30.5 C
Jember
Friday, 9 June 2023

Belajar Menghargai Masa Depan

Mobile_AP_Rectangle 1

Ketika generasi milenial dihadapkan banyak pilihan, mereka justru memilih informasi yang bersifat sumir dibanding yang substansi. Hal ini merupakan kesalahan awal yang dialami generasi sekarang. Pengetahuan yang sumir itu kurang bermanfaat untuk masa depan. Mereka sangat menyukai tiga hal yaitu food, fun dan fashion. Mereka tidak mau ketinggalan dalam hal selera food, dengan sering kongkow-kongkow di café. Mereka suka menikmati destinasi wisata, terutama tempat wisata baru yang belum pernah dikunjungi. Mereka terus mengupdate dengan berfoto ria di area destinasi wisata favorit  terkini. Mereka juga gila fashion, terutama cewek, bisa setiap bulan menyediakan anggaran untuk beli baju. Mereka merasa puas bila telah dapat mengkonsumsi tiga gaya hidup, yang dianggapnya sebagai representasi kelompok modernitas. Gaya hidupnya menjadi hedonis.

Namun generasi milenial lupa bahwa sebenarnya pilihan hidup yang lebih substantif itulah yang dapat menuntun meraih masa depan yang diimpikan. Era digital ini seharusnya justru diposisikan dan dimanfaatkan sebagai momentum untuk mewujudkan masa depan yang lebih gemilang. Langkah yang bisa dilakukan adalah menentukan pilihan hidup yang substantif, anda ingin menjadi apa. Selanjutnya belajarlah menghargai pilihan tersebut dengan cara berjuang dan belajar secara serius untuk mewujudkan harapan itu. Buatlah perencanaan tentang kehidupan anda, bisa dengan konsep “Menata Hidup Merancang Masa Depan”. Dengan demikian hidup anda akan menjadi terarah. Langkah demi langkah terus dijalani, sesuai dengan rute yang sudah direncanakan. Anda harus memiliki kesadaran bahwa hidup ini perlu proses. Bangun suatu keyakinan bahwa hasil itu tidak akan pernah mengingkari proses. Belajar tentang ilmu pengetahuan itu tidak ada yang instan, membutuhkan waktu dan kesabaran itu keniscayaan. Sekali waktu berperilaku dengan mengkonsumsi food, fun dan fashion tetap diperlukan, tapi jangan sampai kebablasan. Hal itu tetap penting untuk relaksasi dalam mengatasi kejenuhan.

Kita percaya bahwa dengan menggeser perspektif dari orientasi hidup bergaya sumir menjadi pandangan  yang substantif, generasi milenial akan menjadi generasi yang tangguh dan unggul.  Belajarlah menghargai pilihan, dengan cara meyakini bahwa pilihan yang sudah diputuskan itu adalah jalan hidupnya. Pilihan Anda itulah jalan hidup yang akan menuntun masa depan. Bersikap konsisten dan istiqomah memperjuangkan pilihan merupakan jawaban yang akan menjamin tercapainya masa depan. Sikap menghargai pilihan perlu terus ditumbuhkembangkan di kalangan generasi milenial, agar mereka mampu berdiri tegak, penuh rasa percaya diri dengan berpikir substansi dan prestasi.

Mobile_AP_Rectangle 2

*Penulis adalah Koordinator Program Studi Magister Pendidikan IPS FKIP Universitas Jember.

- Advertisement -

Ketika generasi milenial dihadapkan banyak pilihan, mereka justru memilih informasi yang bersifat sumir dibanding yang substansi. Hal ini merupakan kesalahan awal yang dialami generasi sekarang. Pengetahuan yang sumir itu kurang bermanfaat untuk masa depan. Mereka sangat menyukai tiga hal yaitu food, fun dan fashion. Mereka tidak mau ketinggalan dalam hal selera food, dengan sering kongkow-kongkow di café. Mereka suka menikmati destinasi wisata, terutama tempat wisata baru yang belum pernah dikunjungi. Mereka terus mengupdate dengan berfoto ria di area destinasi wisata favorit  terkini. Mereka juga gila fashion, terutama cewek, bisa setiap bulan menyediakan anggaran untuk beli baju. Mereka merasa puas bila telah dapat mengkonsumsi tiga gaya hidup, yang dianggapnya sebagai representasi kelompok modernitas. Gaya hidupnya menjadi hedonis.

