23.5 C
Jember
Saturday, 25 March 2023

Jasa Penukaran Uang Ambil Untung Sepuluh Persen

Mobile_AP_Rectangle 1

MADIUN, RADARJEMBER.ID- Lebaran diambang pintu dan sering hal itu jasa penukaran uang bermunculan di Kabupaten Madiun. Itu seperti terlihat di depan Taman Kota Caruban Asti (TKCA) Caruban. Mereka itu  jasa musiman dan  hampir semua berasal dari luar daerah seperti Solo dan Medan. 

‘’Pekerjaan sehari-hari ibu rumah tangga dan hampir lebaran berada di Caruban membuka jasa penukaran uang, karena di hari lebaran uang itu untuk dibagikan orang kepada sanak-saudara,’’  kata Hotmauli Boru Saragi, salah seorang penjual jasa penukaran uang baru.

Hotma sapaan akrab Hotmauli Boru Saragi menyediakan uang baru dengan pecahan bervariasi. Mulai Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10 ribu, hingga Rp 20 ribu. Setiap transaksi senilai Rp 100 ribu dia mengambil untung 10 persen alias Rp 10 ribu. Buka lapak mulai jam 08.00 WIB, sampai sepi tidak ada lagi orang terlihat datang.

Mobile_AP_Rectangle 2

Putra Sinaga, penyedia jasa penukaran uang lainnya, mengaku bahwa keuntungan dari jasa yang ditawarkan itu terbilang lumayan. Setidaknya bisa untuk menambah uang belanja keluarga di kampung untuk keperluan lebaran, hal itu ia lakukan tiap tahun di pinggir jalan padat lalu-lintas agar terlihat orang 

Penyedia jasa penukaran uang baru juga terlihat di sepanjang Jalan Raya Ponorogo-Madiun. Setidaknya ada dua lapak penukaran uang di ruas jalan itu. Seorang penyedia jasa penukaran uang itu berasal dari Kota Solo dan sudah satu minggu buka di tempat tersebut meski harus rela kepanasan, serta kerapkali mendapat tamparan debu jalanan dan hal itu sudah terbiasa.(*)

 

Penulis: Winardyasto

Foto: M.R Akromu Niam/ Radar Caruban

Sumber Berita: Radar Madiun

 

- Advertisement -

MADIUN, RADARJEMBER.ID- Lebaran diambang pintu dan sering hal itu jasa penukaran uang bermunculan di Kabupaten Madiun. Itu seperti terlihat di depan Taman Kota Caruban Asti (TKCA) Caruban. Mereka itu  jasa musiman dan  hampir semua berasal dari luar daerah seperti Solo dan Medan. 

‘’Pekerjaan sehari-hari ibu rumah tangga dan hampir lebaran berada di Caruban membuka jasa penukaran uang, karena di hari lebaran uang itu untuk dibagikan orang kepada sanak-saudara,’’  kata Hotmauli Boru Saragi, salah seorang penjual jasa penukaran uang baru.

Hotma sapaan akrab Hotmauli Boru Saragi menyediakan uang baru dengan pecahan bervariasi. Mulai Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10 ribu, hingga Rp 20 ribu. Setiap transaksi senilai Rp 100 ribu dia mengambil untung 10 persen alias Rp 10 ribu. Buka lapak mulai jam 08.00 WIB, sampai sepi tidak ada lagi orang terlihat datang.

Putra Sinaga, penyedia jasa penukaran uang lainnya, mengaku bahwa keuntungan dari jasa yang ditawarkan itu terbilang lumayan. Setidaknya bisa untuk menambah uang belanja keluarga di kampung untuk keperluan lebaran, hal itu ia lakukan tiap tahun di pinggir jalan padat lalu-lintas agar terlihat orang 

Penyedia jasa penukaran uang baru juga terlihat di sepanjang Jalan Raya Ponorogo-Madiun. Setidaknya ada dua lapak penukaran uang di ruas jalan itu. Seorang penyedia jasa penukaran uang itu berasal dari Kota Solo dan sudah satu minggu buka di tempat tersebut meski harus rela kepanasan, serta kerapkali mendapat tamparan debu jalanan dan hal itu sudah terbiasa.(*)

 

Penulis: Winardyasto

Foto: M.R Akromu Niam/ Radar Caruban

Sumber Berita: Radar Madiun

 

MADIUN, RADARJEMBER.ID- Lebaran diambang pintu dan sering hal itu jasa penukaran uang bermunculan di Kabupaten Madiun. Itu seperti terlihat di depan Taman Kota Caruban Asti (TKCA) Caruban. Mereka itu  jasa musiman dan  hampir semua berasal dari luar daerah seperti Solo dan Medan. 

‘’Pekerjaan sehari-hari ibu rumah tangga dan hampir lebaran berada di Caruban membuka jasa penukaran uang, karena di hari lebaran uang itu untuk dibagikan orang kepada sanak-saudara,’’  kata Hotmauli Boru Saragi, salah seorang penjual jasa penukaran uang baru.

Hotma sapaan akrab Hotmauli Boru Saragi menyediakan uang baru dengan pecahan bervariasi. Mulai Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10 ribu, hingga Rp 20 ribu. Setiap transaksi senilai Rp 100 ribu dia mengambil untung 10 persen alias Rp 10 ribu. Buka lapak mulai jam 08.00 WIB, sampai sepi tidak ada lagi orang terlihat datang.

Putra Sinaga, penyedia jasa penukaran uang lainnya, mengaku bahwa keuntungan dari jasa yang ditawarkan itu terbilang lumayan. Setidaknya bisa untuk menambah uang belanja keluarga di kampung untuk keperluan lebaran, hal itu ia lakukan tiap tahun di pinggir jalan padat lalu-lintas agar terlihat orang 

Penyedia jasa penukaran uang baru juga terlihat di sepanjang Jalan Raya Ponorogo-Madiun. Setidaknya ada dua lapak penukaran uang di ruas jalan itu. Seorang penyedia jasa penukaran uang itu berasal dari Kota Solo dan sudah satu minggu buka di tempat tersebut meski harus rela kepanasan, serta kerapkali mendapat tamparan debu jalanan dan hal itu sudah terbiasa.(*)

 

Penulis: Winardyasto

Foto: M.R Akromu Niam/ Radar Caruban

Sumber Berita: Radar Madiun

 

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca