Mobile_AP_Rectangle 1
WONOGIRI, RADARJEMBER.ID- Di Desa Tunggur, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri terdapat taman bacaan Dalem Pasinaon, bertujuan untuk mengajak anak desa usia TK dan SD untuk melek literasi karena mereka lebih tertarik gawai ketimbang membaca buku.
Dhiya Restu Putra, pendiri taman bacaan itu menjelaskan Dalem Pasinaon, membenarkan hal tersebut, ia menginginkan membaca merupakan kebutuhan bagi anak-anak desa setempat untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.
“Aku melihat anak-anak kecil sekarang enggak kayak aku dulu waktu kecil, aku dulu itu suka main-main di halaman bareng teman-teman. Anak-anak sekarang aku lihat lebih suka main handphone (HP), ketika memegang HP betah berjam-jam.” kata Restu.
Mobile_AP_Rectangle 2
Atas dasar itu, dua tahun lalu Restu memanfaatkan ruang tamu sebagai taman baca. Ruang tamu diubah seperti perpustakan berisi rak-rak buku, berbagai jenis buku anak tersedia di taman baca milik perorangan tersebut
Tidak itu saja, anak-anak tersebut diajari bahasa Jawa Kromo, unggah-ungguh dan tradisi Jawa, hal tersebut dirasa sangat penting sebagai bentuk pelestarian nilai-nilai tradisional di era kecanggihan teknologi seperti sekarang ini.
Dalam waktu dekat ini Dalem Pasinaon memiliki keinginan untuk mengajarkan anak-anak untuk menari tarian tradsional, sehingga taman bacaan tersebut lebih terlihat semarak dan mampu memantik keinginan anak-anak untuk singgah di tempat itu.
Penulis: Winardyasto
Foto: Istimewa/Dalem Pasinaon
Sumber Berita: Solo Pos
- Advertisement -
WONOGIRI, RADARJEMBER.ID- Di Desa Tunggur, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri terdapat taman bacaan Dalem Pasinaon, bertujuan untuk mengajak anak desa usia TK dan SD untuk melek literasi karena mereka lebih tertarik gawai ketimbang membaca buku.
Dhiya Restu Putra, pendiri taman bacaan itu menjelaskan Dalem Pasinaon, membenarkan hal tersebut, ia menginginkan membaca merupakan kebutuhan bagi anak-anak desa setempat untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.
“Aku melihat anak-anak kecil sekarang enggak kayak aku dulu waktu kecil, aku dulu itu suka main-main di halaman bareng teman-teman. Anak-anak sekarang aku lihat lebih suka main handphone (HP), ketika memegang HP betah berjam-jam.” kata Restu.
Atas dasar itu, dua tahun lalu Restu memanfaatkan ruang tamu sebagai taman baca. Ruang tamu diubah seperti perpustakan berisi rak-rak buku, berbagai jenis buku anak tersedia di taman baca milik perorangan tersebut
Tidak itu saja, anak-anak tersebut diajari bahasa Jawa Kromo, unggah-ungguh dan tradisi Jawa, hal tersebut dirasa sangat penting sebagai bentuk pelestarian nilai-nilai tradisional di era kecanggihan teknologi seperti sekarang ini.
Dalam waktu dekat ini Dalem Pasinaon memiliki keinginan untuk mengajarkan anak-anak untuk menari tarian tradsional, sehingga taman bacaan tersebut lebih terlihat semarak dan mampu memantik keinginan anak-anak untuk singgah di tempat itu.
Penulis: Winardyasto
Foto: Istimewa/Dalem Pasinaon
Sumber Berita: Solo Pos
WONOGIRI, RADARJEMBER.ID- Di Desa Tunggur, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri terdapat taman bacaan Dalem Pasinaon, bertujuan untuk mengajak anak desa usia TK dan SD untuk melek literasi karena mereka lebih tertarik gawai ketimbang membaca buku.
Dhiya Restu Putra, pendiri taman bacaan itu menjelaskan Dalem Pasinaon, membenarkan hal tersebut, ia menginginkan membaca merupakan kebutuhan bagi anak-anak desa setempat untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.
“Aku melihat anak-anak kecil sekarang enggak kayak aku dulu waktu kecil, aku dulu itu suka main-main di halaman bareng teman-teman. Anak-anak sekarang aku lihat lebih suka main handphone (HP), ketika memegang HP betah berjam-jam.” kata Restu.
Atas dasar itu, dua tahun lalu Restu memanfaatkan ruang tamu sebagai taman baca. Ruang tamu diubah seperti perpustakan berisi rak-rak buku, berbagai jenis buku anak tersedia di taman baca milik perorangan tersebut
Tidak itu saja, anak-anak tersebut diajari bahasa Jawa Kromo, unggah-ungguh dan tradisi Jawa, hal tersebut dirasa sangat penting sebagai bentuk pelestarian nilai-nilai tradisional di era kecanggihan teknologi seperti sekarang ini.
Dalam waktu dekat ini Dalem Pasinaon memiliki keinginan untuk mengajarkan anak-anak untuk menari tarian tradsional, sehingga taman bacaan tersebut lebih terlihat semarak dan mampu memantik keinginan anak-anak untuk singgah di tempat itu.
Penulis: Winardyasto
Foto: Istimewa/Dalem Pasinaon
Sumber Berita: Solo Pos