Namun generasi milenial lupa bahwa sebenarnya pilihan hidup yang lebih substantif itulah yang dapat menuntun meraih masa depan yang diimpikan. Era digital ini seharusnya justru diposisikan dan dimanfaatkan sebagai momentum untuk mewujudkan masa depan yang lebih gemilang. Langkah yang bisa dilakukan adalah menentukan pilihan hidup yang substantif, anda ingin menjadi apa. Selanjutnya belajarlah menghargai pilihan tersebut dengan cara berjuang dan belajar secara serius untuk mewujudkan harapan itu. Buatlah perencanaan tentang kehidupan anda, bisa dengan konsep “Menata Hidup Merancang Masa Depan”. Dengan demikian hidup anda akan menjadi terarah. Langkah demi langkah terus dijalani, sesuai dengan rute yang sudah direncanakan. Anda harus memiliki kesadaran bahwa hidup ini perlu proses. Bangun suatu keyakinan bahwa hasil itu tidak akan pernah mengingkari proses. Belajar tentang ilmu pengetahuan itu tidak ada yang instan, membutuhkan waktu dan kesabaran itu keniscayaan. Sekali waktu berperilaku dengan mengkonsumsi food, fun dan fashion tetap diperlukan, tapi jangan sampai kebablasan. Hal itu tetap penting untuk relaksasi dalam mengatasi kejenuhan.

Kita percaya bahwa dengan menggeser perspektif dari orientasi hidup bergaya sumir menjadi pandangan  yang substantif, generasi milenial akan menjadi generasi yang tangguh dan unggul.  Belajarlah menghargai pilihan, dengan cara meyakini bahwa pilihan yang sudah diputuskan itu adalah jalan hidupnya. Pilihan Anda itulah jalan hidup yang akan menuntun masa depan. Bersikap konsisten dan istiqomah memperjuangkan pilihan merupakan jawaban yang akan menjamin tercapainya masa depan. Sikap menghargai pilihan perlu terus ditumbuhkembangkan di kalangan generasi milenial, agar mereka mampu berdiri tegak, penuh rasa percaya diri dengan berpikir substansi dan prestasi.

*Penulis adalah Koordinator Program Studi Magister Pendidikan IPS FKIP Universitas Jember.

Ketika generasi milenial dihadapkan banyak pilihan, mereka justru memilih informasi yang bersifat sumir dibanding yang substansi. Hal ini merupakan kesalahan awal yang dialami generasi sekarang. Pengetahuan yang sumir itu kurang bermanfaat untuk masa depan. Mereka sangat menyukai tiga hal yaitu food, fun dan fashion. Mereka tidak mau ketinggalan dalam hal selera food, dengan sering kongkow-kongkow di café. Mereka suka menikmati destinasi wisata, terutama tempat wisata baru yang belum pernah dikunjungi. Mereka terus mengupdate dengan berfoto ria di area destinasi wisata favorit  terkini. Mereka juga gila fashion, terutama cewek, bisa setiap bulan menyediakan anggaran untuk beli baju. Mereka merasa puas bila telah dapat mengkonsumsi tiga gaya hidup, yang dianggapnya sebagai representasi kelompok modernitas. Gaya hidupnya menjadi hedonis.

Namun generasi milenial lupa bahwa sebenarnya pilihan hidup yang lebih substantif itulah yang dapat menuntun meraih masa depan yang diimpikan. Era digital ini seharusnya justru diposisikan dan dimanfaatkan sebagai momentum untuk mewujudkan masa depan yang lebih gemilang. Langkah yang bisa dilakukan adalah menentukan pilihan hidup yang substantif, anda ingin menjadi apa. Selanjutnya belajarlah menghargai pilihan tersebut dengan cara berjuang dan belajar secara serius untuk mewujudkan harapan itu. Buatlah perencanaan tentang kehidupan anda, bisa dengan konsep “Menata Hidup Merancang Masa Depan”. Dengan demikian hidup anda akan menjadi terarah. Langkah demi langkah terus dijalani, sesuai dengan rute yang sudah direncanakan. Anda harus memiliki kesadaran bahwa hidup ini perlu proses. Bangun suatu keyakinan bahwa hasil itu tidak akan pernah mengingkari proses. Belajar tentang ilmu pengetahuan itu tidak ada yang instan, membutuhkan waktu dan kesabaran itu keniscayaan. Sekali waktu berperilaku dengan mengkonsumsi food, fun dan fashion tetap diperlukan, tapi jangan sampai kebablasan. Hal itu tetap penting untuk relaksasi dalam mengatasi kejenuhan.

Kita percaya bahwa dengan menggeser perspektif dari orientasi hidup bergaya sumir menjadi pandangan  yang substantif, generasi milenial akan menjadi generasi yang tangguh dan unggul.  Belajarlah menghargai pilihan, dengan cara meyakini bahwa pilihan yang sudah diputuskan itu adalah jalan hidupnya. Pilihan Anda itulah jalan hidup yang akan menuntun masa depan. Bersikap konsisten dan istiqomah memperjuangkan pilihan merupakan jawaban yang akan menjamin tercapainya masa depan. Sikap menghargai pilihan perlu terus ditumbuhkembangkan di kalangan generasi milenial, agar mereka mampu berdiri tegak, penuh rasa percaya diri dengan berpikir substansi dan prestasi.

*Penulis adalah Koordinator Program Studi Magister Pendidikan IPS FKIP Universitas Jember.

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca