22.8 C
Jember
Tuesday, 21 March 2023

Perbandingan Rasio Minat Baca di Indonesia Belum Imbang

Mobile_AP_Rectangle 1

JAKARTA, RADARJEMBER.ID – Persoalan kebiasaan membaca masih dihadapi oleh bangsa Indonesia dan sampai saat ini belum terselesaikan, UNESCO memiliki acuan tersendiri setiap satu orang berhak tiga buku baru dalam kurun waktu setahun, namun di Indonesia satu judul buku ditunggu oleh 90 orang. Itu berarti, perbandingan rasio antara jumlah penduduk Indonesia dan koleksi buku di perpustakaan umum berkisar 0,09 persen.

“Kebiasaan membaca di Indonesia tidak rendah tapi masalahnya cuma satu, di Indonesia satu judul buku ditunggu banyak orang. Bahkan nenek moyang bangsa Indonesia ini adalah orang-orang pencipta dan berbudaya, di kala itu bansa ini telah memiliki 100 aksara dan itu tertinggi di dunia”kata Muhammad Syarif Bando, Kepala Perpustakaan Nasional.

Syarif menambahkan pula, ketika orang luar negeri mengadakan survei, Indonesia selalu mendapatkan penghakiman dari dunia seolah minat baca masyarakat Indonesia rendah dan itu telah berlangsung berpuluh-puluh tahun.

Mobile_AP_Rectangle 2

Untuk itu Perpusnas bersama jaringan perpustakaan umum daerah terus mengatasi persoalan itu, termasuk meningkatkan jumlah rasio buku dengan jumlah penduduk melalui kerjasama digital dengan sejumlah penerbit. Sehingga lebih mudah diakses masyarakat, tanpa mereka harus memegang buku.(*)

 

Penulis :Winardyasto
Foto: Dery Ridwansah/JawaPos.com
Sumber Berita:JawaPos.com

- Advertisement -

JAKARTA, RADARJEMBER.ID – Persoalan kebiasaan membaca masih dihadapi oleh bangsa Indonesia dan sampai saat ini belum terselesaikan, UNESCO memiliki acuan tersendiri setiap satu orang berhak tiga buku baru dalam kurun waktu setahun, namun di Indonesia satu judul buku ditunggu oleh 90 orang. Itu berarti, perbandingan rasio antara jumlah penduduk Indonesia dan koleksi buku di perpustakaan umum berkisar 0,09 persen.

“Kebiasaan membaca di Indonesia tidak rendah tapi masalahnya cuma satu, di Indonesia satu judul buku ditunggu banyak orang. Bahkan nenek moyang bangsa Indonesia ini adalah orang-orang pencipta dan berbudaya, di kala itu bansa ini telah memiliki 100 aksara dan itu tertinggi di dunia”kata Muhammad Syarif Bando, Kepala Perpustakaan Nasional.

Syarif menambahkan pula, ketika orang luar negeri mengadakan survei, Indonesia selalu mendapatkan penghakiman dari dunia seolah minat baca masyarakat Indonesia rendah dan itu telah berlangsung berpuluh-puluh tahun.

Untuk itu Perpusnas bersama jaringan perpustakaan umum daerah terus mengatasi persoalan itu, termasuk meningkatkan jumlah rasio buku dengan jumlah penduduk melalui kerjasama digital dengan sejumlah penerbit. Sehingga lebih mudah diakses masyarakat, tanpa mereka harus memegang buku.(*)

 

Penulis :Winardyasto
Foto: Dery Ridwansah/JawaPos.com
Sumber Berita:JawaPos.com

JAKARTA, RADARJEMBER.ID – Persoalan kebiasaan membaca masih dihadapi oleh bangsa Indonesia dan sampai saat ini belum terselesaikan, UNESCO memiliki acuan tersendiri setiap satu orang berhak tiga buku baru dalam kurun waktu setahun, namun di Indonesia satu judul buku ditunggu oleh 90 orang. Itu berarti, perbandingan rasio antara jumlah penduduk Indonesia dan koleksi buku di perpustakaan umum berkisar 0,09 persen.

“Kebiasaan membaca di Indonesia tidak rendah tapi masalahnya cuma satu, di Indonesia satu judul buku ditunggu banyak orang. Bahkan nenek moyang bangsa Indonesia ini adalah orang-orang pencipta dan berbudaya, di kala itu bansa ini telah memiliki 100 aksara dan itu tertinggi di dunia”kata Muhammad Syarif Bando, Kepala Perpustakaan Nasional.

Syarif menambahkan pula, ketika orang luar negeri mengadakan survei, Indonesia selalu mendapatkan penghakiman dari dunia seolah minat baca masyarakat Indonesia rendah dan itu telah berlangsung berpuluh-puluh tahun.

Untuk itu Perpusnas bersama jaringan perpustakaan umum daerah terus mengatasi persoalan itu, termasuk meningkatkan jumlah rasio buku dengan jumlah penduduk melalui kerjasama digital dengan sejumlah penerbit. Sehingga lebih mudah diakses masyarakat, tanpa mereka harus memegang buku.(*)

 

Penulis :Winardyasto
Foto: Dery Ridwansah/JawaPos.com
Sumber Berita:JawaPos.com

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca