Mobile_AP_Rectangle 1
Manusia yang hidup membutuhkan komunikasi. Komunikasi dilakukan manusia menggunakan bahasa. Secara teori dikatakan bahwa bahasa adalah simbol. Simbol yang digunakan dalam berbahasa bersifat arbitrer atau manasuka. Artinya, ketika kita menggunakan simbol atau lambang dalam berbahasa sifatnya adalah penanda. Simbol atau lambang yang kita gunakan dalam berkomunikasi tentunya harus mudah dipahami dan bersifat kesepakatan sebab bahasa adalah alat komunikasi.
Di era milenial seperti saat ini, muncul bahasa komunikasi berupa simbol. Bahasa simbol di era milenial dilakukan dengan menggunakan emoji, emoticon, dan stiker. Emoji, emoticon, dan stiker lahir dari kemajuan teknologi. Ketiganya digunakan dalam komunikasi tertulis seperti di WhatsApp, Telegram, Facebook, maupun Instagram. Prinsip penggunaan emoji, emoticon, dan stiker adalah mengekspresikan perasaan atau emosi seseorang. Tentu saja kesalahan penggunaannya dapat mengakibatkan kesalahan fatal. Penggunaan bahasa simbol harus didasari oleh persamaan pemahaman.
Saat ini semua kalangan suka menggunakan bahasa simbol. Tidak hanya generasi muda, yang tua pun suka menggunakan bahasa simbol. Setiap orang menjadi lebih suka menggunakan simbol daripada menulis atau mengetik kata. Setiap perasaan yang dialami, diterjemahkan dalam simbol. Seperti memberikan sambutan bahagia yang disampaikan dengan emoji tepuk tangan. Marah, senang, cemberut, dan kecewa pun dapat diungkapkan dengan menggunakan emoticon yang sesuai. Bahasa simbol yang berupa emoji, emoticon, atau stiker dianggap mewakili perasaan pengirimnya.
- Advertisement -
Manusia yang hidup membutuhkan komunikasi. Komunikasi dilakukan manusia menggunakan bahasa. Secara teori dikatakan bahwa bahasa adalah simbol. Simbol yang digunakan dalam berbahasa bersifat arbitrer atau manasuka. Artinya, ketika kita menggunakan simbol atau lambang dalam berbahasa sifatnya adalah penanda. Simbol atau lambang yang kita gunakan dalam berkomunikasi tentunya harus mudah dipahami dan bersifat kesepakatan sebab bahasa adalah alat komunikasi.
Di era milenial seperti saat ini, muncul bahasa komunikasi berupa simbol. Bahasa simbol di era milenial dilakukan dengan menggunakan emoji, emoticon, dan stiker. Emoji, emoticon, dan stiker lahir dari kemajuan teknologi. Ketiganya digunakan dalam komunikasi tertulis seperti di WhatsApp, Telegram, Facebook, maupun Instagram. Prinsip penggunaan emoji, emoticon, dan stiker adalah mengekspresikan perasaan atau emosi seseorang. Tentu saja kesalahan penggunaannya dapat mengakibatkan kesalahan fatal. Penggunaan bahasa simbol harus didasari oleh persamaan pemahaman.
Saat ini semua kalangan suka menggunakan bahasa simbol. Tidak hanya generasi muda, yang tua pun suka menggunakan bahasa simbol. Setiap orang menjadi lebih suka menggunakan simbol daripada menulis atau mengetik kata. Setiap perasaan yang dialami, diterjemahkan dalam simbol. Seperti memberikan sambutan bahagia yang disampaikan dengan emoji tepuk tangan. Marah, senang, cemberut, dan kecewa pun dapat diungkapkan dengan menggunakan emoticon yang sesuai. Bahasa simbol yang berupa emoji, emoticon, atau stiker dianggap mewakili perasaan pengirimnya.
Manusia yang hidup membutuhkan komunikasi. Komunikasi dilakukan manusia menggunakan bahasa. Secara teori dikatakan bahwa bahasa adalah simbol. Simbol yang digunakan dalam berbahasa bersifat arbitrer atau manasuka. Artinya, ketika kita menggunakan simbol atau lambang dalam berbahasa sifatnya adalah penanda. Simbol atau lambang yang kita gunakan dalam berkomunikasi tentunya harus mudah dipahami dan bersifat kesepakatan sebab bahasa adalah alat komunikasi.
Di era milenial seperti saat ini, muncul bahasa komunikasi berupa simbol. Bahasa simbol di era milenial dilakukan dengan menggunakan emoji, emoticon, dan stiker. Emoji, emoticon, dan stiker lahir dari kemajuan teknologi. Ketiganya digunakan dalam komunikasi tertulis seperti di WhatsApp, Telegram, Facebook, maupun Instagram. Prinsip penggunaan emoji, emoticon, dan stiker adalah mengekspresikan perasaan atau emosi seseorang. Tentu saja kesalahan penggunaannya dapat mengakibatkan kesalahan fatal. Penggunaan bahasa simbol harus didasari oleh persamaan pemahaman.
Saat ini semua kalangan suka menggunakan bahasa simbol. Tidak hanya generasi muda, yang tua pun suka menggunakan bahasa simbol. Setiap orang menjadi lebih suka menggunakan simbol daripada menulis atau mengetik kata. Setiap perasaan yang dialami, diterjemahkan dalam simbol. Seperti memberikan sambutan bahagia yang disampaikan dengan emoji tepuk tangan. Marah, senang, cemberut, dan kecewa pun dapat diungkapkan dengan menggunakan emoticon yang sesuai. Bahasa simbol yang berupa emoji, emoticon, atau stiker dianggap mewakili perasaan pengirimnya.