidup manusia, berbagai hal banyak terjadi. Seperti proses pertumbuhan mulai dari fase anak-anak, remaja, dewasa hingga lanjut usia (lansia). Lanjut usia merupakan tahap perkembangan fase akhir dalam kehidupan seseorang. Proses lanjut usia merupakan peristiwa yang tidak dapat dihindari oleh setiap orang, (Amalia, 2014). Perkembangan tahap akhir mengartikan bahwa tubuh tidak dapat berfungsi secara maksimal seperti awal perkembangan. Dengan demikian akan memengaruhi kerja organ dalam seseorang.

Semakin bertambahnya usia seseorang, fungsi vital dalam tubuh akan mengalami penurunan fungsional. Seperti penglihatan kabur, pendengaran menurun, kekuatan fisik menurun hingga rentannya terkena penyakit. Hal yang juga sering terjadi pada lansia yaitu naiknya tekanan darah, radang sendi, stroke dan diabetes. Terlebih lagi masa pandemi Covid-19 saat ini, lansia perlu mendapatkan perhatian khusus karena akan rentan terpapar virus.

Pandemi Covid-19 memforsir seluruh aktivitas tidak dapat dilakukan dengan maksimal. Baik kegiatan pembelajaran, aktivitas kerja, kegiatan sosial maupun berolahraga. Tidak hanya itu, pandemi Covid-19 juga menuntut seluruh orang supaya menguatkan kesehatan badan.

Saat lansia kurang olahraga atau tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup maka akan menyebabkan sistem kerja organ tubuh menjadi berat sehingga mengganggu kesehatan. Di masa pandemi Covid-19, olahraga sangat penting dilakukan untuk kesehatan tubuh, seperti memberikan imunitas, serta kebugaran jasmani. Olahraga yang dilakukan dengan tepat dan baik, akan menghasilkan manfaat yang besar bagi tubuh. Seperti meningkatkan imunitas dan meningkatkan kebugaran baik jasmani maupun rohani, bahkan mampu membawa dampak positif baik secara fisiologis maupun psikologis.

Olahraga adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka dan memerlukan pengeluaran energi, (Iswahyuni, 2017). Semua jenis olahraga (aktivitas fisik) yang pada prinsipnya dapat dilakukan oleh lansia, akan tetapi jenis aktivitas fisik seperti olahraga sudah pernah dikerjakannya secara teratur sejak muda. Namun, untuk amannya olahraga yang dianjurkan oleh para ahli adalah olahraga yang sifatnya aerobik yang dinamis dan mengurangi tekanan yang berlebihan terhadap persendian dan tulang. Salah satu olahraga aerobik yang dapat dilakukan untuk memberikan imunitas dan kebugaran jasmani adalah senam aerobik. Banyak manfaat yang dapat diberikan dengan senam aerobik.

Menurut Listyasari (2019), senam aerobik merupakan olahraga yang banyak diminati dan memiliki banyak manfaat. Senam aerobik termasuk dalam aktivitas latihan aerobik. Latihan aerobik dapat memberikan banyak pengaruh yang besar seperti menurunkan kerawanan penyakit jantung, menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi, menurunkan kadar lemak tubuh, menurunkan depresi, dan kecemasan serta mengurasi risiko penyakit tulang.

Manfaat lain dari latihan senam aerobik yaitu mampu meningkatkan efisiensi paru-paru dan kerja jantung. Latihan senam aerobik bermanfaat untuk meningkatkan dan mempertahankan komponen kebugaran. Tercapainya kondisi tersebut melalui aktivitas aerobik mampu mempertahankan fungsi organ-organ tubuh terutama pada jantung. Aktivitas aerobik yaitu latihan yang memiliki tujuan meningkatkan kemampuan paru-paru, jantung, dan peredaran darah, dengan oksigen sebagai pembangkit utama energi pada sel tubuh.

Namun, tidak semua senam aerobik dapat dilakukan oleh lansia karena keterbatasan gerak pada lansia. Karena ada macam aerobik yang dibedakan berdasarkan intensitas atau level kesulitan pada gerakannya maka faktor tersebut juga yang mengakibatkan lansia tidak dapat melakukan senam aerobik. Macam-macam senam aerobik sesuai levelnya yaitu: senam aerobik high impact dan senam aerobik low impact. Senam aerobik high impact merupakan salah satu bentuk latihan dalam senam aerobik. Senam aerobik high impact biasa digunakan pada kelas yang sudah terlatih dengan tujuan untuk meningkatkan intensitas latihan dengan irama musik yang lebih cepat. Sedangkan senam aerobik low impact merupakan suatu bentuk senam yang pertama kali diperkenalkan untuk para pemula. Irama dalam senam ini agak lambat dan bertahap dari ketukan yang lambat sampai ketukan yang agak cepat.

Maka olahraga yang tepat bagi lansia yaitu senam aerobik low impact. Latihan ini sangat cocok untuk peningkatan daya tahan karena intensitasnya rendah sampai sedang sehingga dapat dilakukan dalam durasi yang lebih panjang. Maka dengan ringannya gerakan yang dilakukan. Menurut Engel yang dikutip Kimura & Hozumi (2012) aerobik  low impact direkomendasikan sebagai latihan yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan, terutama pada individu dengan kebugaran rendah atau pada populasi lanjut usia. Namun pelaksanaan senam aerobik harus menyesuaikan setiap individu lansianya, karena setiap individu mengalami keluhan penyakit yang berbeda. Untuk mempermudah dan membuat senam aerobik menjadi efektif sebaiknya harus memenuhi konsep FITT (Frequency, Intensity, Time, Type).

Pada lansia dalam merawat kesehatan tubuh, latihan aerobik yang diberikan sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan tidak melebih denyut jantung maksimal yaitu antara 60-70% dari denyut jantung maksimal.  Latihan aerobik disarankan dengan frekuensi 3 kali seminggu dengan waktu 20-30 menit menyesuaikan kemampuan lansia. Dalam latihan aerobik yang memperhatikan dosis yang ditujukan pada lansia diharapkan mampu memberikan efek yang signifikan terhadap imunitas dan kebugaran jasmani bagi lansia. Dalam situasi pandemi virus Covid-19, termasuk pada lansia yang rentan terpapar virus, melalui senam yang bersifat aerobik diharapkan mampu memberikan efek baik dalam menjaga imunitas dan kebugaran jasmani.

 

*) penulis adalah warga Jember yang kini menempuh pendidikan S-1 di Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Malang.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca