Mobile_AP_Rectangle 1
MADIUN, RADARJEMBER.ID- Lebaran diambang pintu dan sering hal itu jasa penukaran uang bermunculan di Kabupaten Madiun. Itu seperti terlihat di depan Taman Kota Caruban Asti (TKCA) Caruban. Mereka itu jasa musiman dan hampir semua berasal dari luar daerah seperti Solo dan Medan.
‘’Pekerjaan sehari-hari ibu rumah tangga dan hampir lebaran berada di Caruban membuka jasa penukaran uang, karena di hari lebaran uang itu untuk dibagikan orang kepada sanak-saudara,’’ kata Hotmauli Boru Saragi, salah seorang penjual jasa penukaran uang baru.
Hotma sapaan akrab Hotmauli Boru Saragi menyediakan uang baru dengan pecahan bervariasi. Mulai Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10 ribu, hingga Rp 20 ribu. Setiap transaksi senilai Rp 100 ribu dia mengambil untung 10 persen alias Rp 10 ribu. Buka lapak mulai jam 08.00 WIB, sampai sepi tidak ada lagi orang terlihat datang.
Mobile_AP_Rectangle 2
Putra Sinaga, penyedia jasa penukaran uang lainnya, mengaku bahwa keuntungan dari jasa yang ditawarkan itu terbilang lumayan. Setidaknya bisa untuk menambah uang belanja keluarga di kampung untuk keperluan lebaran, hal itu ia lakukan tiap tahun di pinggir jalan padat lalu-lintas agar terlihat orang
Penyedia jasa penukaran uang baru juga terlihat di sepanjang Jalan Raya Ponorogo-Madiun. Setidaknya ada dua lapak penukaran uang di ruas jalan itu. Seorang penyedia jasa penukaran uang itu berasal dari Kota Solo dan sudah satu minggu buka di tempat tersebut meski harus rela kepanasan, serta kerapkali mendapat tamparan debu jalanan dan hal itu sudah terbiasa.(*)
Penulis: Winardyasto
Foto: M.R Akromu Niam/ Radar Caruban
Sumber Berita: Radar Madiun
- Advertisement -
MADIUN, RADARJEMBER.ID- Lebaran diambang pintu dan sering hal itu jasa penukaran uang bermunculan di Kabupaten Madiun. Itu seperti terlihat di depan Taman Kota Caruban Asti (TKCA) Caruban. Mereka itu jasa musiman dan hampir semua berasal dari luar daerah seperti Solo dan Medan.
‘’Pekerjaan sehari-hari ibu rumah tangga dan hampir lebaran berada di Caruban membuka jasa penukaran uang, karena di hari lebaran uang itu untuk dibagikan orang kepada sanak-saudara,’’ kata Hotmauli Boru Saragi, salah seorang penjual jasa penukaran uang baru.
Hotma sapaan akrab Hotmauli Boru Saragi menyediakan uang baru dengan pecahan bervariasi. Mulai Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10 ribu, hingga Rp 20 ribu. Setiap transaksi senilai Rp 100 ribu dia mengambil untung 10 persen alias Rp 10 ribu. Buka lapak mulai jam 08.00 WIB, sampai sepi tidak ada lagi orang terlihat datang.
Putra Sinaga, penyedia jasa penukaran uang lainnya, mengaku bahwa keuntungan dari jasa yang ditawarkan itu terbilang lumayan. Setidaknya bisa untuk menambah uang belanja keluarga di kampung untuk keperluan lebaran, hal itu ia lakukan tiap tahun di pinggir jalan padat lalu-lintas agar terlihat orang
Penyedia jasa penukaran uang baru juga terlihat di sepanjang Jalan Raya Ponorogo-Madiun. Setidaknya ada dua lapak penukaran uang di ruas jalan itu. Seorang penyedia jasa penukaran uang itu berasal dari Kota Solo dan sudah satu minggu buka di tempat tersebut meski harus rela kepanasan, serta kerapkali mendapat tamparan debu jalanan dan hal itu sudah terbiasa.(*)
Penulis: Winardyasto
Foto: M.R Akromu Niam/ Radar Caruban
Sumber Berita: Radar Madiun
MADIUN, RADARJEMBER.ID- Lebaran diambang pintu dan sering hal itu jasa penukaran uang bermunculan di Kabupaten Madiun. Itu seperti terlihat di depan Taman Kota Caruban Asti (TKCA) Caruban. Mereka itu jasa musiman dan hampir semua berasal dari luar daerah seperti Solo dan Medan.
‘’Pekerjaan sehari-hari ibu rumah tangga dan hampir lebaran berada di Caruban membuka jasa penukaran uang, karena di hari lebaran uang itu untuk dibagikan orang kepada sanak-saudara,’’ kata Hotmauli Boru Saragi, salah seorang penjual jasa penukaran uang baru.
Hotma sapaan akrab Hotmauli Boru Saragi menyediakan uang baru dengan pecahan bervariasi. Mulai Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10 ribu, hingga Rp 20 ribu. Setiap transaksi senilai Rp 100 ribu dia mengambil untung 10 persen alias Rp 10 ribu. Buka lapak mulai jam 08.00 WIB, sampai sepi tidak ada lagi orang terlihat datang.
Putra Sinaga, penyedia jasa penukaran uang lainnya, mengaku bahwa keuntungan dari jasa yang ditawarkan itu terbilang lumayan. Setidaknya bisa untuk menambah uang belanja keluarga di kampung untuk keperluan lebaran, hal itu ia lakukan tiap tahun di pinggir jalan padat lalu-lintas agar terlihat orang
Penyedia jasa penukaran uang baru juga terlihat di sepanjang Jalan Raya Ponorogo-Madiun. Setidaknya ada dua lapak penukaran uang di ruas jalan itu. Seorang penyedia jasa penukaran uang itu berasal dari Kota Solo dan sudah satu minggu buka di tempat tersebut meski harus rela kepanasan, serta kerapkali mendapat tamparan debu jalanan dan hal itu sudah terbiasa.(*)
Penulis: Winardyasto
Foto: M.R Akromu Niam/ Radar Caruban
Sumber Berita: Radar Madiun