Kebugaran fisik adalah kemampuan untuk melakukan aktivitas atau kegiatan dengan semangat tanpa menimbulkan kelelahan fisik yang berlebihan dan masih dapat melakukan kegiatan lainnya. Kebugaran fisik menjadi salah satu tolok ukur untuk menentukan derajat kesehatan seseorang. Menurut Hoeger (2014), kebugaran fisik adalah kemampuan untuk memenuhi tuntutan mempertahankan keselamatan hidup sehari-hari dan efektif tanpa mengalami kelelahan dan masih memiliki energi untuk melakukan aktivitas lainnya dan kegiatan rekreasi.
Banyak orang yang malas berolahraga karena sangat sibuk dengan pekerjaannya. Tak terkecuali jogging. Orang-orang sepertinya sudah merelakan bahwa saat mereka malas untuk berolahraga akan kehilangan kekuatan dan masa otot. Haruskah kegiatan jogging berhenti di saat mereka malas? Jawabnya tentu tidak. Padahal, ketika seseorang dapat meluangkan waktu untuk berolahraga badan akan lebih bugar dan sehat. Menurut Soniawan dan Irawan (2018) olahraga memberikan pengaruh yang positif dan nyata bagi peningkatan kesehatan masyarakat.
Malas tak menghalangi seseorang untuk tetap berolahraga. Tetapi, tetap wajib untuk memperhatikan kondisi tubuh dan kebiasaan. Pasalnya, kondisi tubuh saat seseorang sering berolahraga tentu berbeda dengan kondisi tubuh ketika jarang berolahraga. Olahraga ringan bukan latihan beban berat. Latihan berat memang tidak disarankan saat kita jarang berolahraga karena belum beradaptasi dengan kondisi latihan berat. Apabila dipaksakan dapat menyebabkan terlalu banyak kerusakan otot.
Seseorang yang jarang melakukan olahraga seperti jogging harus memperhatikan beberapa penyesuaian pada saat berolahraga. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memulai jogging.
Pertama, kita wajib melakukan pemanasan dan pendinginan agar terhindar dari cedera. Perhatikan waktu olahraga. Lakukan olahraga menjelang buka puasa, sekitar satu atau 1,5 jam sebelumnya. Sehingga ketika olahraga selesai dan tenaga cukup terkuras, Anda bisa mengisinya dengan segelas minuman (air mineral, jus buah, atau teh manis hangat).
Selanjutnya adalah kebiasaan. Kondisi tubuh setiap orang berbeda. Bila tubuh Anda sudah terbiasa olahraga dan tak masalah melakukan olahraga high impact, lanjutkan saja. Jika tidak, jangan paksakan tubuh dan konsultasikan kepada dokter atau pelatih pribadi (personal trainer) Anda.
Selain itu, perlu juga memperhatikan tanda-tanda dehidrasi sebelum olahraga. Jika kepala berkunang-kunang, pandangan mata berkurang, urine kuning pekat, mulut kering dan lengket, bahkan tangan dan kaki dingin, sebaiknya hentikan kegiatan Anda.
Olahraga jogging yang teratur atau terjadwal akan memberikan manfaat yang luar biasa. Pada dasarnya, proses pengeluaran racun dari dalam tubuh atau detoksifikasi terjadi ketika sistem pencernaan bekerja. Ketika kita tidak pernah berolahraga sistem pencernaan pun ikut beristirahat. Di sinilah peran penting olahraga, aktivitas fisik ini akan mengoptimalkan sirkulasi darah. Nah, dengan berolahraga ringan seperti jogging, proses detoksifikasi pun bisa berjalan dengan lancar. Menurut Bryantara (2016), jogging adalah olahraga aerobik disebut juga latihan kardiovaskular yang meningkatkan fungsi kerja paru, jantung, dan meningkatkan sirkulasi darah, sehingga tubuh olahraga yang menggunakan oksigen baik untuk metabolisme sel.
Meningkatnya kemampuan jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh memengaruhi peningkatan oksigen tubuh serta kemampuan paru untuk mengelola oksigen dengan baik di dalam tubuh. Jogging meningkatkan difusi oksigen dari paru-paru ke dalam darah di mana oksigen disalurkan melalui sel darah merah dan hemoglobin akan meningkat dengan latihan dan ini juga akan meningkatkan kebugaran tubuh terutama kebugaran aerobik.
Laurel Dierking MEd NFPT mengatakan, pada dasarnya, semua aktivitas yang menggunakan oksigen untuk membakar kalori dalam memproduksi energi dan meningkatkan detak jantung bisa disebut olahraga aerobik. Jogging adalah rangkaian gerakan yang mengaktifkan otot-otot tubuh. Manfaat jogging yang termasuk olahraga aerobik bisa memberi dampak jangka panjang terhadap kesehatan mental, fisik, dan emosi, stres menurun, kesehatan jantung membaik, energi lebih stabil, dan mengurangi risiko cedera sendi, itu beberapa manfaat yang bisa didapat dari olahraga. Jika dilakukan teratur dan konsisten, ternyata banyak manfaatnya.
Berikut ini cara tubuh merespons olahraga aerobik, di antaranya menguatkan jantung dan paru-paru dengan cara meningkatkan aliran darah pada kedua organ tersebut. Meningkatkan efisiensi sirkulasi darah serta mengurangi tekanan darah, dan meningkatkan jumlah sel darah merah dalam tubuh. Sel ini berperan dalam menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh serta membawa karbondioksida dari jaringan ke paru-paru.
Selain itu, aerobik membuat Anda nyaman bernapas lebih panjang dan dalam sehingga meningkatkan kadar oksigen dalam darah, otot, dan jantung. Peningkatan ini akan membuat pembuluh darah melebar dan tubuh lebih mudah untuk mengeluarkan gas buangan, seperti karbondioksida dan asam laktat. Jantung akan berdetak lebih cepat sehingga mampu memompa darah ke otot dan kembali ke paru-paru dengan lebih baik. Serta membuat tubuh Anda melepaskan hormon endorfin yang berperan sebagai pereda nyeri alami, membuat hati gembira, dan meningkatkan suasana hati.
Dalam hal ini diharapkan masyarakat tetap menjaga kebugaran dan kesehatan dengan cara berolahraga sesuai kemampuan masing-masing dan mengatur jadwal dengan tepat.
*) Penulis adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang.