22.4 C
Jember
Wednesday, 31 May 2023

Menkominfo: UMKM Dapat Manfaatkan Platform Digital untuk Berkembang

Mobile_AP_Rectangle 1

JAKARTA, RADARJEMBER.ID – Perkembangan platform digital di era saat ini, diharapkan mampu mendukung perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah melalui pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Hal ini disampaikan pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Swiss, dikutip dari siaran pers.

“Pemerintah (memberikan fasilitasi) untuk platform digital yang mendukung UMKM Indonesia. Bahkan, dengan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, perusahaan teknologi global maupun platform digital yang ada di Indonesia bisa melakukan bisnis yang baik,” kata Menteri Kominfo Johnny G. Plate.

UMKM dapat memanfaatkan infrastruktur digital untuk mengembangkan bisnis mereka. Pemerintah sedang gencar membangun infrastruktur TIK di seluruh Indonesia antara lain berupa jaringan tulang punggung serat optik, jaringan middle-mile seperti microwave link, fiber link dan menara base transceiver station (BTS).

Mobile_AP_Rectangle 2

Selain itu, Indonesia sedang menyiapkan satelit multifungsi (high throughput satellite) berkapasitas total 300GBps. Satelit ini dijadwalkan meluncur tahun depan untuk mendukung kebutuhan jaringan internet Indonesia.

Program pembangunan infrastruktur digital dilakukan secara bertahap karena ketersediaan dana dan kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau. “Dengan transportasi dan sarana logistik yang sangat terbatas di wilayah kepulauan, kita harapkan pembangunan infrastruktur berjalan dengan baik. Pemerintah membangun infrastruktur TIK di seluruh negeri untuk menutup kesenjangan digital,” katanya.

Keberadaan infrastruktur TIK di Indonesia diharapkan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi digital. Oleh karena itu, pemerintah mendorong platform digital dan UMKM untuk ikut serta dalam pengembangan ekonomi digital.

“Kami mengundang UMKM Indonesia untuk bergabung dan mengambil ekonomi digital ini. Saya mendukung platform digital untuk memastikan bahwa Indonesia juga mengambil bagian besar dalam ekonomi digital negara-negara Asia Tenggara. Sebagai imbalannya, tentu mengharapkan membayar pajak yang baik pula untuk Indonesia,” katanya.

Pada 2021, valuasi ekonomi digital Indonesia mencapai 17 miliar dolar Amerika Serikat, menjadikan Indonesia memiliki porsi 40 persen dari ekonomi digital di Asia Tenggara. Nilai ekonomi digital Tanah Air diproyeksikan masih terus berkembang, mencapai 146 miliar dolar AS pada 2025.
Bahkan pada 2030, ekonomi digital diperkirakan menjadi 315 miliar dolar AS. Proyeksi itu bisa terwujud jika platform digital dan UMKM terlibat dalam pengembangan ekonomi digital. “Pastikan untuk mendukung produk UMKM Indonesia dan melakukan substitusi impor,” ucapnya.

Dukungan lain yang diberikan pemerintah untuk UMKM saat ini dengan menggunakan produk lokal, melibatkan UMKM, dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan kementerian, lembaga pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Menurut Johnny ini adalah bentuk dukungan untuk UMKM, yang menyumbang 60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional. Menteri Kominfo berada di Davos, Swiss untuk menghadiri World Economic Forum. (*)

 

Foto : kominfo.go.id

Sumber Berita : Antara

- Advertisement -

JAKARTA, RADARJEMBER.ID – Perkembangan platform digital di era saat ini, diharapkan mampu mendukung perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah melalui pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Hal ini disampaikan pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Swiss, dikutip dari siaran pers.

“Pemerintah (memberikan fasilitasi) untuk platform digital yang mendukung UMKM Indonesia. Bahkan, dengan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, perusahaan teknologi global maupun platform digital yang ada di Indonesia bisa melakukan bisnis yang baik,” kata Menteri Kominfo Johnny G. Plate.

UMKM dapat memanfaatkan infrastruktur digital untuk mengembangkan bisnis mereka. Pemerintah sedang gencar membangun infrastruktur TIK di seluruh Indonesia antara lain berupa jaringan tulang punggung serat optik, jaringan middle-mile seperti microwave link, fiber link dan menara base transceiver station (BTS).

Selain itu, Indonesia sedang menyiapkan satelit multifungsi (high throughput satellite) berkapasitas total 300GBps. Satelit ini dijadwalkan meluncur tahun depan untuk mendukung kebutuhan jaringan internet Indonesia.

Program pembangunan infrastruktur digital dilakukan secara bertahap karena ketersediaan dana dan kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau. “Dengan transportasi dan sarana logistik yang sangat terbatas di wilayah kepulauan, kita harapkan pembangunan infrastruktur berjalan dengan baik. Pemerintah membangun infrastruktur TIK di seluruh negeri untuk menutup kesenjangan digital,” katanya.

Keberadaan infrastruktur TIK di Indonesia diharapkan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi digital. Oleh karena itu, pemerintah mendorong platform digital dan UMKM untuk ikut serta dalam pengembangan ekonomi digital.

“Kami mengundang UMKM Indonesia untuk bergabung dan mengambil ekonomi digital ini. Saya mendukung platform digital untuk memastikan bahwa Indonesia juga mengambil bagian besar dalam ekonomi digital negara-negara Asia Tenggara. Sebagai imbalannya, tentu mengharapkan membayar pajak yang baik pula untuk Indonesia,” katanya.

Pada 2021, valuasi ekonomi digital Indonesia mencapai 17 miliar dolar Amerika Serikat, menjadikan Indonesia memiliki porsi 40 persen dari ekonomi digital di Asia Tenggara. Nilai ekonomi digital Tanah Air diproyeksikan masih terus berkembang, mencapai 146 miliar dolar AS pada 2025.
Bahkan pada 2030, ekonomi digital diperkirakan menjadi 315 miliar dolar AS. Proyeksi itu bisa terwujud jika platform digital dan UMKM terlibat dalam pengembangan ekonomi digital. “Pastikan untuk mendukung produk UMKM Indonesia dan melakukan substitusi impor,” ucapnya.

Dukungan lain yang diberikan pemerintah untuk UMKM saat ini dengan menggunakan produk lokal, melibatkan UMKM, dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan kementerian, lembaga pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Menurut Johnny ini adalah bentuk dukungan untuk UMKM, yang menyumbang 60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional. Menteri Kominfo berada di Davos, Swiss untuk menghadiri World Economic Forum. (*)

 

Foto : kominfo.go.id

Sumber Berita : Antara

JAKARTA, RADARJEMBER.ID – Perkembangan platform digital di era saat ini, diharapkan mampu mendukung perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah melalui pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Hal ini disampaikan pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Swiss, dikutip dari siaran pers.

“Pemerintah (memberikan fasilitasi) untuk platform digital yang mendukung UMKM Indonesia. Bahkan, dengan pembangunan infrastruktur telekomunikasi, perusahaan teknologi global maupun platform digital yang ada di Indonesia bisa melakukan bisnis yang baik,” kata Menteri Kominfo Johnny G. Plate.

UMKM dapat memanfaatkan infrastruktur digital untuk mengembangkan bisnis mereka. Pemerintah sedang gencar membangun infrastruktur TIK di seluruh Indonesia antara lain berupa jaringan tulang punggung serat optik, jaringan middle-mile seperti microwave link, fiber link dan menara base transceiver station (BTS).

Selain itu, Indonesia sedang menyiapkan satelit multifungsi (high throughput satellite) berkapasitas total 300GBps. Satelit ini dijadwalkan meluncur tahun depan untuk mendukung kebutuhan jaringan internet Indonesia.

Program pembangunan infrastruktur digital dilakukan secara bertahap karena ketersediaan dana dan kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau. “Dengan transportasi dan sarana logistik yang sangat terbatas di wilayah kepulauan, kita harapkan pembangunan infrastruktur berjalan dengan baik. Pemerintah membangun infrastruktur TIK di seluruh negeri untuk menutup kesenjangan digital,” katanya.

Keberadaan infrastruktur TIK di Indonesia diharapkan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi digital. Oleh karena itu, pemerintah mendorong platform digital dan UMKM untuk ikut serta dalam pengembangan ekonomi digital.

“Kami mengundang UMKM Indonesia untuk bergabung dan mengambil ekonomi digital ini. Saya mendukung platform digital untuk memastikan bahwa Indonesia juga mengambil bagian besar dalam ekonomi digital negara-negara Asia Tenggara. Sebagai imbalannya, tentu mengharapkan membayar pajak yang baik pula untuk Indonesia,” katanya.

Pada 2021, valuasi ekonomi digital Indonesia mencapai 17 miliar dolar Amerika Serikat, menjadikan Indonesia memiliki porsi 40 persen dari ekonomi digital di Asia Tenggara. Nilai ekonomi digital Tanah Air diproyeksikan masih terus berkembang, mencapai 146 miliar dolar AS pada 2025.
Bahkan pada 2030, ekonomi digital diperkirakan menjadi 315 miliar dolar AS. Proyeksi itu bisa terwujud jika platform digital dan UMKM terlibat dalam pengembangan ekonomi digital. “Pastikan untuk mendukung produk UMKM Indonesia dan melakukan substitusi impor,” ucapnya.

Dukungan lain yang diberikan pemerintah untuk UMKM saat ini dengan menggunakan produk lokal, melibatkan UMKM, dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan kementerian, lembaga pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Menurut Johnny ini adalah bentuk dukungan untuk UMKM, yang menyumbang 60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional. Menteri Kominfo berada di Davos, Swiss untuk menghadiri World Economic Forum. (*)

 

Foto : kominfo.go.id

Sumber Berita : Antara

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca