Mobile_AP_Rectangle 1
SOLO, RADARJEMBER.ID – Pemanfaatan integrasi layanan transportasi umum di Kota Bengawan masih sekitar 5 persen. Berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surakarta, jumlah penumpang Batik Solo Trans (BST) paling banyak sekitar 30 ribu penumpang. Itupun ada di hari kerja.
Di luar jam kerja, atau saat weekend, turun menjadi sekitar 20 ribu penumpang. Padahal mobilitas manusia di Kota Solo hampir sebanyak 575 ribu orang. Targetnya, tahun depan bisa naik sebanyak 30-40 persen warga Solo bisa bergeser ke transportasi umum.
BACA JUGA : Ini Kata Nestle Terkait Kopi Kemasan Starbucks Ditarik
Mobile_AP_Rectangle 2
“30 ribu orang saja memanfaatkan integrasi layanan transportasi umum ini, berarti belum ada 10 persen pemanfaatannya. Hanya 5 persen saja. Harapannya, tahun depan pemanfaatannya bisa mencapai 40 persen,” ungkap Taufik Muhammad, Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta, kepada Jawa Pos Radar Solo.
Hal itu dikatan Taufik dalam acara sosialisasi Kereta Cepat Untuk Indonesia Maju di salah satu hotel, Kamis (29/12).Taufiq men integrasi transportasi umum melalui BST menyasar stasiun dan terminal. Dengan 12 rute, yakni 6 rute menggunakan bus dan 6 rute menggunakan Feeder. Di Stasiun Purwosari, Stasiun Solo Balapan, dan Stasiun Jebres telah disediakan halte BST.
Hal itu untuk memudahkan akses penumpang kereta api menyambung perjalanan ke Kota Solo. Juga sudah ada fasilitas sky bridge menghubungkan Terminal Tirtonadi dengan Stasiun Solo Balapan.“Layanan BST hampir 90 persen melayani kawasan perkotaan Solo. Ditambah layanan lintas kawasan perkotaan. Sampai Kartasura, Palur, Solo Baru, dan Bekonang.” imbuh dia.
- Advertisement -
SOLO, RADARJEMBER.ID – Pemanfaatan integrasi layanan transportasi umum di Kota Bengawan masih sekitar 5 persen. Berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surakarta, jumlah penumpang Batik Solo Trans (BST) paling banyak sekitar 30 ribu penumpang. Itupun ada di hari kerja.
Di luar jam kerja, atau saat weekend, turun menjadi sekitar 20 ribu penumpang. Padahal mobilitas manusia di Kota Solo hampir sebanyak 575 ribu orang. Targetnya, tahun depan bisa naik sebanyak 30-40 persen warga Solo bisa bergeser ke transportasi umum.
BACA JUGA : Ini Kata Nestle Terkait Kopi Kemasan Starbucks Ditarik
“30 ribu orang saja memanfaatkan integrasi layanan transportasi umum ini, berarti belum ada 10 persen pemanfaatannya. Hanya 5 persen saja. Harapannya, tahun depan pemanfaatannya bisa mencapai 40 persen,” ungkap Taufik Muhammad, Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta, kepada Jawa Pos Radar Solo.
Hal itu dikatan Taufik dalam acara sosialisasi Kereta Cepat Untuk Indonesia Maju di salah satu hotel, Kamis (29/12).Taufiq men integrasi transportasi umum melalui BST menyasar stasiun dan terminal. Dengan 12 rute, yakni 6 rute menggunakan bus dan 6 rute menggunakan Feeder. Di Stasiun Purwosari, Stasiun Solo Balapan, dan Stasiun Jebres telah disediakan halte BST.
Hal itu untuk memudahkan akses penumpang kereta api menyambung perjalanan ke Kota Solo. Juga sudah ada fasilitas sky bridge menghubungkan Terminal Tirtonadi dengan Stasiun Solo Balapan.“Layanan BST hampir 90 persen melayani kawasan perkotaan Solo. Ditambah layanan lintas kawasan perkotaan. Sampai Kartasura, Palur, Solo Baru, dan Bekonang.” imbuh dia.
SOLO, RADARJEMBER.ID – Pemanfaatan integrasi layanan transportasi umum di Kota Bengawan masih sekitar 5 persen. Berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surakarta, jumlah penumpang Batik Solo Trans (BST) paling banyak sekitar 30 ribu penumpang. Itupun ada di hari kerja.
Di luar jam kerja, atau saat weekend, turun menjadi sekitar 20 ribu penumpang. Padahal mobilitas manusia di Kota Solo hampir sebanyak 575 ribu orang. Targetnya, tahun depan bisa naik sebanyak 30-40 persen warga Solo bisa bergeser ke transportasi umum.
BACA JUGA : Ini Kata Nestle Terkait Kopi Kemasan Starbucks Ditarik
“30 ribu orang saja memanfaatkan integrasi layanan transportasi umum ini, berarti belum ada 10 persen pemanfaatannya. Hanya 5 persen saja. Harapannya, tahun depan pemanfaatannya bisa mencapai 40 persen,” ungkap Taufik Muhammad, Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta, kepada Jawa Pos Radar Solo.
Hal itu dikatan Taufik dalam acara sosialisasi Kereta Cepat Untuk Indonesia Maju di salah satu hotel, Kamis (29/12).Taufiq men integrasi transportasi umum melalui BST menyasar stasiun dan terminal. Dengan 12 rute, yakni 6 rute menggunakan bus dan 6 rute menggunakan Feeder. Di Stasiun Purwosari, Stasiun Solo Balapan, dan Stasiun Jebres telah disediakan halte BST.
Hal itu untuk memudahkan akses penumpang kereta api menyambung perjalanan ke Kota Solo. Juga sudah ada fasilitas sky bridge menghubungkan Terminal Tirtonadi dengan Stasiun Solo Balapan.“Layanan BST hampir 90 persen melayani kawasan perkotaan Solo. Ditambah layanan lintas kawasan perkotaan. Sampai Kartasura, Palur, Solo Baru, dan Bekonang.” imbuh dia.