Mobile_AP_Rectangle 1
TULUNGAGUNG, RADARJEMBER.ID – Warga Tulungagung mendadak heboh, karena di jalan desa perbatasan Tulungagung-Blitar diketemukan sesosok mayat bayi.Setelah polisi bekerja keras menguak kejadian tersebut, diketahui pembuang bayi itu tak lain adalah Riyato, (45),suami Kepala Desa Jaten, Kabupaten Blitar.
BACA JUGA : Satu-satunya Ganda Putra Swiss Open, Bagas/Fikri Fokus pada Pertandingan
”Tersangka kami tahan bersama pasangan selingkuhnya berinisial WY, 30. Keduanya merancang skenario seolah menemukan bayi yang sebenarnya masih anak dari tersangka WY, hasil hubungan gelap mereka,”jelas Iptu M Anshori, Kasi Humas Polres Tulungagung seperti dilansir dari Antara di Tulungagung.
Mobile_AP_Rectangle 2
Dari pemeriksaan, diketahui bahwa keduanya telah menjalin hubungan gelap sejak November 2021. RY ingin mengaburkan jejak asal-usul bayi hasil hubungan gelap dengan WY, mantan pekerja migran di Taiwan asal Desa Pojok, masih tetangga desa. Kasus rekayasa penemuan bayi di tepi jalan Desa Pojok, Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Senin (20/3) sore.
Sontak hal itu menarik perhatian publik. Terlebih khusus di media sosial setempat, karena pelaku pembuangan bayi adalah saksi pelapor itu sendiri. Menurut Anshori, diduga Riyanto ingin merekayasa cerita seolah mengadopsi bayi tak sengaja dia temukan di tepi jalan. ”Dugaan motifnya kurang-lebih seperti itu.”imbuh Anshori.
- Advertisement -
TULUNGAGUNG, RADARJEMBER.ID – Warga Tulungagung mendadak heboh, karena di jalan desa perbatasan Tulungagung-Blitar diketemukan sesosok mayat bayi.Setelah polisi bekerja keras menguak kejadian tersebut, diketahui pembuang bayi itu tak lain adalah Riyato, (45),suami Kepala Desa Jaten, Kabupaten Blitar.
BACA JUGA : Satu-satunya Ganda Putra Swiss Open, Bagas/Fikri Fokus pada Pertandingan
”Tersangka kami tahan bersama pasangan selingkuhnya berinisial WY, 30. Keduanya merancang skenario seolah menemukan bayi yang sebenarnya masih anak dari tersangka WY, hasil hubungan gelap mereka,”jelas Iptu M Anshori, Kasi Humas Polres Tulungagung seperti dilansir dari Antara di Tulungagung.
Dari pemeriksaan, diketahui bahwa keduanya telah menjalin hubungan gelap sejak November 2021. RY ingin mengaburkan jejak asal-usul bayi hasil hubungan gelap dengan WY, mantan pekerja migran di Taiwan asal Desa Pojok, masih tetangga desa. Kasus rekayasa penemuan bayi di tepi jalan Desa Pojok, Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Senin (20/3) sore.
Sontak hal itu menarik perhatian publik. Terlebih khusus di media sosial setempat, karena pelaku pembuangan bayi adalah saksi pelapor itu sendiri. Menurut Anshori, diduga Riyanto ingin merekayasa cerita seolah mengadopsi bayi tak sengaja dia temukan di tepi jalan. ”Dugaan motifnya kurang-lebih seperti itu.”imbuh Anshori.
TULUNGAGUNG, RADARJEMBER.ID – Warga Tulungagung mendadak heboh, karena di jalan desa perbatasan Tulungagung-Blitar diketemukan sesosok mayat bayi.Setelah polisi bekerja keras menguak kejadian tersebut, diketahui pembuang bayi itu tak lain adalah Riyato, (45),suami Kepala Desa Jaten, Kabupaten Blitar.
BACA JUGA : Satu-satunya Ganda Putra Swiss Open, Bagas/Fikri Fokus pada Pertandingan
”Tersangka kami tahan bersama pasangan selingkuhnya berinisial WY, 30. Keduanya merancang skenario seolah menemukan bayi yang sebenarnya masih anak dari tersangka WY, hasil hubungan gelap mereka,”jelas Iptu M Anshori, Kasi Humas Polres Tulungagung seperti dilansir dari Antara di Tulungagung.
Dari pemeriksaan, diketahui bahwa keduanya telah menjalin hubungan gelap sejak November 2021. RY ingin mengaburkan jejak asal-usul bayi hasil hubungan gelap dengan WY, mantan pekerja migran di Taiwan asal Desa Pojok, masih tetangga desa. Kasus rekayasa penemuan bayi di tepi jalan Desa Pojok, Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Senin (20/3) sore.
Sontak hal itu menarik perhatian publik. Terlebih khusus di media sosial setempat, karena pelaku pembuangan bayi adalah saksi pelapor itu sendiri. Menurut Anshori, diduga Riyanto ingin merekayasa cerita seolah mengadopsi bayi tak sengaja dia temukan di tepi jalan. ”Dugaan motifnya kurang-lebih seperti itu.”imbuh Anshori.