23.8 C
Jember
Wednesday, 22 March 2023

Joko Widodo Ikhlas Jaga Sungai Meski Gaji Minim  

Mobile_AP_Rectangle 1

SOLO, RADARJEMBER.ID- Sosok Joko Widodo (45) alias Toyib Putra Bengawan sangatlah sederhana. Tapi semangat menjaga kebersihan Sungai Bengawan Solo luar biasa. Walau aji di bawah upah minimum regional (UMR) tidak mengurangi kinerja dia, sebagai penjaga Sungai Bengawan Solo dan menjadi inspirasi bagi Gesang untuk menuangkan sungai itu ke dalam sebuah lagu.

Nama Joko cukup terkenal lantaran aktif mengunggah laporan hasil pantauan dia ke sejumlah media sosial terkait kondisi terkini Sungai Bengawan Solo.Terutama di musim penghujan dimana debit air sungai naik, sehingga warga mengetahui apakah sungai legendaris tersebut bakal meluap atau tidak.

“Informasi di media sosial kan sangat banyak. Ketika pengelola Waduk Gajah Mungkur menginfokan akan membuka sejumlah pintu airnya, warga Solo sudah waswas. Padahal penyebab banjir tidak selalu itu. Yang bahaya itu kalau banyak air kiriman dari Klaten dan Boyolali,” kata Joko.

Mobile_AP_Rectangle 2

Berbekal informasi valid terkait tinggi muka air Sungai Bengawan Solo, Joko berharap menjadi acuan warga, terkhusus lagi bagi mereka penghuni bantaran sungai tinggal dekat dengan sungai agar lebih tenang.Bahkan lelaki tersebut tinggal di bantaran sungai tersebut, mengaku sudah hafal model pergerakan air seperti apa.

Pemilik nama sama seperti orang nomor satu di negeri ini menceritakan, tanggung jawab sebagai petugas pintu air tidak ringan apalagi ketika curah hujan tinggi Namun Joko mengaku menikmati hal itu karena sudah menjadi nazar turut merawat sungai, karena ia merasa kapok terjerumus narkoba dan itu bagian dari masa lalu Joko.(*)

 

Penulis: Winardyasto
Foto:Silvester Kurniawan/ Radar Solo
Sumber Berita: Jawa Pos Radar Solo

- Advertisement -

SOLO, RADARJEMBER.ID- Sosok Joko Widodo (45) alias Toyib Putra Bengawan sangatlah sederhana. Tapi semangat menjaga kebersihan Sungai Bengawan Solo luar biasa. Walau aji di bawah upah minimum regional (UMR) tidak mengurangi kinerja dia, sebagai penjaga Sungai Bengawan Solo dan menjadi inspirasi bagi Gesang untuk menuangkan sungai itu ke dalam sebuah lagu.

Nama Joko cukup terkenal lantaran aktif mengunggah laporan hasil pantauan dia ke sejumlah media sosial terkait kondisi terkini Sungai Bengawan Solo.Terutama di musim penghujan dimana debit air sungai naik, sehingga warga mengetahui apakah sungai legendaris tersebut bakal meluap atau tidak.

“Informasi di media sosial kan sangat banyak. Ketika pengelola Waduk Gajah Mungkur menginfokan akan membuka sejumlah pintu airnya, warga Solo sudah waswas. Padahal penyebab banjir tidak selalu itu. Yang bahaya itu kalau banyak air kiriman dari Klaten dan Boyolali,” kata Joko.

Berbekal informasi valid terkait tinggi muka air Sungai Bengawan Solo, Joko berharap menjadi acuan warga, terkhusus lagi bagi mereka penghuni bantaran sungai tinggal dekat dengan sungai agar lebih tenang.Bahkan lelaki tersebut tinggal di bantaran sungai tersebut, mengaku sudah hafal model pergerakan air seperti apa.

Pemilik nama sama seperti orang nomor satu di negeri ini menceritakan, tanggung jawab sebagai petugas pintu air tidak ringan apalagi ketika curah hujan tinggi Namun Joko mengaku menikmati hal itu karena sudah menjadi nazar turut merawat sungai, karena ia merasa kapok terjerumus narkoba dan itu bagian dari masa lalu Joko.(*)

 

Penulis: Winardyasto
Foto:Silvester Kurniawan/ Radar Solo
Sumber Berita: Jawa Pos Radar Solo

SOLO, RADARJEMBER.ID- Sosok Joko Widodo (45) alias Toyib Putra Bengawan sangatlah sederhana. Tapi semangat menjaga kebersihan Sungai Bengawan Solo luar biasa. Walau aji di bawah upah minimum regional (UMR) tidak mengurangi kinerja dia, sebagai penjaga Sungai Bengawan Solo dan menjadi inspirasi bagi Gesang untuk menuangkan sungai itu ke dalam sebuah lagu.

Nama Joko cukup terkenal lantaran aktif mengunggah laporan hasil pantauan dia ke sejumlah media sosial terkait kondisi terkini Sungai Bengawan Solo.Terutama di musim penghujan dimana debit air sungai naik, sehingga warga mengetahui apakah sungai legendaris tersebut bakal meluap atau tidak.

“Informasi di media sosial kan sangat banyak. Ketika pengelola Waduk Gajah Mungkur menginfokan akan membuka sejumlah pintu airnya, warga Solo sudah waswas. Padahal penyebab banjir tidak selalu itu. Yang bahaya itu kalau banyak air kiriman dari Klaten dan Boyolali,” kata Joko.

Berbekal informasi valid terkait tinggi muka air Sungai Bengawan Solo, Joko berharap menjadi acuan warga, terkhusus lagi bagi mereka penghuni bantaran sungai tinggal dekat dengan sungai agar lebih tenang.Bahkan lelaki tersebut tinggal di bantaran sungai tersebut, mengaku sudah hafal model pergerakan air seperti apa.

Pemilik nama sama seperti orang nomor satu di negeri ini menceritakan, tanggung jawab sebagai petugas pintu air tidak ringan apalagi ketika curah hujan tinggi Namun Joko mengaku menikmati hal itu karena sudah menjadi nazar turut merawat sungai, karena ia merasa kapok terjerumus narkoba dan itu bagian dari masa lalu Joko.(*)

 

Penulis: Winardyasto
Foto:Silvester Kurniawan/ Radar Solo
Sumber Berita: Jawa Pos Radar Solo

BERITA TERKINI

Wajib Dibaca