23.2 C
Jember
Tuesday, 28 March 2023

Menlu RI Ajak Pejabat PBB Bahas Perang Ukraina

Mobile_AP_Rectangle 1

BALI, RADARJEMBER.ID- Saat bertemu Amina J. Mohammed, Deputo Sekretaris PBB, Abdulla Shahid, Presiden Sidang Majelis Umum PBB, Waqzed Hosaain , Penasehat Direktur Jendral Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di Nusa Dua Bali, kesempatan itu digunakan Menlu Retno Marsudi untuk membahas dampak perang di Ukraina terhadap dunia.

Di sela-sela rangkaian kegiatan Sesi ke-7 Global Platform on Disaster Risk Reduction (GPDRR) tersebut, Retno menjelaskan perang di Ukraina itu bisa menjadi ancaman krisis pangan dan energi, terutama di negara-negara belum berkembang.Dengan situasi seperti ini, Menlu Retno mengungkapkan kekhawatiran tentang dampak perang di negara tersebut.

“Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) akan semakin jauh dari target, akibat perang di Ukraina dan hingga saat ini belum ada tanda kapan bakal berakhir.Indonesia sangat konsisten agar setiap negara menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara lain.”ungkap Retno.

Mobile_AP_Rectangle 2

Selain itu, Menlu Retno mengutarakan, kekhawatiran mengenai belum terciptanya lingkungan yang memungkinkan bagi penyelesaian perang secara damai melalui negosiasi.Oleh karena itu, kata Retno, menjadi tanggung jawab semua pihak untuk berkontribusi agar lingkungan yang memungkinkan tersebut dapat segera tercipta.

Sementara itu, Presiden Majelis Umum PBB Abdulla Shahid menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Indonesia di G20, terutama di tengah tantangan yang sangat besar, dan dia menilai bahwa sampai saat ini Indonesia masih dapat membuat rangkaian kegiatan G20 berjalan dengan baik.(*)

Editor:Winardyasto
Foto: ANTARA
Sumber Berita: ANTARA

- Advertisement -

BALI, RADARJEMBER.ID- Saat bertemu Amina J. Mohammed, Deputo Sekretaris PBB, Abdulla Shahid, Presiden Sidang Majelis Umum PBB, Waqzed Hosaain , Penasehat Direktur Jendral Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di Nusa Dua Bali, kesempatan itu digunakan Menlu Retno Marsudi untuk membahas dampak perang di Ukraina terhadap dunia.

Di sela-sela rangkaian kegiatan Sesi ke-7 Global Platform on Disaster Risk Reduction (GPDRR) tersebut, Retno menjelaskan perang di Ukraina itu bisa menjadi ancaman krisis pangan dan energi, terutama di negara-negara belum berkembang.Dengan situasi seperti ini, Menlu Retno mengungkapkan kekhawatiran tentang dampak perang di negara tersebut.

“Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) akan semakin jauh dari target, akibat perang di Ukraina dan hingga saat ini belum ada tanda kapan bakal berakhir.Indonesia sangat konsisten agar setiap negara menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara lain.”ungkap Retno.

Selain itu, Menlu Retno mengutarakan, kekhawatiran mengenai belum terciptanya lingkungan yang memungkinkan bagi penyelesaian perang secara damai melalui negosiasi.Oleh karena itu, kata Retno, menjadi tanggung jawab semua pihak untuk berkontribusi agar lingkungan yang memungkinkan tersebut dapat segera tercipta.

Sementara itu, Presiden Majelis Umum PBB Abdulla Shahid menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Indonesia di G20, terutama di tengah tantangan yang sangat besar, dan dia menilai bahwa sampai saat ini Indonesia masih dapat membuat rangkaian kegiatan G20 berjalan dengan baik.(*)

Editor:Winardyasto
Foto: ANTARA
Sumber Berita: ANTARA

BALI, RADARJEMBER.ID- Saat bertemu Amina J. Mohammed, Deputo Sekretaris PBB, Abdulla Shahid, Presiden Sidang Majelis Umum PBB, Waqzed Hosaain , Penasehat Direktur Jendral Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di Nusa Dua Bali, kesempatan itu digunakan Menlu Retno Marsudi untuk membahas dampak perang di Ukraina terhadap dunia.

Di sela-sela rangkaian kegiatan Sesi ke-7 Global Platform on Disaster Risk Reduction (GPDRR) tersebut, Retno menjelaskan perang di Ukraina itu bisa menjadi ancaman krisis pangan dan energi, terutama di negara-negara belum berkembang.Dengan situasi seperti ini, Menlu Retno mengungkapkan kekhawatiran tentang dampak perang di negara tersebut.

“Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) akan semakin jauh dari target, akibat perang di Ukraina dan hingga saat ini belum ada tanda kapan bakal berakhir.Indonesia sangat konsisten agar setiap negara menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara lain.”ungkap Retno.

Selain itu, Menlu Retno mengutarakan, kekhawatiran mengenai belum terciptanya lingkungan yang memungkinkan bagi penyelesaian perang secara damai melalui negosiasi.Oleh karena itu, kata Retno, menjadi tanggung jawab semua pihak untuk berkontribusi agar lingkungan yang memungkinkan tersebut dapat segera tercipta.

Sementara itu, Presiden Majelis Umum PBB Abdulla Shahid menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Indonesia di G20, terutama di tengah tantangan yang sangat besar, dan dia menilai bahwa sampai saat ini Indonesia masih dapat membuat rangkaian kegiatan G20 berjalan dengan baik.(*)

Editor:Winardyasto
Foto: ANTARA
Sumber Berita: ANTARA

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca