Mobile_AP_Rectangle 1
Hari Ibu menjadi momen spesial bagi setiap ibu. Momen tersebut akan mengingatkan kita pada tugas mulia seorang ibu baik bagi buah hati maupun keberlangsungan kehidupan bangsa. Peran yang sangat penting dan hebat karena menuntut seorang ibu harus tetap melaksanakan kewajiban lahiriah dengan baik selain kiprah di masyarakat. Terlebih lagi di tengah kemajuan zaman, di mana tantangan demi tantangan menuntut seorang ibu harus bisa menghadapinya dengan baik. Hal ini dilakukan agar dapat mewujudkan ibu yang sukses di dunia maupun di akhirat.
Ibu Milenial
Kodrat lahiriah yang diemban oleh setiap wanita di muka bumi adalah menjadi seorang ibu. Meskipun kadang masih kita jumpai ada wanita yang tidak mampu melahirkan seorang anak dari rahimnya. Namun, sosok ibu tetap menjadi orang yang istimewa. Istimewa dengan perhatian dan kasih sayang yang tiada batas. Bahkan sampai rela mengorbankan tak hanya harta benda, namun jiwa juga berani dikorbankan demi buah hati yang tercinta. Pengorbanan dan kasih sayang ibu sesuai dengan peribahasa yang menyatakan bahwa kasih Ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah.
Mobile_AP_Rectangle 2
Di dalam Alquran Surat Al Ahqaf ayat 15 kita dapat melihat peran tak tergantikan sepanjang masa dari seorang ibu. Di antara peran tersebut adalah mengandung, melahirkan dan menyusui. Allah sudah menciptakan organ reproduksi wanita dengan segala keistimewaannya. Subhanallah, rahim wanita yang berbentuk seperti buah pir terbalik berukuran panjang hanya sebesar 7,5 cm, lebar 5 cm dan kedalaman 3 cm memiliki otot yang elastis sehingga mampu membesar menyesuaikan dengan ukuran janin. Ketika proses melahirkan seorang ibu akan mempertaruhkan jiwa dan raga demi kehadiran buah hati di dunia. Rasa lelah dan perjuangan selama 9 bulan akan terbayar ketika mendengar tangisan buah hati yang lahir dengan selamat. Keajaiban Allah dari air susu ibu (ASI) juga tak tergantikan oleh susu terbaik dari mana pun.
Ibu sebagai orang tua yang lebih banyak menghabiskan waktu bersama anak terutama pada saat anak berusia masih kecil memegang peranan sebagai pengasuh dan pendidik di dalam keluarga. Dalam situasi demikian, seorang ibu dituntut memiliki pengetahuan mengenai tahapan perkembangan anak. Teori perkembangan kognitif Jean Piaget menunjukkan bahwa kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif seorang anak bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, anak juga harus mengembangkan atau membangun mental. Agar dapat mendampingi tumbuh kembang anak dengan baik serta mampu menjawab dan menanggapi rasa ingin tahu anak yang besar, seorang ibu harus meningkatkan kapasitas diri menjadi seorang pembelajar. Jiwa pembelajar sepanjang hayat harus tertanam kuat dalam hati setiap ibu.
- Advertisement -
Hari Ibu menjadi momen spesial bagi setiap ibu. Momen tersebut akan mengingatkan kita pada tugas mulia seorang ibu baik bagi buah hati maupun keberlangsungan kehidupan bangsa. Peran yang sangat penting dan hebat karena menuntut seorang ibu harus tetap melaksanakan kewajiban lahiriah dengan baik selain kiprah di masyarakat. Terlebih lagi di tengah kemajuan zaman, di mana tantangan demi tantangan menuntut seorang ibu harus bisa menghadapinya dengan baik. Hal ini dilakukan agar dapat mewujudkan ibu yang sukses di dunia maupun di akhirat.
Ibu Milenial
Kodrat lahiriah yang diemban oleh setiap wanita di muka bumi adalah menjadi seorang ibu. Meskipun kadang masih kita jumpai ada wanita yang tidak mampu melahirkan seorang anak dari rahimnya. Namun, sosok ibu tetap menjadi orang yang istimewa. Istimewa dengan perhatian dan kasih sayang yang tiada batas. Bahkan sampai rela mengorbankan tak hanya harta benda, namun jiwa juga berani dikorbankan demi buah hati yang tercinta. Pengorbanan dan kasih sayang ibu sesuai dengan peribahasa yang menyatakan bahwa kasih Ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah.
