30.5 C
Jember
Thursday, 1 June 2023

Pakaian dalam Makna Krisis Identitas

Mobile_AP_Rectangle 1

Tubuh manusia tak pernah terlepas dari namanya pakaian, lembaran kain yang menutupi anggota tubuh guna terhindar dari sinar terik matahari dan dinginnya cuaca malam, bahkan sebagai pelindung badan dari segala macam kotoran. Selain memang karena termasuk kebutuhan primer bagi manusia sendiri. Fungsi pakaian mulai bertransformasi menjadi alat yang digunakan untuk menambah keelokan dan keindahan penampilan tubuh manusia, pakaian yang lebih tepatnya disebut sebagai identitas bagi setiap manusia.

Penampilan manusia melalui pakaian seolah jelas menyiratkan pernyataan tentang identitasnya, entah status, gender ataupun agamanya. Gamblangnya, anak yang mengenakan baju feminin secara spontan akan melahirkan pengetahuan bahwa dia seorang perempuan, atau seseorang yang berseragam polisi dan tentara mengindikasikan bahwa dia sedang menggeluti profesi tersebut.

Perkembangan pakaian jelas sangat memengaruhi konsep tata nilai pada masyarakat. Beragam model pakaian menciptakan wacana kesusilaan untuk digugat dan ditafsirkan kembali. Ranah ini merupakan dampak negatif dari industrialisasi yang mengakibatkan pergeseran dan pemaknaan ulang.

Mobile_AP_Rectangle 2

Keadaan yang menuntut nilai moral dalam tatanan masyarakat berganti menjadi simbol konsumtif yang berlaku. Pakaian yang pada mulanya berfungsi sebagai media penjaga suhu tubuh, kini beralih menjadi style dan gaya hidup dalam kesehariannya. Pakaian memiliki makna anyar melalui eksistensi yang terbentuk.

- Advertisement -

Tubuh manusia tak pernah terlepas dari namanya pakaian, lembaran kain yang menutupi anggota tubuh guna terhindar dari sinar terik matahari dan dinginnya cuaca malam, bahkan sebagai pelindung badan dari segala macam kotoran. Selain memang karena termasuk kebutuhan primer bagi manusia sendiri. Fungsi pakaian mulai bertransformasi menjadi alat yang digunakan untuk menambah keelokan dan keindahan penampilan tubuh manusia, pakaian yang lebih tepatnya disebut sebagai identitas bagi setiap manusia.

Penampilan manusia melalui pakaian seolah jelas menyiratkan pernyataan tentang identitasnya, entah status, gender ataupun agamanya. Gamblangnya, anak yang mengenakan baju feminin secara spontan akan melahirkan pengetahuan bahwa dia seorang perempuan, atau seseorang yang berseragam polisi dan tentara mengindikasikan bahwa dia sedang menggeluti profesi tersebut.

Perkembangan pakaian jelas sangat memengaruhi konsep tata nilai pada masyarakat. Beragam model pakaian menciptakan wacana kesusilaan untuk digugat dan ditafsirkan kembali. Ranah ini merupakan dampak negatif dari industrialisasi yang mengakibatkan pergeseran dan pemaknaan ulang.

Keadaan yang menuntut nilai moral dalam tatanan masyarakat berganti menjadi simbol konsumtif yang berlaku. Pakaian yang pada mulanya berfungsi sebagai media penjaga suhu tubuh, kini beralih menjadi style dan gaya hidup dalam kesehariannya. Pakaian memiliki makna anyar melalui eksistensi yang terbentuk.

Tubuh manusia tak pernah terlepas dari namanya pakaian, lembaran kain yang menutupi anggota tubuh guna terhindar dari sinar terik matahari dan dinginnya cuaca malam, bahkan sebagai pelindung badan dari segala macam kotoran. Selain memang karena termasuk kebutuhan primer bagi manusia sendiri. Fungsi pakaian mulai bertransformasi menjadi alat yang digunakan untuk menambah keelokan dan keindahan penampilan tubuh manusia, pakaian yang lebih tepatnya disebut sebagai identitas bagi setiap manusia.

Penampilan manusia melalui pakaian seolah jelas menyiratkan pernyataan tentang identitasnya, entah status, gender ataupun agamanya. Gamblangnya, anak yang mengenakan baju feminin secara spontan akan melahirkan pengetahuan bahwa dia seorang perempuan, atau seseorang yang berseragam polisi dan tentara mengindikasikan bahwa dia sedang menggeluti profesi tersebut.

Perkembangan pakaian jelas sangat memengaruhi konsep tata nilai pada masyarakat. Beragam model pakaian menciptakan wacana kesusilaan untuk digugat dan ditafsirkan kembali. Ranah ini merupakan dampak negatif dari industrialisasi yang mengakibatkan pergeseran dan pemaknaan ulang.

Keadaan yang menuntut nilai moral dalam tatanan masyarakat berganti menjadi simbol konsumtif yang berlaku. Pakaian yang pada mulanya berfungsi sebagai media penjaga suhu tubuh, kini beralih menjadi style dan gaya hidup dalam kesehariannya. Pakaian memiliki makna anyar melalui eksistensi yang terbentuk.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca