Mobile_AP_Rectangle 1
Jakarta, RADARJEMBER.ID – Kesehatan mental anak dan remaja, dapat dipengaruhi oleh Paparan internet yang tidak dibarengi dengan pengawasan dari orangtua, demikian dikatakan psikolog klinis anak dan remaja Winny Suryania dari Universitas Indonesia.
BACA JUGA :Â Perketat pada Profesi Perangkat dan Guru Kemenag
“Anak menjadi lebih pasif, tidak bersemangat melakukan kegiatan lain, bahkan sampai kecanduan,” kata Winny seperti dikutip dari ANTARA, Senin.
Mobile_AP_Rectangle 2
Aktivitas mengakses konten internet dengan gawai yang bisa dilakukan sembari bersantai seperti berbaring di tempat tidur atau sofa juga mempengaruhi kurangnya aktivitas fisik anak dan remaja.
Waktu yang bisa dipakai untuk berolahraga dan menjaga kesehatan fisik jadi teralih ke gawai dan internet dan pada akhirnya membuat kondisi tubuh jadi tidak fit.
Olahraga bermanfaat dalam melepaskan hormon endorfin yang membuat tubuh serta pikiran menjadi lebih santai serta meningkatkan suasana hati menjadi lebih cerah.
- Advertisement -
Jakarta, RADARJEMBER.ID – Kesehatan mental anak dan remaja, dapat dipengaruhi oleh Paparan internet yang tidak dibarengi dengan pengawasan dari orangtua, demikian dikatakan psikolog klinis anak dan remaja Winny Suryania dari Universitas Indonesia.
BACA JUGA :Â Perketat pada Profesi Perangkat dan Guru Kemenag
“Anak menjadi lebih pasif, tidak bersemangat melakukan kegiatan lain, bahkan sampai kecanduan,” kata Winny seperti dikutip dari ANTARA, Senin.
Aktivitas mengakses konten internet dengan gawai yang bisa dilakukan sembari bersantai seperti berbaring di tempat tidur atau sofa juga mempengaruhi kurangnya aktivitas fisik anak dan remaja.
Waktu yang bisa dipakai untuk berolahraga dan menjaga kesehatan fisik jadi teralih ke gawai dan internet dan pada akhirnya membuat kondisi tubuh jadi tidak fit.
Olahraga bermanfaat dalam melepaskan hormon endorfin yang membuat tubuh serta pikiran menjadi lebih santai serta meningkatkan suasana hati menjadi lebih cerah.
Jakarta, RADARJEMBER.ID – Kesehatan mental anak dan remaja, dapat dipengaruhi oleh Paparan internet yang tidak dibarengi dengan pengawasan dari orangtua, demikian dikatakan psikolog klinis anak dan remaja Winny Suryania dari Universitas Indonesia.
BACA JUGA :Â Perketat pada Profesi Perangkat dan Guru Kemenag
“Anak menjadi lebih pasif, tidak bersemangat melakukan kegiatan lain, bahkan sampai kecanduan,” kata Winny seperti dikutip dari ANTARA, Senin.
Aktivitas mengakses konten internet dengan gawai yang bisa dilakukan sembari bersantai seperti berbaring di tempat tidur atau sofa juga mempengaruhi kurangnya aktivitas fisik anak dan remaja.
Waktu yang bisa dipakai untuk berolahraga dan menjaga kesehatan fisik jadi teralih ke gawai dan internet dan pada akhirnya membuat kondisi tubuh jadi tidak fit.
Olahraga bermanfaat dalam melepaskan hormon endorfin yang membuat tubuh serta pikiran menjadi lebih santai serta meningkatkan suasana hati menjadi lebih cerah.