Di dalam Alquran Surat Al Ahqaf ayat 15 kita dapat melihat peran tak tergantikan sepanjang masa dari seorang ibu. Di antara peran tersebut adalah mengandung, melahirkan dan menyusui. Allah sudah menciptakan organ reproduksi wanita dengan segala keistimewaannya. Subhanallah, rahim wanita yang berbentuk seperti buah pir terbalik berukuran panjang hanya sebesar 7,5 cm, lebar 5 cm dan kedalaman 3 cm memiliki otot yang elastis sehingga mampu membesar menyesuaikan dengan ukuran janin. Ketika proses melahirkan seorang ibu akan mempertaruhkan jiwa dan raga demi kehadiran buah hati di dunia. Rasa lelah dan perjuangan selama 9 bulan akan terbayar ketika mendengar tangisan buah hati yang lahir dengan selamat. Keajaiban Allah dari air susu ibu (ASI) juga tak tergantikan oleh susu terbaik dari mana pun.
Ibu sebagai orang tua yang lebih banyak menghabiskan waktu bersama anak terutama pada saat anak berusia masih kecil memegang peranan sebagai pengasuh dan pendidik di dalam keluarga. Dalam situasi demikian, seorang ibu dituntut memiliki pengetahuan mengenai tahapan perkembangan anak. Teori perkembangan kognitif Jean Piaget menunjukkan bahwa kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif seorang anak bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, anak juga harus mengembangkan atau membangun mental. Agar dapat mendampingi tumbuh kembang anak dengan baik serta mampu menjawab dan menanggapi rasa ingin tahu anak yang besar, seorang ibu harus meningkatkan kapasitas diri menjadi seorang pembelajar. Jiwa pembelajar sepanjang hayat harus tertanam kuat dalam hati setiap ibu.
Hari Ibu menjadi momen spesial bagi setiap ibu. Momen tersebut akan mengingatkan kita pada tugas mulia seorang ibu baik bagi buah hati maupun keberlangsungan kehidupan bangsa. Peran yang sangat penting dan hebat karena menuntut seorang ibu harus tetap melaksanakan kewajiban lahiriah dengan baik selain kiprah di masyarakat. Terlebih lagi di tengah kemajuan zaman, di mana tantangan demi tantangan menuntut seorang ibu harus bisa menghadapinya dengan baik. Hal ini dilakukan agar dapat mewujudkan ibu yang sukses di dunia maupun di akhirat.
Ibu Milenial
Kodrat lahiriah yang diemban oleh setiap wanita di muka bumi adalah menjadi seorang ibu. Meskipun kadang masih kita jumpai ada wanita yang tidak mampu melahirkan seorang anak dari rahimnya. Namun, sosok ibu tetap menjadi orang yang istimewa. Istimewa dengan perhatian dan kasih sayang yang tiada batas. Bahkan sampai rela mengorbankan tak hanya harta benda, namun jiwa juga berani dikorbankan demi buah hati yang tercinta. Pengorbanan dan kasih sayang ibu sesuai dengan peribahasa yang menyatakan bahwa kasih Ibu sepanjang masa, kasih anak sepanjang galah.
Di dalam Alquran Surat Al Ahqaf ayat 15 kita dapat melihat peran tak tergantikan sepanjang masa dari seorang ibu. Di antara peran tersebut adalah mengandung, melahirkan dan menyusui. Allah sudah menciptakan organ reproduksi wanita dengan segala keistimewaannya. Subhanallah, rahim wanita yang berbentuk seperti buah pir terbalik berukuran panjang hanya sebesar 7,5 cm, lebar 5 cm dan kedalaman 3 cm memiliki otot yang elastis sehingga mampu membesar menyesuaikan dengan ukuran janin. Ketika proses melahirkan seorang ibu akan mempertaruhkan jiwa dan raga demi kehadiran buah hati di dunia. Rasa lelah dan perjuangan selama 9 bulan akan terbayar ketika mendengar tangisan buah hati yang lahir dengan selamat. Keajaiban Allah dari air susu ibu (ASI) juga tak tergantikan oleh susu terbaik dari mana pun.
Ibu sebagai orang tua yang lebih banyak menghabiskan waktu bersama anak terutama pada saat anak berusia masih kecil memegang peranan sebagai pengasuh dan pendidik di dalam keluarga. Dalam situasi demikian, seorang ibu dituntut memiliki pengetahuan mengenai tahapan perkembangan anak. Teori perkembangan kognitif Jean Piaget menunjukkan bahwa kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif seorang anak bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, anak juga harus mengembangkan atau membangun mental. Agar dapat mendampingi tumbuh kembang anak dengan baik serta mampu menjawab dan menanggapi rasa ingin tahu anak yang besar, seorang ibu harus meningkatkan kapasitas diri menjadi seorang pembelajar. Jiwa pembelajar sepanjang hayat harus tertanam kuat dalam hati setiap ibu.