25.9 C
Jember
Friday, 9 June 2023

Sebut Seleksi Guru PPPK Masih Amburadul

Mobile_AP_Rectangle 1

“Peringatan Hari Guru Nasional harus dijadikan momentum  tepat bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengevaluasi semua kebijakannya mengenai guru,” terang Satriawan. P2G menilai saat ini, kesejahteraan guru khususnya honorer masih jauh panggang dari api.

Padahal negara berutang besar kepada guru honorer, berjumlah lebih dari 1 juta orang itu. “Mereka masih digaji jauh di bawah UMP/UMK daerah. Rata-rata Rp500 ribu hingga 1juta per bulan.” imbuh Satriawan.

Padahal berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 14 mengatakan guru berhak memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan.Indonesia tengah mengalami darurat kekurangan guru ASN di sekolah negeri.

Mobile_AP_Rectangle 2

“Sampai 2024 Indonesia membutuhkan 1,3 juta guru ASN di sekolah negeri. Pada 2021 saja kita membutuhkan 1.002.616 guru ASN PPPK secara nasional. Tapi sial, cuma 293.860 guru lulus dan dapat formasi dari Pemda.”tutur Satriawan.

Lebih mengenaskan, sebanyak 193.954 guru lulus tes PPPK, namun tak kunjung mendapatkan formasi hingga November 2022 ini. Satriwan melanjutkan, janji Mendikbudristek dan Menpan RB akan mengangkat 1 juta guru ASN PPPK, tinggal janji saja. (*)

Editor:Winardsyasto HariKirono

Foto:Satria Cahyono/Jawa Pos Radar Tulungagung

Sumber Berita:jawapos.com

- Advertisement -

“Peringatan Hari Guru Nasional harus dijadikan momentum  tepat bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengevaluasi semua kebijakannya mengenai guru,” terang Satriawan. P2G menilai saat ini, kesejahteraan guru khususnya honorer masih jauh panggang dari api.

Padahal negara berutang besar kepada guru honorer, berjumlah lebih dari 1 juta orang itu. “Mereka masih digaji jauh di bawah UMP/UMK daerah. Rata-rata Rp500 ribu hingga 1juta per bulan.” imbuh Satriawan.

Padahal berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 14 mengatakan guru berhak memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan.Indonesia tengah mengalami darurat kekurangan guru ASN di sekolah negeri.

“Sampai 2024 Indonesia membutuhkan 1,3 juta guru ASN di sekolah negeri. Pada 2021 saja kita membutuhkan 1.002.616 guru ASN PPPK secara nasional. Tapi sial, cuma 293.860 guru lulus dan dapat formasi dari Pemda.”tutur Satriawan.

Lebih mengenaskan, sebanyak 193.954 guru lulus tes PPPK, namun tak kunjung mendapatkan formasi hingga November 2022 ini. Satriwan melanjutkan, janji Mendikbudristek dan Menpan RB akan mengangkat 1 juta guru ASN PPPK, tinggal janji saja. (*)

Editor:Winardsyasto HariKirono

Foto:Satria Cahyono/Jawa Pos Radar Tulungagung

Sumber Berita:jawapos.com

“Peringatan Hari Guru Nasional harus dijadikan momentum  tepat bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengevaluasi semua kebijakannya mengenai guru,” terang Satriawan. P2G menilai saat ini, kesejahteraan guru khususnya honorer masih jauh panggang dari api.

Padahal negara berutang besar kepada guru honorer, berjumlah lebih dari 1 juta orang itu. “Mereka masih digaji jauh di bawah UMP/UMK daerah. Rata-rata Rp500 ribu hingga 1juta per bulan.” imbuh Satriawan.

Padahal berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 14 mengatakan guru berhak memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan.Indonesia tengah mengalami darurat kekurangan guru ASN di sekolah negeri.

“Sampai 2024 Indonesia membutuhkan 1,3 juta guru ASN di sekolah negeri. Pada 2021 saja kita membutuhkan 1.002.616 guru ASN PPPK secara nasional. Tapi sial, cuma 293.860 guru lulus dan dapat formasi dari Pemda.”tutur Satriawan.

Lebih mengenaskan, sebanyak 193.954 guru lulus tes PPPK, namun tak kunjung mendapatkan formasi hingga November 2022 ini. Satriwan melanjutkan, janji Mendikbudristek dan Menpan RB akan mengangkat 1 juta guru ASN PPPK, tinggal janji saja. (*)

Editor:Winardsyasto HariKirono

Foto:Satria Cahyono/Jawa Pos Radar Tulungagung

Sumber Berita:jawapos.com

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca